bobo' ah ===>>>

Photobucket
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2011

NGOMPOL BIKIN CERDAS






Sewaktu masih punya bayi, sempat juga terpikir untuk menyingkirkan popok kain. Buat ibu yang masih belum fit setelah bersalin, popok sekali pakai untuk si kecil amatlah membantu. Cucian jadi tidak menumpuk terlalu tinggi, mengganti popok tak mesti dilakukan setiap kali si bayi pipis, dan kenyamanan tidur kita serta bayi pun nyaris tanpa gangguan.

Namun saya berpikir lagi soal biaya. Kalau dihitung-hitung, sayang juga uang ratusan ribu habis setiap bulan hanya untuk menampung kotoran si kecil. Ah, beginilah kalau seorang ibu berhitung anggaran belanja; kesimpulannya, popok kain jelas lebih ekonomis. Saya capek bolak-balik mengganti popok bayi yang basah, apalagi di malam hari karena sepulang bekerja saya sudah lelah dan ngantuk sekali... belum lagi urusan nyuci dan nyetrika baju si kecil..., ya enggak apa-apa deh sebagian gaji saya dan suami habis untuk beli pospak. Yang penting kami dan si bayi sama-sama nyaman.

Untungnya, kesimpulan itu tidak membuat saya berhenti berpikir soal dampak pemakaian pospak 24 jam. Rasanya ada yang kurang kalau bayi tidak kenal popok kain sama sekali. Seperti ada yang hilang dari dunianya yang serbabaru. Tapi apakah yang hilang itu? Saya mencoba mencari jawaban. Lalu saya sampai pada sebuah pertanyaan, "Apa jadinya kalau bayi tidak pernah sadar dirinya ngompol?"

KESEMPATAN BELAJAR

Benar saja, seorang psikolog perkembangan yang saya temui mengatakan, kalau bayi tidak merasa mengompol karena selalu pakai pospak, ia jadi kehilangan kesempatan belajar kenal tanda-tanda mau buang air kecil (BAK) dan keinginan untuk mengendalikannya hingga tiba di tempat yang semestinya, yakni toilet.

Kita sama-sama tahu, bayi mungil belum memiliki kemampuan mengontrol pembuangannya, baik pipis maupun pup. Kemampuan mengontrol buang air besar (BAB), rata-rata dimulai pada usia 6 bulan. Sedangkan kemampuan mengontrol BAK berkisar antara 15-16 bulan. Umumnya bayi yang berusia kurang dari 6 bulan akan BAK setiap 1-2 jam sekali. Memasuki usia 6 bulan ke atas, frekuensi tersebut mulai berkurang.

Sayangnya, tak semua orangtua menyadari bahwa mengompol pada bayi memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya kelak. Tak perlu khawatir bahwa mengompol akan mengganggu tidur si bayi, karena umumnya setelah diganti popok dan alasnya, ia akan tertidur kembali.

Pada masa tidur itulah tubuhnya aktif memperbaiki sel-sel otak yang rusak dan memproduksi sekitar 75% hormon pertumbuhan. Namun patut diingat, umumnya bayi tidak memiliki masalah tidur, ia bisa cepat tertidur pulas kembali setelah ngompol.

RASA PERCAYA

Apa saja yang dipelajari bayi ketika popok atau celananya basah? Karena merasa tidak nyaman, tentu si bayi menangis mengungkapkan perasaannya. Eh ternyata tangisannya membuat orang-orang memberikan respons yang baik, yakni membersihkan dan mengeringkan kulitnya, mengganti popoknya yang basah, dan menukar alas tempat tidurnya dengan yang wangi. Alhasil, tumbuh kepercayaan dalam diri bayi bahwa ia disayang dan diterima oleh lingkungan. Terbukti, orang-orang yang ada di sekitarnya selalu bersedia membantu dan membuatnya merasa nyaman. Nah, stimulasi inilah yang mampu menumbuhkan rasa percaya dalam dirinya kelak.

Selanjutnya rasa percaya ini akan berkaitan dengan kemampuan dirinya dalam mengendalikan "dunia". Maksudnya, setelah besar, ia akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan mana pun karena dirinya memiliki pengalaman yang menyenangkan semasa bayi, yakni diterima dan disayangi. Niscaya ia pun akan berusaha menerima orang lain dan menyesuaikan diri di mana pun berada.

LEBIH PEKA

Selain menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain, dengan mengompol bayi juga mengembangkan kemampuannya memahami sesuatu. Persepsi pertama si bayi diperoleh melalui penjelasan sensorik; bayi memandang, meraba, mencium bau, dan mengecap semua objek yang dapat dijangkaunya.

Demikian pula dengan mengompol, saat air kencing mem-basahi popoknya, ia akan memusatkan perhatiannya pada air yang membasahi popoknya. Kulit di sekitar paha dan kelaminnya merasakan bahwa air kencing yang dikeluarkan terasa hangat kemudian dingin, selanjutnya terasa basah dan tidak nyaman.

Serangkaian tahapan mengom-pol itu mengajarkan kepada si bayi untuk menafsirkan pengalaman yang baru dialaminya. Basah di wilayah kemaluan dan paha rasanya sangat tidak nyaman. Si bayi lalu menunjukkan ketidaknyamanan itu dengan mengangkat kakinya atau menangis, dan tentunya akan mendapat tanggapan dari orang-orang yang ada di sekitarnya dengan mengganti popok yang dipakainya.

Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Bayi memperoleh pengertian mengenai apa yang diamatinya melalui pengalaman dan ini juga bergantung pada tingkat kecerdasan si bayi. Melalui pengalaman mengompol itulah, bayi belajar tentang konsep basah, hangat, dan tidak nyaman. Pada saat inilah kepekaan bayi terasah, yang selanjutnya dinyatakan dalam sebuah reaksi yakni mengangkat kakinya atau menangis. Secara tak langsung pula bayi sudah mempelajari sebuah hubungan sebab akibat; bila ia mengompol, agar popok atau celananya diganti maka ia harus menangis untuk mencari per-hatian orang-orang di sekitarnya.

CERDAS EMOSI

Kegiatan mengompol juga dapat menjadi sarana mengembangkan atau menumbuhkan kecerdasan emosi bayi. Ini dapat terjadi bila ada interaksi dengan lingkungan. Maksudnya, saat bayi mengompol, hendaknya kita juga memberikan reaksi berupa ajakan bercakap-cakap. Misal, "Oh, Adek ngompol ya. Ndak enak ya Dek kalau basah. Ayo, Mama ganti dulu popoknya." Dengan begitu, bayi makin paham bahwa memang basah itu tidak enak dari reaksi yang kita katakan berikut tindakan mengganti popoknya.

Sebaliknya, tujuan mengem-bangkan atau menumbuhkan kecerdasan emosi ini tidak akan tercapai bila si bayi tidak mendapatkan reaksi dari orang-orang di sekitarnya. Umpama, tetap di-biarkan basah dan tidak digantikan popoknya, sehingga si bayi menganggap kegiatan mengompol yang baru dialaminya sebagai sesuatu yang biasa saja.

Nah, itulah penjelasan yang membuat saya yakin, bahwa popok dan celana kain ternyata tak perlu disingkirkan. Di rumah, saya tetap memberi kesempatan kepada si kecil untuk ngompol. Barulah kala bepergian dengan-nya, seperti ke dokter atau di perjalanan menuju ke rumah eyangnya, saya mengandalkan si penolong yang praktis: tisu basah dan popok sekali pakai yang antibocor. Sesekali pakai pospak tidak mengapa, kok. Toh, itu tidak menghilangkan kesempatannya belajar dari si ompol. Yang jelas saya jadi lega, ter-nyata kerepotan bolak-balik ganti popok ada gunanya.

GANGGU TIDUR?

Selama tahun pertama, kebutuhan akan tidur malam pada bayi rata-rata meningkat dari 8 1/2 jam pada 3 minggu pertama menjadi 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Seperti yang dikutip dari Psikologi Perkembangan karya Elizabeth B. Hurlock, sepanjang tahun pertama, siklus bangun-tidur selama kira-kira satu jam terjadi baik pada waktu tidur siang maupun malam, dengan tidur lelap hanya kira-kira 23 menit. Jadi, mengganti popok dan membersihkan alas tidur yang hanya memakan waktu 5-10 menit tidak akan mengganggu kualitas


Masalah anak suka ngompol sebenarnya kita kembalikan ke diri kita masing-masing sebagai orang tua apakah sudah memberikan efforts lebih utk melatih BAK/BAB, yaitu:
"Apakah kita mau tengah malam yang lagi ngantuk-ngantuknya bangun trus kita pipisin anak-anak? dan membiasakan mereka untuk tidak pipis sembarangan?"

Sebenarnya kalau kita jujur dg diri sendiri, kadang kitanya yang malas dan kuatir kalau anak kita sering ngompol di celana, apalagi kalau pergi, misalnya ke mal yang kalau mereka mau pipis kita udah kelabakan takut mereka ngompol sebelum sampai di toilet yang mungkin jaraknya jauh, hal itu membuat kita selalu protect anak-anak kita dengan diapers.
 

Jumat, 28 Oktober 2011

9 makanan penambah umur panjang

Mungkin Anda pernah mendengar berbagai jenis makanan yang dapat membuat Anda sehat, nah bagaimana dengan makanan yang dapat membuat Anda panjang umur? Jika Anda penasaran, jangan ragu untuk menyimak yang satu ini.

Konon ada 9 makanan yang dapat menambah umur panjang jika Anda konsumsi secara rutin. Makanan apa sajakah itu?

1. Brokoli

Menurut para ahli, brokoli mengandung lebih banyak vitamin C dari pada buah jeruk, lebih banyak mengandung kalsium dari pada segelas susu dan lebih banyak mengandung serat alami dari pada setangkup roti gandum serta mengandung cukup banyak antioksidan
Keuntungan : Sayur brokoli merupakan salah satu sayuran yang mengandung banyak anti karsinogen yang dapat merangsang tubuh untuk melawan zat-zat penyebab kanker. Bukan hanya itu saja, brokoli juga berfungsi untuk mencegah terjadinya katarak, penyakit jantung, radang sendi, bisul dan berbagai virus.

Penyajian : Anda mendapat keuntungan yang maksimal jika Anda mengkonsumsi brokolo itu dengan cara direbus atau disantap mentah. Bisa juga dibuat salad dengan taburan keju rendah lemak.
2. Chamomile

Chamomile masih termasuk keluarga bunga aster dan biasanya digunakan untuk pengobatan.
Keuntungan : Chamomile biasanya digunakan untuk mengendurkan urat syaraf. Umumnya digunakan untuk mengurangi stress dan tekanan. Semakin sedikit kadar stress yang Anda derita, maka semakin rendah juga kemungkinan Anda terserang berbagai penyakit yang berkaitan dengan stress. Selain itu Chamomile juga membantu detoksifikasi tubuh dengan cara membuang "sampah-sampah" tidak berguna melalui ginjal.

Penyajian : Chamomile dapat dikonsumsi seperti makanan kering atau diseduh. Dapat pula dicelupkan ke air hangat seperti teh.
3. Cranberries
Buah yang masih termasuk keluarga berry ini mengandung vitamin c, zat kimia pemberantas bakteri dan mengandung antioksidan.

Keuntungan : Cranberries membantu melindungi terjadinya infeksi saluran kemih, kanker dan juga melindungi masuknya bakteri berbahaya ke organ-organ tubuh.

Penyajian : Buah ini memang mempunyai manfaat yang "manis" bagi tubuh namun menyantap buah ini mentah-mentah sangatlah asam. Jika Anda senang menyantap buah, coba padukan dengan muffin gandum. Tapi bila Anda ingin mengambil keuntungan maksimal dari buah ini, cobalah meminum campuran jus cranberries dan apel agar rasanya tidak terlalu asam.
4. Minyak Ikan
Beberapa ikan seperti salmon, mackerel atau ikan haring terkenal sebagai penghasil omega-3.

Keuntungan : Mengkonsumsi ikan jenis ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan juga melindungi Anda agar tidak terjadi stroke dan pembekuan darah di otak

Penyajian : Anda dapat mengkonsumsi secara mentah seperti menyantap sushi atau bisa juga dipanggang.
5. Lemon
Buah lemon masih merupakan kerabat yang dekat dengan buah jeruk dan buah ini juga mengandung banyak sekali vitamin C.

Keuntungan : Selain bermanfaat untuk menjaga kecantikan wajah, ternyata jus lemon juga mengandung sifat sebagai anti bakteri yang mana sangat baik untuk memerangi infeksi di mulut seperti sariawan dan sakit tenggorokan.

Penyajian : Coba peras buah lemon di atas ikan salmon ketika Anda sedang ingin menyantap sushi, bisa juga dengan meminum perasan lemon yang dicampur dengan air atau menambahkan perasan air lemon itu di salad Anda.
6. Bawang
Menurut para ahli, bawang juga kaya akan vitamin c, zat antioksidan dan sulfur.

Keuntungan : Memang ironis karena bawang membuat nafas Anda kurang sedap tapi ternyata mampu melindungi Anda dari berbagai penyakit pernafasan seperti asma dan adang saluran pernafasan. Tidak hanya itu saja, ternyata bawang juga mampu menaikkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah dan melindungi Anda dari ancaman kanker.

Penyajian : Cara terbaik untuk mengkonsumsi bawang adalah dengan memakan secara mentah dalam salad atau sandwich. Dan bawang yang terbaik untuk dikonsumsi adalah bawang merah dan bawang putih.
7. Gandum
Gandum mempunyai kandungan kalsium yang tinggi, selain itu juga mempunyai serat alami yang terbaik bagi Anda yang ingin melakukan diet.

Keuntungan : Jika Anda ingin menikmati hidup panjang dengan tubuh yang sehat, cobalah untuk beralih ke gandum. Gandum berfungsi untuk melindungi gigi Anda agar tidak mudah rapuh dan juga mencegah kekeroposan tulang sehingga Anda tidak terkena osteoporosis. Selain itu gandum juga merupakan bahan makanan yang rendah kolesterol, dapat mengurangi tekanan darah dan memerangi kanker usus.

Penyajian : Cara penyajian terbaik tidak lain yaitu dengan memasaknya di atas api kecil atau dengan di seduh air panas.
8. Tomat
Buah yang satu ini tentu tidak asing lagi dalam hidup Anda. Dengan harga yang murah meriah dan manfaat yang luar biasa, tidak heran jika buah ini menjadi favorit banyak orang.

Keuntungan : Tomat dapat menaikkan sistem kekebalan tubuh seseorang, mengurangi penyebaran kuman di tubuh dan mengurangi resiko terkena kanker terutama kanker prostat, paru dan kanker usus.
Penyajian : Menurut para ahli, tomat yang telah dimasak mengandung kadar lycopene yang lebih tinggi dari tomat mentah. Tomat kalengan malah mengandung 3 kali lipat kadar lycopene dari pada tomat segar sedangkan saus tomat mengandung 5 kali lipat kadar lycopene dari pada tomat mentah
9. Teh Hijau
Teh yang sangat terkenal di negara Jepang ini memang memiliki banyak kandungan vitamin seperti A, C dan E yang juga berfungsi sebagai antioksidan.

Keuntungan : Tahukah Anda bahwa teh hijau lebih kuat dari pedang samurai karena dapat mencegah oksidasi sel yang pada gilirannya akan berubah menjadi kanker. Selain itu teh hijau ini ternyata berkhasiat untuk membangun pertahanan bagi sistem kekebalan tubuh dan mengencerkan darah untuk melawan penyakit jantung.

Penyajian : Sama seperti Anda hendak meminum teh biasa. Coba seduh teh hijau dengan air panas di cangkir Anda. Biarkan selama beberapa waktu. Semakin lama teh hijau itu terendam, semakin baik hasilnya bagi tubuh Anda.


SUMBER

Jumat, 30 September 2011

4 Komponen Penting Dalam Sarapan





4 Komponen Penting Dalam Sarapan


Tak peduli seberapa sibuknya aktivitas yang harus dikerjakan, penting bagi kita untuk mengisi bahan bakar tubuh, sehingga energi kita terpenuhi sepanjang hari. Namun, di dalam sarapan itu sendiri, harus kita sadari, seberapa sehatkah kandungan sarapan yang kita konsumsi, dan zat-zat apa saja yang dapat meningkatkan kualitas tubuh kita.Sarapan yang baik mengandung 4 komponen penting bagi tubuh, yaitu:
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam tubuh kita. Selain berfungsi sebagai bahan bakar tubuh, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan energi di dalam proses metabolisme. Beberapa orang meyakini bahwa karbohidrat adalah zat yang harus dihindari dalam proses penurunan berat badan. Faktanya, untuk mendapatkan sarapan yang lebih bermanfaat, tubuh kita memerlukan karbohidrat yang cukup.
Karbohidrat dapat kita peroleh dari kentang, pisang, biji-bijian, singkong, jagung, dan nasi yang sehari-hari menjadi makanan pokok kita pun, kaya akan karbohidrat. Pilihan lain juga dapat Anda temukan pada Oat dan serealia, terutama bagi Anda yang ingin berdiet. Dengan mengonsumsi karbohidrat yang cukup, dan diimbangi bersama zat penting lainnya, maka tubuh kita akan senantiasa sehat dan bugar.
2. Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapat dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Nutrisi banyak terkandung di dalam buah-buahan seperti stroberi, apel, pir, dan pepaya. Tak hanya buah, sayuran pun memiliki kandungan nutrisi yang sangat kaya. Sehingga, agar menjadi kesatuan yang sempurna, tambahkan sayur dan buah-buahan di dalam menu sarapan Anda.
3. Protein
Zat yang satu ini, sangat berguna bagi Anda yang sedang menjaga porsi makan. Pasalnya, protein membuat perut kita senantiasa kenyang, sehingga nafsu makan lebih terkontrol. Sumber protein dapat kita peroleh dari biji-bijian, kentang, susu, dan juga telur. Dengan mengonsumsi protein yang cukup, akan sangat menguntungkan bagi kinerja tubuh dan otak kita. Sehingga untuk memenuhi kadar protein kita, telur dan ayam panggang sangat dianjurkan sebagai menu sarapan di pagi hari.
4. Lemak dan Omega-3
Pernahkah Anda bayangkan bahwa nilai gizi sebuah telur bukan hanya terdapat pada putihnya saja, tapi kuning telur juga mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita. Telur merupakan makanan yang tinggi akan kandungan kolesterol rata-rata 200 mg/butir dan mengandung Asam Omega-3. Namun banyak dari mereka menghindari kuning telur, karena dianggap memiliki kandungan protein hewani tinggi, yang dapat mengakibatkan kolesterol. Akan tetapi, selama kita mengonsumsi telur dengan seimbang, yakni 1-2 butir per hari, telur tetap dianjurkan sebagai pilihan sehat dalam menu sarapan sehari-hari.
Jadi, lebih bijaklah dalam memilih menu sarapan sehari-hari Anda. Dengan mengonsumsi asupan secara seimbang, olahraga teratur, dan memperbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari, maka tubuh kita akan lebih sehat dan segar sepanjang hari.

sumber :KapanLagi.com -

Awas! Alkohol Bukan untuk Luka




Apa yang biasa Anda lakukan saat si kecil jatuh dari sepeda dan lututnya berdarah? Kebanyakan ibu langsung mencari alkohol untuk membersihkan luka tersebut. Meskipun anak Anda mengeluh perih, dengan yakin Anda berkata bahwa cara tersebut sudah yang paling manjur menyembuhkan luka. Padahal tak jarang cara-cara tersebut hanyalah mitos. Alkohol selama ini diyakini mampu mensterilkan area luka dan mempercepat proses penyembuhan luka. Hmm.. apa benar begitu?
Faktanya, menggunakan alkohol atau hydrogen peroxide untuk membersihkan luka justru akan merusak jaringan kulit dan menghambat proses penyembuhan. Memang benar alkohol dapat membantu membunuh bakteri, tapi tidak hanya bakteri saja yang terbunuh melainkan juga sel-sel di sekitar area luka. Itulah kenapa, sebenarnya, proses penyembuhan luka malah akan bertambah lama. Bagaimana kulit baru dapat tumbuh dengan cepat kalau sel-selnya mati? Jika Anda mengaku alkohol membantu luka sembuh dengan cepat, mungkin itu sekadar sugesti Anda saja.
Cara terbaik membersihkan luka kecil adalah membasahinya dengan air mengalir dan sabun biasa (tak perlu menggunakan sabun antiseptik khusus). Lalu keringkan luka setidaknya lima menit untuk menghilangkan kotoran, serpihan benda asing, dan berikan salep antibiotik untuk menghindari infeksi dari bakteri. Namun untuk luka yang menganga lebar, dalam, dan terus menerus berdarah harus diobati oleh orang yang ahli.
Dr.Oz di acara OPRAH SHOW juga mengingatkan masyarakat untuk mengganti alkohol dengan 'air garam hangat'. Larutkan garam dalam air bersuhu hangat dan basuh kaki Anda dengan air tersebut. Air garam mampu membunuh kuman-kuman di area luka dan ternyata sel-sel di tubuh kita pun 'menyukai' kandungan garam tersebut. Jika sudah begitu, dipastikan proses kesembuhan juga akan berlangsung lebih cepat.
Nah, ternyata cara terbaik menangani luka justru datang dari hal-hal mudah di sekitar kita. Cukup dengan air, sabun, dan garam saja Anda mampu menjadi perawat bagi si kecil yang cedera. Untungnya lagi, kini Anda tak perlu repot mendiamkan anak Anda yang berteriak histeris saat alkohol menyentuh lukanya

sumber : KapanLagi.com

Kamis, 29 September 2011

METABOLISME XENOBIOTIK


Dr. Suparyanto, M.Kes

APA ITU XENOBIOTIK

  • Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing
  • Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia
  • Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya

MENGAPA XENOBIOTIK DI METABOLISME

  • Xenobiotik umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi
  • Untuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa diekskresi
  • Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati
  • Ekskresi xenobiotik melalui empedu dan urine

METABOLISME XENOBIOTIK

  • Metabolisme xenobiotik dibagi 2 fase
  • Fase Hidroksilasi dan Fase Konjugasi
  • Fase Hidroksilasi → fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif
  • Fase konjugasi → fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekresi baik lewat empedu maupun urine

  • Fase Hidroksilasi → fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif, oleh enzim Mono oksidase atau Sitokrom P450
  • Enzim Sitokrom P450 terdapat banyak di Retikulum Endoplasma
  • Fungsi enzim ini adalah sebagai katalisator perubahan Hidrogen (H) pada xenobiotik menjadi gugus Hidroksil (OH)

  • Reaksi Hidroksilasi oleh enzim Sitokrom P450 adalah sbb:
  • RH + O2 → R-OH + H2O
  • Sitokrom P450 merupakan hemoprotein seperti Hemoglobin, banyak terdapat pada membran retikulum endoplasma sel hati
  • Pada beberapa keadaan produk hidroksilasi bersifat mutagenik atau karsinogenik

  • Fase konjugasi → fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekskresi baik lewat empedu maupun urine
  • Zat dalam tubuh yang biasa dipergunakan untuk proses konjugasi adalah: asam glukoronat, sulfat, acetat, glutation atau asam amino tertentu

  • Glukuronidasi: proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam glukorunat, dengan enzim glukuronil transferase
  • Xenobiotik yang mengalami glukorunidasi adalah: asetilaminofluoren (karsinogenik), anilin, asam benzoat, meprobamat, fenol dan senyawa steroid

  • Sulfasi: proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat, dengan enzim sulfotransferase
  • Xenobiotik yang mengalami sulfasi adalah: alkohol, arilamina, fenol
  • Konjugasi dengan Glutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan biasa disingkat GSH, menggunakan enzim glutation S-transferase atau epoksid hidrolase
  • Xenobiotik yang berkonjugasi dengan GSH adalah xenobiotik elektrofilik (karsinogenik)

  • Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksifikasi, tetapi istilah ini tidak semuanya benar, sebab tidak semua xenobiotik bersifat toksik
  • Respon metabolisme xenobiotik mencakup efek farmakologik, toksik, imunologik dan karsinogenik

METABOLISME XENOBIOTIK OBAT

  • Pada metabolisme obat, pada obat yang sudah aktif → metabolisme xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat aktif menjadi inaktif, sedang paa obat yang belum aktif → metabolisme xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat inaktif menjadi aktif

RESPON METABOLISME XENOBIOTIK


  • Respon metabolisme xenobiotik dapat menguntungkan karena metabolit yang dihasilkan menjadi zat yang polar sehingga dapat diekskresi keluar tubuh
  • Respon metabolisme xenobiotik dapat merugikan karena:
  • Berikatan dengan makromolekul dan menyebabkan cidera sel
  • Berikatan dengan makromolekul menjadi hapten → merangsang pembentukan antibodi dan menyebakan reaksi hipersensitivitas yang berakibat cidera sel
  • Berikatan dengan makromolekul menjadi zat mutan yang menyebakan timbulnya sel kanker

REFERENSI

  1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
  2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
  3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
  4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
  5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
  6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
  7. dr-suparyanto.blogspot.com

Rabu, 28 September 2011

FISIOLOGI CAIRAN TUBUH


Dr. Suparyanto, M.Kes

Cairan Tubuh
  • Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh kulit organisme tsb → Cairan Ekstra Sel (CES)
  • Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
  • Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
  • Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel, juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke sel yang lain
  • CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)

Sel dan Cairan Tubuh



Kehidupan Sel



Komposisi Cairan
  • Cairan tubuh terdiri ± 57 % BB → terdiri dari : CIS=70% dan CES=30%
  • Cairan Intra Seluler ( CIS ): Cairan yang terletak didalam sel tubuh
  • Cairan Ekstra Seluler (CES ): Cairan yang terletak diluar sel tubuh
  • CES atau Cairan Interstisial: cairan yang terdapat pada celah antar sel, terdiri: Plasma darah, Cairan serebrospinal, Cairan limfe, Cairan intraokuler, Cairan persendian, Cairan gastrointestinal

Komposisi Mineral



Darah
  • Volume darah : ± 1/13 BB
Komposisi darah terdiri :
  • Sel darah merah ( Eritrosit )
  • Sel darah putih ( Leukosit )
  • Trombosit
  • Plasma darah

Beda Serum dan Plasma Darah
  • Jika darah dibiarkan invitro maka akan terjadi pembekuan, dan diatas bekuan timbul cairan jernih yang disebut : Serum
  • Jadi perbedaan serum dan plasma darah terletak pada ada tidaknya sistem pembekuan darah.
  • Plasma → mengandung sistem pembekuan darah, serum tidak

Hematokrit
  • Hematokrit darah : adalah persentase darah yang berupa sel.
  • Hematokrit 40 berarti 40 % dari volume darah adalah sel, sedang sisanya plasma.
  • Harga normal pria : 42, wanita : 38

Eritrosit
  • Bentuk eritrosit diskus bikonkaf dengan diameter 8,6 µm
  • Mengandung haemoglobin (Hb) yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan karbonik anhidrase (suatu enzim yang terlibat dalam transport O2)
  • Jumlah normal :
  • pria : 4,5 juta – 5,5 juta / mm2, dan
  • wanita : 4 juta – 5 juta / mm2

Fungsi Eritrosit
  • Fungsi eritrosit adalah mengangkut O2 dari paru ke seluruh sel tubuh, sedang CO2 juga diangkut oleh eritrosit dan plasma darah.
  • Daya angkut O2 tersebut akibat Hb mempunyai afinitas terhadap O2, dimana 1 g Hb mampu mengangkut 1,34 cc O2, atau 100 cc darah mengangkut 20 cc O2
  • Harga normal Hb : pria : 13 – 16 g%, sedang wanita : 12 – 14 g%

Metabolisme Eritrosit
  • Umur eritrosit adalah 120 hari
  • Eritrosit mati → mengalami destruksi di limpa → hemoglobin → haem + globin
  • Haem → besi + porfirin, zat besi digunakan untuk membentuk eritrosit baru
  • Porfirin → bilirubin → mewarnai urine (urobilin) dan feses (sterkobiline)
  • Tempat pembuatan sel eritrosit adalah: sumsum tulang, limpa dan hepar

Leukosit Granular



  • Neutrofil : granula tidak berwarna
  • Eosinofil : granula berwarna merah pada pewarnaan asam
  • Basofil : granula berwarna biru pada pewarnaan basa

Leukosit Agranular



  • Monosit : merupakan sel besar dengan bentuk nukleus oval atau seperti ginjal
  • Limfosit : mempunyai nuleus yang besar dan mengisi hampir seluruh sel

Hitung Jenis Leukosit
Harga normal hitung jenis leukosit :
  • Basofil : 0 – 1 %
  • Eosinofil: 2 – 4 %
  • Batang : 1 – 5 %
  • Segmen: 51 – 67 %
  • Limfosit : 20 – 30 %
  • Monosit: 2 – 6 %

Fungsi Leukosit
  • Granulosit dan monosit berfungsi untuk:
  • Melindungi tubuh terhadap invasi organisma dengan cara memakanya yang disebut : fagositosis, dan
  • Mampu menembus dinding pembuluh darah melalui pori pori yang disebut proses diapedesis
  • Limfosit berfungsi untuk proses kekebalan (imunitas seluler)

Tempat Pembuatan Leukosit
  • Granulosit dan monosit dibuat di sumsum tulang
  • Limfosit dibuat di : kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil

Sel Darah



Trombosit
  • Trombosit berasal dari sel megakariosit yang pecah menjadi bagian kecil kecil yang disebut platelet atau trombosit
  • Megakariosit berasal dari sel meiloblast yang juga merupakan induk sel leukosit.
  • Harga normal : 200.000 – 400.000 / mm2
  • Trombosit berfungsi sebagai sistem pembekuan darah

Mekanisme Pembekuan Darah
  • Proses pembekuan darah →melalui 3 tahap :
  • Suatu zat yang dinamakan aktivator protrombin terbentuk akibat robeknya pembuluh darah atau rusaknya darah itu sendiri
  • Aktivator protrombin mengaktifkan perubahan protrombin menjadi trombin
  • Trombin bekerja sebagai enzim yang mengubah fibrinogen menjadi benang benang fibrin yang menyaring sel sel daah merah dan plasma untuk membentuk bekuan itu sendiri.

Skema Mekanisme Pembekuan Darah



Plasma Darah
  • Air : 91-92 %
  • Protein plasma terdiri : albumin, globulin, fibrinogen, protrombin
  • Albumin : 4,5 g%, berfungsi menyebabkan tekanan osmotik pada membran kapiler, dan mencegah cairan plasma keluar dari kapiler masuk kedalam ruang interstitial.
  • Jika kadar albumin rendah (hipoalbumin) → tekanan osmotik rendah → cairan darah masuk jaringan → udem

  • Globulin : 2,5 g%, terdiri globulin α, β, γ
  • Globulin α, βberfungsi untuk mengangkut protein yang dapat bergabung denganya
  • Globulin γ berfungsi membentuk antibodi.
  • Fibrinogen : 0,3 g%, berfungsi untuk proses pembekuan darah
  • Protrombin : berfungsi untuk proses pembekuan darah

  • Unsur anorganik : Na, K, Ca, Mg, Fe, I dll
  • Unsur organik : urea, asam urat, kreatinin, glukose, asam lemak, asam amino, enzim, hormon.

Golongan Darah


  • Golongan darah sistem ABO → diberi nama berdasarkan adanya aglutinogen (zat yang dibekukan) yang terdapat dalam permukaan eritrosit
  • Macam aglutinogen: A dan B
  • Aglutinogen tersebut akan menyebabkan aglutinasi dan hemolisis → jika bercampur dengan aglutinin anti-A (α) dan anti-B (β) yang terdapat dalam plasma darah
  • Aglutinin (zat yang membekukan) merupakan γ globulin

Reaksi Transfusi
  • Jika gol darah tidak sama → aglutinin anti-A akan menggumpalkan aglutinogen A yang terdapat dalam eritrosit
  • Begitu juga aglutinin anti-B menggumpalkan aglutinogen B
  • Sel yang menggumpal → beberapa jam → hari → difagositosis oleh leukosit

  • Jika gol darah tidak cocok → yang menggumpal adalah darah donor, bukan darah resipien, karena plasma darah donor (mengandung aglutinin) segera diencerkan oleh plasma resipien → tidak cukup untuk menggumpalkan aglutinogen resipien
  • Plasma resipien (mengandung aglutinin) dalam jumlah banyak → segera menggumpalkan aglutinogen donor

Reaksi Transfusi
  • Aglutinasi
  • Hemolisis
  • Icterus
  • Gagal ginjal: ( hemolisis → toksin → vasokonstriksi tubulus ginjal → gagal ginjal)

Imunologi
  • Imunologi: Ilmu yang mempelajari tentang sistem imun ( kekebalan ) tubuh
  • Sistem Imun → semua mekanisme perlindungan tubuh terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Sistem Imun dibagi 2 :
  • Sistem Imun alamiah / non spesifik / nature / innate
  • Sistem Imun didapat / spesifik / adaptif / acquired

Sistem Imun Non Spesifik
  • Sistem tersebut non spesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu, tetapi berespon terhadap semua jenis antigen
  • Telah ada dan siap berfungsi sejak lahir, contoh: permukaan tubuh, selaput lendir dan berbagai komponen dalam tubuh (cairan vagina, lambung, saliva, air mata)

  • Sistem Imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, oleh karena dapat memberikan respon langsung terhadap antigen.
  • Sedang sistem imun spesifik membutuhkan waktu (untuk mengenal antigen terlebih dahulu) sebelum dapat memberikan responya.

Contoh Sistem Imun Non Spesifik
  • Fisik: kulit, selaput lendir, batuk, bersin
  • Larutan: asam lambung, cairan vagina, saliva, air mata
  • Sel: monosit, basofil, neutrofil, eosinofil, makrofag

Sistem Imun Spesifik
  • Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali muncul dalam badan segera dikenal oleh sistem imun spesifik → menyebabkan sensitisasi sel sel sistem imun tersebut
  • Bila sel imun tersebut berpapar kembali dengan benda asing yang sama, maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian dihancurkan olehnya (antibodi atau sel T).

Contoh:
  • Larutan: antibodi (sel B)
  • Seluler: sel T

Antigen
  • Bahan yang dapat merangsang respon imunologi atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada
  • Secara fungsional antigen dibagi dua : Imunogen dan Hapten
  • Imunogen → bahan yang dapat menimbulkan respon imun
  • Hapten → molekul yang dapat bereaksi dengan antibodi, tetapi tidak dapat merangsang pembentukan antibodi secara langsung

Antibodi
  • Adalah protein serum yang disebut Globulin, dan sekarang dikenal sebagai Imunoglobulin (Ig)
  • Imunoglobulin dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari porliferasi sel B akibat kontak dengan antigen
  • Ig terdiri dari α, β, γ dan yang terbanyak adalah γ globulin
  • Macam imunoglobulin adalah : Ig G, Ig A, Ig M, Ig E, Ig D

Hipersensitivitas
  • Hipersensitivitas : yaitu reaksi imune yang patologik, terjadi akibat respon imune yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh
Dibagi 4 tipe:
  • Hipersensitivitas tipe 1: disebut juga reaksi alergi
  • Hipersensitivitas tipe 2
  • Hipersensitivitas tipe 3
  • Hipersensitivitas tipe 4

Retikulo Endotelial Sistem (RES)
  • RES= Retikulo Endotelial Sistem → sistem organ yang berfungsi dalam perlindungan tubuh terhadap infeksi dengan cara memakan (fagositosis) benda asing dan bakteri
  • Yang termasuk RES → kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum tulang
  • RES berhubungan dengan limfosit dan organ pembentuk darah

Tugas Individu
  • Sebutkan foktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yang berpengaruh dalam pembekuan darah
  • Jelaskan reaksi transfusi yg terjadi antar golongan darah (semuanya)

Senin, 26 September 2011

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT


Dr. Suparyanto, M.Kes

Segitiga Epidemiologi
  • Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
  • Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)

Segitiga Epidemiologi



  • Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
  • Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

Faktor Host
  • Adalah faktor yang melekat pada Host
  • Genetik: DM, asma, hipertensi
  • Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
  • Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
  • Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
  • Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
  • Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
  • Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Faktor Agent
  • Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
  • Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
  • Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
  • Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
  • Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment
  • Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
  • Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
  • Biologis: flora dan fauna
  • Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir

Karakteristik Host
  • Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
  • Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah
  • Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang lain

Karakteristik Agent
  • Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
  • Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
  • Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
  • Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
  • Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
  • Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)

Karakteristik Environment
  • Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
  • Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

Portal of Entry dan Portal of Exit
  • Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
  • Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
  • Transmisi: vektornya?
  • Bagaimana preventifnya?
  • Cuci tangan sebelum makan
  • Menolong partus memakai sarung tangan
  • Jangan meludah sembarang tempat

Kejadian Penyakit Dalam Komunitas
  • Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
  • Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya) di masyarakat  wabah
  • Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)

Tugas Individu: buat makalah

  • Pendahuluan
  1. Latar Belakang
  2. Tujuan
  • Tinjuan Pustaka
  1. Faktor Agent
  2. Faktor Host
  3. Faktor Environment
  4. Port of entry and exit
  5. Transmisi
  • Pembahasan
  1. Pencegahan
  2. Pemberantasan
  3. Pengobatan/ Penatalaksanaan
  • Penutup
  1. Kesimpulan
  2. Saran

Referensi
  1. Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  2. Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  3. Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  4. Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  5. Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
  6. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB

UTEROTONIKA, OKSITOSIK


Dr. Suparyanto, M.Kes

OKSITOSIK/ UTEROTONIKA

  • Oksitosik atau uterotonika adalah obat yang merangsang kontraksi uterus
Oksitosik yang efektif:
  • Oksitosin dan derivatnya
  • Alkaloid ergot dan derivatnya
  • Prostaglandin semisintetik
Respon terhadap uterus bertingkat → mulai kontraksi uterus , ritmis sampai tetani
Anatomi Fisiologi Uterus
  • Uterus disarafi oleh: saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenegik dari ganglion hipogastrik
  • Respon uterus berbeda tergantung: spesies, pubertas (makin dewasa makin nyata), hamil (makin aterm makin nyata)
  • Mineral yang berpengaruh adalah: Na dan Ca

Alkaloid Ergot
  • Sumber: jamur gandum Clavicus purpurea
  • Ergot mengandung: alkaloid ergot dan zat lain ( karbohidrat, gliserida, steroid, asam amino, amin, basa amonium kuaterner)
  • Keracunan ergot dapat menyebabkan → abortus
  • Batas kontaminasi gandum oleh ergot adalah: < 0,3%

  • Alkaloid pertama yang ditemukan adalah: ergotoksin → merupakan campuran: ergokristin, ergokornin, alfa ergokriptin dan beta ergokriptin
  • Ergotamin → senyawa paling kuat

Farmakokinetik Ergot
  • Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
  • Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
  • Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
  • Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit

  • Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
  • Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
  • Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat

Macam Alkaloid ergot:
  • Ergotamin (alkaloid asam amino)
  • Dihidroergotamin (dehidro alkaloid asam amino)
  • Ergonovin (alkaloid amin)

Efek pada uterus:
  • Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
  • Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
  • Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
  • Sediaaan ergot paling kuat: ergonovin

Efek Kardiovaskuler:
  • Menyebabkan vasokontriksi perifer
  • Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
  • Efek paling kuat: ergotamin, sedang (dihidroergotamin), tidak berefek (dihidroergotoksin)

Efek Arkaloid Ergot



Efek Samping Ergot
  • Toksik → keracunan akut dan kronik
  • Paling toksik → ergotamin
  • Gx keracunan: mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
  • Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
  • Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
  • Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas

Indikasi Ergot
  • Uterotonika dan pengobatan Migren
  • Migren → etiologinya multifaktor (emosi, stress fisik, diet, hormonal)
  • Pemberian analgesik perlu dicoba dulu sebelum ergotamin (toksik)
  • Ergotamin menghilangkan 95% migren dan 15% sakit kepala lainya
  • Dosis: 0,25-0,5 mg SK atau IM

Kontraindikasi Ergot
  • Dapat menyebabkan gangren → tidak boleh diberikan pada penderita:
  • Sepsis
  • Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis)
  • Penyakit pembuluh darah koroner
  • Tromboflebitis
  • Penyakit hati dan ginjal

Sediaan Ergot
  • Ergotamin tatrat:
  • Tablet oral 1 mg
  • Tablet sublingual 2 mg
  • Injeksi 0,5 mg/ml ampul 1ml

Ergonovin maleat:
  • Tablet oral 0,2 mg
  • Injeksi 0,2 mg/ml

Metilergonovin maleat (Methergin)
  • Tablet oral 0,2 mg
  • Injeksi 0,2 mg/ml

Metisergid maleat
  • Tablet oral 2 mg

Ergotarmin tartrat
  • Supositoria 1-2mg dengan kofein 100mg

OKSITOSIN DAN EKSTRAK HIPOFISIS POSTERIOR

  • Oksitosin merangsang otot polos uterus dan mammae → selektif dan cukup kuat
  • Stimulus sensoris pada serviks, vagina dan payudara → merangsang hipofisis posterior melepaskan oksitosin
  • Sensitivitas uterus meningkat dng pertambahan usia kehamilan

Farmakologi Oksitosin
Efek pada Uterus:
  • Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
  • Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
  • Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
  • Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu

Efek pada mamae:
  • Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
  • Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan

Efek Kardiovaskuler:
  • Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
  • Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun

Farmakokinetik Oksitosin
  • Hasil baik pada pemakaian parenteral
  • Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
  • Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta

Sediaan Oksitosin
  • Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM atau IV
  • Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
  • Semprot hidung: 40 unit USP/ml
  • Tablet sublingual: 200 unit USP

PROSTAGLANDIN

  • Ditemukan dalam ovarium, miometrium, darah mens
  • Post coitus juga ditemukan prostaglandin di vagina
  • Jenis prostaglandin adalah: PGE dan PGF
  • PGF → merangsang uterus hamil dan tidak hamil
  • PGE → merelaksasi uterus tidak hamil, dan merangsang kontraksi uterus hamil

Sediaan Prostaglandin
  • Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
  • Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
  • Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
  • Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV


Indikasi Prostaglandin
  • Induksi partus aterm
  • Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
  • Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
  • Induksi abortus terapeutik
  • Uji oksitosin
  • Menghilangkan pembengkakan mamae

OKSITOSIN

Farmakokinetik:
  • Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
  • Distribusi: PP rendah
  • Metabolisme: t ½ 1 – 9 menit
  • Eliminasi: ginjal

Farmakodinamik:
  • IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
  • IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
  • Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit

  • Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
  • Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
  • Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia

  • Kontraindikasi: toksemia, disproporsi sefalofelfik, distres janin, hipersensitivitas, persalianan non vaginal yg telah diantisipasi, kehamilan (intranasal)
  • Interaksi: vasopresor, anestetik siklopropan

PROSES KEPERAWATAN OKSITOSIN

Pengkajian
  • Kaji data dasar sebelum infus: nadi, TD, aktivitas uterus, DJJ
  • Ergonovin dan metilergonovin dapat menyebabkan vasokontriksi → hipertensi
  • Resiko trombosis jika berbaring setelah post partum

Intervensi
  • Sediakan magnesium sulfat → mengantisipasi hipertonisitas, juga O2
  • Awasi tanda ruptur uteri (sangat jarang) yang berupa tambahnya rasa nyeri mendadak, kontraksi hilang, DJJ hilang, perdarahan, syok hipovolemik yang sangat cepat

Penyuluhan
  • Obat diberikan per infus (drip) untuk menyesuaikan dosis
  • Akan merasakan kram perut, juga efek analgesik
  • Jangan merokok → meningkatkan vasokonstriksi
  • Menurunkan prolaktin → menghambat laktasi (ergonovin, metilergonovin)
Referensi

  1. Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
  2. Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
  3. Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC

INTERAKSI OBAT





Pendahuluan


Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama.

Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah sakit lebih lama dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian karena interaksi dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai subjek untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.


Interaksi obat secara klinis penting bila berakibat peningkatan toksisitas dan/atau pengurangan efektivitas obat. Jadi perlu diperhatikan terutama bila menyangkut obat dengan batas keamanan yang sempit (indeks terapi yang rendah), misalnya glikosida jantung, antikoagulan dan obat-obat sitostatik. Selain itu juga perlu diperhatikan obat-obat yang biasa digunakan bersama-sama.

Kejadian interaksi obat dalam klinis sukar diperkirakan karena :

a. dokumentasinya masih sangat kurang

b. seringkali lolos dari pengamatan, karena kurangnya pengetahuan akan mekanisme dan kemungkinan terjadi interaksi obat. Hal ini mengakibatkan interaksi obat berupa peningkatan toksisitas dianggap sebagai reaksi idiosinkrasi terhadap salah satu obat, sedangkan interaksi berupa penurunakn efektivitas dianggap diakibatkan bertambah parahnya penyakit pasien

c. kejadian atau keparahan interaksi obat dipengaruhi oleh variasi individual, di mana populasi tertentu lebih peka misalnya pasien geriatric atau berpenyakit parah, dan bisa juga karena perbedaan kapasitas metabolisme antar individu. Selain itu faktor penyakit tertentu terutama gagal ginjal atau penyakit hati yang parah dan faktor-faktor lain (dosis besar, obat ditelan bersama-sama, pemberian kronik).

Mekanisme Interaksi Obat

Interaksi diklasifikasikan berdasarkan keterlibatan dalam proses farmakokinetik maupun farmakodinamik. Interaksi farmakokinetik ditandai dengan perubahan kadar plasma obat, area di bawah kurva (AUC), onset aksi, waktu paro dsb. Interaksi farmakokinetik diakibatkan oleh perubahan laju atau tingkat absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Interaksi farmakodinamik biasanya dihubungkan dengan kemampuan suatu obat untuk mengubah efek obat lain tanpa mengubah sifat-sifat farmakokinetiknya. Interaksi farmakodinamik meliputi aditif (efek obat A =1, efek obat B = 1, efek kombinasi keduanya = 2), potensiasi (efek A = 0, efek B = 1, efek kombinasi A+B = 2), sinergisme (efek A = 1, efek B = 1, efek kombinasi A+B = 3) dan antagonisme (efek A = 1, efek B = 1, efek kombinasi A+B = 0). Mekanisme yang terlibat dalam interaksi farmakodinamik adalah perubahan efek pada jaringan atau reseptor.

Interaksi farmakokinetik

1. Absorpsi

Obat-obat yang digunakan secara oral bisaanya diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi. Ada banyak kemungkinan terjadi interaksi selama obat melewati saluran cerna. Absorpsi obat dapat terjadi melalui transport pasif maupun aktif, di mana sebagian besar obat diabsorpsi secara pasif. Proses ini melibatkan difusi obat dari daerah dengan kadar tinggi ke daerah dengan kadar obat yang lebih rendah. Pada transport aktif terjadi perpindahan obat melawan gradien konsentrasi (contohnya ion-ion dan molekul yang larut air) dan proses ini membutuhkan energi. Absorpsi obat secara transport aktif lebih cepat dari pada secara tansport pasif. Obat dalam bentuk tak-terion larut lemak dan mudah berdifusi melewati membran sel, sedangkan obat dalam bentuk terion tidak larut lemak dan tidak dapat berdifusi. Di bawah kondisi fisiologi normal absorpsinya agak tertunda tetapi tingkat absorpsinya biasanya sempurna.

Bila kecepatan absorpsi berubah, interaksi obat secara signifikan akan lebih mudah terjadi, terutama obat dengan waktu paro yang pendek atau bila dibutuhkan kadar puncak plasma yang cepat untuk mendapatkan efek. Mekanisme interaksi akibat gangguan absorpsi antara lain :

a. Interaksi langsung

Interaksi secara fisik/kimiawi antar obat dalam lumen saluran cerna sebelum absorpsi dapat mengganggu proses absorpsi. Interaksi ini dapat dihindarkan atau sangat dikuangi bila obat yang berinteraksi diberikan dalam jangka waktu minimal 2 jam.

b. perubahan pH saluran cerna

Cairan saluran cerna yang alkalis, misalnya akibat adanya antasid, akan meningkatkan kelarutan obat yang bersifat asam yang sukar larut dalam saluran cerna, misalnya aspirin. Dengan demikian dipercepatnya disolusi aspirin oleh basa akan mempercepat absorpsinya. Akan tetapi, suasana alkalis di saluran cerna akan mengurangi kelarutan beberapa obat yang bersifat basa (misalnya tetrasiklin) dalam cairan saluran cerna, sehingga mengurangi absorpsinya. Berkurangnya keasaman lambung oleh antasida akan mengurangi pengrusakan obat yang tidak tahan asam sehingga meningkatkan bioavailabilitasnya.

Ketokonazol yang diminum per oral membutuhkan medium asam untuk melarutkan sejumlah yang dibutuhkan sehingga tidak memungkinkan diberikan bersama antasida, obat antikolinergik, penghambatan H2, atau inhibitor pompa proton (misalnya omeprazol). Jika memang dibutuhkan, sebaiknya abat-obat ini diberikan sedikitnya 2 jam setelah pemberian ketokonazol.

c. pembentukan senyawa kompleks tak larut atau khelat, dan adsorsi

Interaksi antara antibiotik golongan fluorokinolon (siprofloksasin, enoksasin, levofloksasin, lomefloksasin, norfloksasin, ofloksasin dan sparfloksasin) dan ion-ion divalent dan trivalent (misalnya ion Ca2+ , Mg2+ dan Al3+ dari antasida dan obat lain) dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dari absorpsi saluran cerna, bioavailabilitas dan efek terapetik, karena terbentuknya senyawa kompleks. Interaksi ini juga sangat menurunkan aktivitas antibiotik fluorokuinolon. Efek interaksi ini dapat secara signifikan dikurangi dengan memberikan antasida beberapa jam sebelum atau setelah pemberian fluorokuinolon. Jika antasida benar-benar dibutuhkan, penyesuaian terapi, misalnya penggantian dengan obat-pbat antagonis reseptor H2 atau inhibitor pompa proton dapat dilakukan.

Beberapa obat antidiare (yang mengandung atapulgit) menjerap obat-obat lain, sehingga menurunkan absorpsi. Walaupun belum ada riset ilmiah, sebaiknya interval pemakaian obat ini dengan obat lain selama mungkin.

d. obat menjadi terikat pada sekuestran asam empedu (BAS : bile acid sequestrant)

Kolestiramin dan kolestipol dapat berikatan dengan asam empedu dan mencegah reabsorpsinya, akibatnya dapat terjadi ikatan dengan obat-obat lain terutama yang bersifat asam (misalnya warfarin). Sebaiknya interval pemakaian kolestiramin atau kolestipol dengan obat lain selama mungkin (minimal 4 jam).

e. perubahan fungsi saluran cerna (percepatan atau lambatnya pengosongan lambung, perubahan vaksularitas atau permeabilitas mukosa saluran cerna, atau kerusakan mukosa dinding usus).


.1. Distribusi

Setelah obat diabsorpsi ke dalam sistem sirkulasi, obat di bawa ke tempat kerja di mana obat akan bereaksi dengan berbagai jaringan tubuh dan atau reseptor. Selama berada di aliran darah, obat dapat terikat pada berbagai komponen darah terutama protein albumin. Obat-obat larut lemak mempunyai afinitas yang tinggi pada jaringan adiposa, sehingga obat-obat dapat tersimpan di jaringan adiposa ini. Rendahnya aliran darah ke jaringan lemak mengakibatkan jaringan ini menjadi depot untuk obat-obat larut lemak. Hal ini memperpanjang efek obat. Obat-obat yang sangat larut lemak misalnya golongan fenotiazin, benzodiazepin dan barbiturat.

Sejumlah obat yang bersifat asam mempunyai afinitas terhadap protein darah terutama albumin. Obat-obat yang bersifat basa mempunyai afinitas untuk berikatan dengan asam-α-glikoprotein. Ikatan protein plasma (PPB : plasma protein binding) dinyatakan sebagai persen yang menunjukkan persen obat yang terikat. Obat yang terikat albumin secara farmakologi tidak aktif, sedangkan obat yang tidak terikat, biasa disebut fraksi bebas, aktif secara farmakologi. Bila dua atau lebih obat yang sangat terikat protein digunakan bersama-sasam, terjadi kompetisi pengikatan pada tempat yang sama, yang mengakibatkan terjadi penggeseran salah satu obat dari ikatan dengan protein, dan akhirnya terjadi peninggatan kadar obat bebas dalam darah. Bila satu obat tergeser dari ikatannya dengan protein oleh obat lain, akan terjadi peningkatan kadar obat bebas yang terdistribusi melewati berbagai jaringan. Pada pasien dengan hipoalbuminemia kadar obat bebas atau bentuk aktif akan lebih tinggi.

Asam valproat dilaporkan menggeser fenitoin dari ikatannya dengan protein dan juga menghambat metabolisme fenitoin. Jika pasien mengkonsumsi kedua obat ini, kadar fenitoin tak terikat akan meningkat secara signifikan, menyebabkan efek samping yang lebih besar. Sebaliknya, fenitoin dapat menurunkan kadar plasma asam valproat. Terapi kombinasi kedua obat ini harus dimonitor dengan ketat serta dilakukan penyesuaian dosis.

Obat-obat yang cenderung berinteraksi pada proses distribusi adalah obat-obat yang :

persen terikat protein tinggi ( lebih dari 90%)
terikat pada jaringan
mempunyai volume distribusi yang kecil
mempunyai rasio eksresi hepatic yang rendah
mempunyai rentang terapetik yang sempit
mempunyai onset aksi yang cepat
digunakan secara intravena.

Obat-obat yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menggeser obat lain dari ikatan dengan protein adalah asam salisilat, fenilbutazon, sulfonamid dan anti-inflamasi nonsteroid.

.2. Metabolisme

Untuk menghasilkan efek sistemik dalam tubuh, obat harus mencapai reseptor, berarti obat harus dapat melewati membran plasma. Untuk itu obat harus larut lemak. Metabolisme dapat mengubah senyawa aktif yang larut lemak menjadi senyawa larut air yang tidak aktif, yang nantinya akan diekskresi terutama melalui ginjal. Obat dapat melewati dua fase metabolisme, yaitu metabolisme fase I dan II. Pada metabolisme fase I, terjadi oksidasi, demetilasi, hidrolisa, dsb. oleh enzim mikrosomal hati yang berada di endothelium, menghasilkan metabolit obat yang lebih larut dalam air. Pada metabolisme fase II, obat bereaksi dengan molekul yang larut air (misalnya asam glukuronat, sulfat, dsb) menjadi metabolit yang tidak atau kurang aktif, yang larut dalam air. Suatu senyawa dapat melewati satu atau kedua fasemetabolisme di atas hingga tercapai bentuk yang larut dalam air. Sebagian besar interaksi obat yang signifikan secara klinis terjadi akibat metabolisme fase I dari pada fase II.

a. Peningkatan metabolisme

Beberapa obat bisa meningkatkan aktivitas enzim hepatik yang terlibat dalam metabolisme obat-obat lain. Misalnya fenobarbital meningkatkan metabolisme warfarin sehingga menurunkan aktivitas antikoagulannya. Pada kasus ini dosis warfarin harus ditingkatkan, tapi setelah pemakaian fenobarbital dihentikan dosis warfarin harus diturunkan untuk menghindari potensi toksisitas. Sebagai alternative dapat digunakan sedative selain barbiturate, misalnya golongan benzodiazepine. Fenobarbital juga meningkatkan metabolisme obat-obat lain seperti hormone steroid.

Barbiturat lain dan obat-obat seperti karbamazepin, fenitoin dan rifampisin juga menyebabkan induksi enzim.

Piridoksin mempercepat dekarboksilasi levodopa menjadi metabolit aktifnya, dopamine, dalam jaringan perifer. Tidak seperti levodopa, dopamine tidak dapat melintasi sawar darah otak untuk memberikan efek antiparkinson. Pemberian karbidopa (suatu penghambat dekarboksilasi) bersama dengan levodopa, dapat mencegah gangguan aktivitas levodopa oleh piridoksin,

b. Penghambatan metabolisme

Suatu obat dapat juga menghambat metabolisme obat lain, dengan dampak memperpanjang atau meningkatkan aksi obat yang dipengaruhi. Sebagai contoh, alopurinol mengurangi produksi asam urat melalui penghambatan enzim ksantin oksidase, yang memetabolisme beberapa obat yang potensial toksis seperti merkaptopurin dan azatioprin. Penghambatan ksantin oksidase dapat secara bermakna meningkatkan efek obat-obat ini. Sehingga jika dipakai bersama alopurinol, dosis merkaptopurin atau azatioprin harus dikurangi hingga 1/3 atau ¼ dosis biasanya.

Simetidin menghambat jalur metabolisme oksidatif dan dapat meningkatkan aksi obat-obat yang dimetabolisme melalui jalur ini (contohnya karbamazepin, fenitoin, teofilin, warfarin dan sebagian besar benzodiazepine). Simetidin tidak mempengaruhi aksi benzodiazein lorazepam, oksazepam dan temazepam, yang mengalami konjugasi glukuronida. Ranitidin mempunyai efek terhadap enzim oksidatif lebih rendah dari pada simetidin, sedangkan famotidin dan nizatidin tidak mempengaruhi jalur metabolisme oksidatif.

Eritromisin dilaporkan menghambat metabolisme hepatik beberapa obat seperti karbamazepin dan teofilin sehingga meningkatkan efeknya. Obat golongan fluorokuinolon seperti siprofloksasin juga meningkatkan aktivitas teofilin, diduga melalui mekanisme yang sama.

3. Ekskresi

Kecuali obat-obat anestetik inhalasi, sebagian besar obat diekskresi lewat empedu atau urin. Darah yang memasuki ginjal sepanjang arteri renal, mula-mula dikirim ke glomeruli tubulus, dimana molekul-molekul kecil yang cukup melewati membran glomerular (air, garam dan beberapa obat tertentu) disaring ke tubulus. Molekul-molekul yang besar seperti protein plasma dan sel darah ditahan. Aliran darah kemudian melewati bagian lain dari tubulus ginjal dimana transport aktif yang dapat memindahkan obat dan metabolitnya dari darah ke filtrat tubulus. Sel tubulus kemudian melakukan transport aktif maupun pasif (melalui difusi) untuk mereabsorpsi obat. Interaksi bis terjadi karena perubahan ekskresi aktif tubuli ginjal, perubahan pH dan perubahan aliran darah ginjal.

a. Perubahan ekskresi aktif tubuli ginjal

b. perubahan pH urin

c. Perubahan aliran darah ginjal


Sumber :

Harkness Richard, diterjemahkan oleh Goeswin Agoes dan Mathilda B.Widianto. Interaksi obat. Bandung: Penerbit ITB, 1989

BUFFER DAN KAPASITAS BUFFER





Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.


Secara umum,larutan penyangga dibuat dengan campuran antara asam lemah dan asam konjugasinya, campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam. Kemudian campuran antara basa lemah dan asam konjugasinya,campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
1. Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium, kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

2. Larutan penyangga yang bersifat basa Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.

CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus: [H+] = Ka. Ca/Cg pH = pKa + log Ca/Cg dimana: Ca = konsentrasi asam lemah Cg = konsentrasi garamnya Ka = tetapan ionisasi asam lemah 2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Prinsip kerja larutan buffer sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil) sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun, jika asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka perubahan pH larutan akan sangat mencolok.Prinsip kerja dari larutan penyangga yang dapat mempertahankan harga pH pada kisarannya adalah sebagai berikut.
a. Larutan Penyangga Asam HA/A -
HA (aq) --> A - (aq) + H + (aq)
  • Jika ditambah sedikit asam kuat (H + )
Ion H + dari asam kuat akan menaikkan konsentrasi H + dalam larutan, sehingga reaksi kesetimbangan larutan terganggu; reaksi akan bergeser ke kiri. Namun, basa konjugasi (A - ) akan menetralisir H + dan membentuk HA
A - (aq) + H + (aq) → HA (aq)
sehingga pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H + yang berarti, besarnya pH dapat dipertahankan pada kisarannya.
  • Jika ditambah sedikit basa kuat (OH - )
Ion OH - dari basa kuat akan bereaksi dengan H + dalam larutan, sehingga konsentrasi H + menurun dan kesetimbangan larutan terganggu. Oleh karena itu, HA dalam larutan akan terionisasi membentuk H + dan A - ; reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan
OH - (aq) + H + (aq) → H 2 O (l)
HA (aq) → A - (aq) + H + (aq)
sehingga, pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H + yang nyata; pH larutan dapat dipertahankan pada kisarannya. Asam lemah dapat menetralisir penambahan sedikit basa OH - .
HA (aq) + OH - (aq) → A - (aq) + H 2 O (l)
  • Jika larutan penyangga diencerkan
Pengenceran larutan merupakan penambahan air (H 2 O) pada larutan. Air (H 2 O) akan mengalami reaksi kesetimbangan menjadi H + dan OH -, namun H 2 O yang terurai sangat sedikit. Jadi, konsentrasi H + dan OH - sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
b. Larutan Penyangga Basa B/BH +
B (aq) + H 2 O (l) ----> BH + (aq) + OH - (aq)
  • Penambahan sedikit asam kuat (H + )
H + dari asam kuat dapat bereaksi dengan OH - pada larutan, sehingga konsentrasi OH - menurun dan reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa lemah (B) dalam larutan akan bereaksi dengan H 2 O membentuk asam konjugasinya dan ion OH - .
H + (aq) + OH - (aq) → H 2 O (l)
B (aq) + H 2 O (l) → BH + (aq) + OH - (aq)
Pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan pH yang nyata, besarnya pH dapat dipertahankan. Basa lemah dapat menetralkan penambahan sedikit asam (H + ).
B (aq) + H + (aq) → BH + (aq)
  • Penambahan sedikit basa kuat (OH - )
Adanya basa kuat (OH - ) dapat meningkatkan konsentrasi OH - dalam larutan, sehingga reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Namun adanya asam konjugasi (BH + ) dapat menetralkan kehadiran OH - dan membentuk B dan H 2 O. Sehingga pada kesetimbangan tidak terdapat perubahan konsentrasi OH - yang nyata, dan pH larutan dapat dipertahankan.
BH + (aq) + OH - (aq) → B (aq) + H 2 O (l)
  • Penambahan air (pengenceran)
Penambahan H 2 O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH -, namun konsentrasi H + dan OH - sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
 
sumber :wiro-pharmacy.blogspot.com

Sabtu, 25 Juni 2011

Rahasia Dari Molekul Air


water crystal snow2



“..…Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup…..” (Q.S. Al Anbiya : 30)




Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -50C di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi.



Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.


Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.

Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.

Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.

Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota didoakan dengan serius untuk kesalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Zamzam lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya”. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh. Subhanallah … Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan pesan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim A.S.

Bila kita renungkan berpuluh ayat Al Quran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lainnya yang menunggu untuk disingkap oleh manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat wajib perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi, dan Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang mengharuskan (baca: mewajibkan) memandikan jenazah. Tetapi kita belum melakukan Dzikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.

Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al Quran dan hadis.


Air Ternyata Memiliki Perasaan

- Kita bisa berkomunikasi dengan air.
- Jika pesannya indah air akan menampilkan wajah manis.
- Namun jika pesannya buruk ia akan menampilkan wajah masam.


Inilah penemuan yang mengejutkan pada abad 20 Oleh Dr Masaru Emoto. Wajah Air atau tepatnya Molekul atau Kristal Air direkam melalui mikroskop elektron yang dilengkapi dengan kamera super cepat. Berikut hasilnya :

Rekaman kamera dibawah ini merupakan bentuk Molekul Air ketika tidak dibacakan Doa.

Pernahkah kita bayangkan ketika meminum air putih, bentuknya seperti ini :

















Molekul Air berubah menjadi Indah setelah dibacakan Doa. Artinya Air bereaksi dengan perlakuan kita terhadapnya.
Ini bentuknya :

[2+<span class=kanan+setelah+dibacakan+doa.jpg]" border="0">


Ktika diperdengarkan lagu rakyat Kawachi, Molekul Air pun tampak senang dengan membentuk keindahannya seperti ini :
















Ketika diperdengarkan lagu-lagu keras, seperti Rock, Metal, dll, Wajah Air berkerut, mungkin Molekul Air menjadi pusing seperti ini :

[4+<span class=kanan+lagu+metal.jpg]" border="0">


Molekul Air menjadi Indah ketika diperdengarkan musik yang indah seperti karya-karya klasik Goldberg Variations Bach, Ludwig Van Beethoven, dll.

Ini contohnya :

[5+<span class=kiri+musik+indaah.jpg]" border="0">


Caci makilah Air, maka wajah Molekul Air berubah menjadi buruk seperti ini :

[6+<span class=tengah+caci+maki+air.jpg]" border="0">


Tidak hanya dicaci maki, atau diperdengarkan musik yang keras.
Ketika air tercemar kotoran, maka Molekul Air juga menjadi tak beraturan dan sama sekali tidak Indah. Lihatlah Air Sungai Yodo ini :

[7+<span class=sungai+tercemar.jpg]" border="0">


Yang lebih mengagetkan lagi adalah ketika air diperlihatkan photo Adolf Hitler, wajahnya berubah menjadi buruk seperti ini :





AIR ZAM-ZAM

Berikut adalah Keindahan Molekul Air Zam-Zam.




Subhanallah..
Rangkaian bentuk heksagonal-nya sangat indah, cemerlang berkilau, dan penuh warna ketika dibacakan ayat-ayat yang mulia.


Ketika segelas air putih terletak di atas meja.
Berdiamlah sesaat, bacalah dengan nama Tuhanmu.
Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Panjatkan doa, lalu bermohonlah hanya kepada Allah, ucapkan ayat-ayat yang suci.
Maka, segelas air putih yang diminum akan memberikan segala keindahannya kepada kita.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat memperteguh keimanan kita sebagai manusia yang diciptakan paling sempurna.


Amin, ya Rabbal alamin………….! Waallohu'alam


sumber: yetti-hardianti.blogspot.com