bobo' ah ===>>>

Photobucket
Tampilkan postingan dengan label penyakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 November 2011

6 Makanan Ini Tidak Menyehatkan Anak



Anak-anak biasanya lebih suka dengan makanan yang berwarna menarik dan manis. Namun, sekarang banyak makanan instans rendah nutrisi yang tidak sehat justru digemari si kecil. Setidaknya ada 6 makanan paling sehat untuk anak.

Kesibukan orangtua dan kurangnya waktu sering membuat anak harus diberikan berbagai makanan yang tidak sehat, seperti makanan kemasan, instans atau junk food.
Berikut 6 makanan paling tidak sehat untuk anak, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (15/6/2011):


1. Chicken Nugget (nugget ayam)

Makanan ini biasanya masuk dalam makanan favorit anak-anak. Nugget ayam termasuk makanan yang tidak sehat karena banyak mengandung garam dan high-fructose corn syrup (HFCS atau fruktosa jagung) yang ditambahkan untuk menambah rasa, diikuti dengan cara digoreng dalam minyak terhidrogenasi yang mengandung lemak trans. Makanan ini rendah nilai gizi dan tinggi kalori dan lemak.


2. Kentang goreng (French Fries)

Makanan ini tinggi kandungan lemak, tinggi kalori, natrium (garam) dan digoreng dengan menggunakan minyak terhidrogenasi yang mengandung lemak trans. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa pemanasan makanan bertepung seperti kentang dalam suhu yang ekstrim menciptakan karsinogen disebut akrilamida, yang bisa memicu kanker.


3. Keripik kentang

Makanan ini juga tinggi lemak jenuh dan garam. Beberapa keripik kentang juga dapat membentuk akrilamida yang memicu kanker.


4. Soda dan minuman manis lain

Minuman manis atau bersoda tinggi akan kalori yang berasal dari gula dan karbohidrat. Bila berlebihan mengonsumsi minuman ini bisa menyebabkan obesitas dan kerusakan gigi pada anak-anak.


5. Sereal manis

Beberapa sereal ditambahkan dengan pengawet, bahan kimia, minyak terhidrogenasi dan pewarna buatan. Pilihlah sereal gandum utuh sebagai pilihan terbaik untuk sarapan anak Anda.

6. Pizza

Topping pizza biasanya menggunakan sosis, daging yang bisa bersifat karsinogen nitrat dan nitrit. Tambahan keju juga akan menambah kalori ekstra. Jika ingin makan pizza sebaiknya pilih pizza gandum dengan topping ayam tanpa kulit, sayur-sayuran dengan sedikit keju.

sumber

Jumat, 30 September 2011

Awas! Alkohol Bukan untuk Luka




Apa yang biasa Anda lakukan saat si kecil jatuh dari sepeda dan lututnya berdarah? Kebanyakan ibu langsung mencari alkohol untuk membersihkan luka tersebut. Meskipun anak Anda mengeluh perih, dengan yakin Anda berkata bahwa cara tersebut sudah yang paling manjur menyembuhkan luka. Padahal tak jarang cara-cara tersebut hanyalah mitos. Alkohol selama ini diyakini mampu mensterilkan area luka dan mempercepat proses penyembuhan luka. Hmm.. apa benar begitu?
Faktanya, menggunakan alkohol atau hydrogen peroxide untuk membersihkan luka justru akan merusak jaringan kulit dan menghambat proses penyembuhan. Memang benar alkohol dapat membantu membunuh bakteri, tapi tidak hanya bakteri saja yang terbunuh melainkan juga sel-sel di sekitar area luka. Itulah kenapa, sebenarnya, proses penyembuhan luka malah akan bertambah lama. Bagaimana kulit baru dapat tumbuh dengan cepat kalau sel-selnya mati? Jika Anda mengaku alkohol membantu luka sembuh dengan cepat, mungkin itu sekadar sugesti Anda saja.
Cara terbaik membersihkan luka kecil adalah membasahinya dengan air mengalir dan sabun biasa (tak perlu menggunakan sabun antiseptik khusus). Lalu keringkan luka setidaknya lima menit untuk menghilangkan kotoran, serpihan benda asing, dan berikan salep antibiotik untuk menghindari infeksi dari bakteri. Namun untuk luka yang menganga lebar, dalam, dan terus menerus berdarah harus diobati oleh orang yang ahli.
Dr.Oz di acara OPRAH SHOW juga mengingatkan masyarakat untuk mengganti alkohol dengan 'air garam hangat'. Larutkan garam dalam air bersuhu hangat dan basuh kaki Anda dengan air tersebut. Air garam mampu membunuh kuman-kuman di area luka dan ternyata sel-sel di tubuh kita pun 'menyukai' kandungan garam tersebut. Jika sudah begitu, dipastikan proses kesembuhan juga akan berlangsung lebih cepat.
Nah, ternyata cara terbaik menangani luka justru datang dari hal-hal mudah di sekitar kita. Cukup dengan air, sabun, dan garam saja Anda mampu menjadi perawat bagi si kecil yang cedera. Untungnya lagi, kini Anda tak perlu repot mendiamkan anak Anda yang berteriak histeris saat alkohol menyentuh lukanya

sumber : KapanLagi.com

Kamis, 29 September 2011

PEMERIKSAAN AIR SENI (URINE ANALYSIS)


 Dr, Suparyanto, M.Kes

JENIS URINE
   
  • Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktu-waktu)
  • Untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH

  • Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur
  • Untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen

PENGAMBILAN URINE

WADAH
  • Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat
  • Harus bersih dan kering
  • Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal


VOLUME
  • 20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml
  • Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es

WARNA URINE

Prinsip:
  • warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus

Tujuan:
  • mengetahui warna urine

Persiapan:
  • Px dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek, rifampisin, piramidon dll

Alat yang diperlukan: tabung reaksi

Cara pemeriksaan:
  • Isi tabung reaksi dengan urine ¾ nya
  • Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari

Pelaporan:
  • Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu
  • Nilai normal: kuning muda – kuning tua

KEJERNIHAN

  • Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung
  • Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah didiamkan
  • Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein

Cara pemeriksaan:
  • Masukan urine kedlm tabung reaksi, ¾ nya
  • Dilihat dng latar belakang hitam, dengan sinar matahari
  • Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan

  • Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh
  • Nilai normal: Tidak berwarna/jernih

PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE

  • Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer
  • Tujuan: mengetahui kepekatan urine
  • Alat yang diperlukan:
  1. Urinometer
  2. Gelas ukur 50 ml
  3. Termometer 0o-50oc

Cara pemeriksaan:
  • Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar
  • Tuang urine ke gelas ukur 50 cc
  • Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung
  • Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)

Perhitungan:
  • Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi → perbedaan 3oC, suhu kamar melebihi sushu tera → berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi 0,001
  • Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC → urinometer 1,004 → berat jenis urine 1,004 + 0,001 = 1,005
  • Nilai normal: 1,003 – 1,030

PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN URINE

  • Prinsip: perubahan warna kertas lakmus dalam suasana keasaman tertentu
  • Tujuan: mengetahui pH urine
  • Alat yang dipakai: kertas lakmus merah – biru

Cara pemeriksaan:
  • Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine
  • Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi
Pelaporan:
  • Urine asam: lakmus biru → merah
  • Urine basa: lakmus merah → biru
  • Urine netral: lakmus merah/biru tidak berubah warna

PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

  • Prinsip: Berat jenis unsur organik – anorganik > BJ urine → dengan sentrifuge zat-zat tsb akan mengendap
  • Tujuan: menentukan unsur sedimen organik – anorganik dlm urine secara mikroskopis
  • Persiapan px: dilarang makan obat sulfa

Cara pemeriksaan:
  • Kocok urine dalam botol agar sedimen merata
  • Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 –15 cc → sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
  • Tuang bagian atas urine → tinggal 0,5 – 1 cc → kocok kembali sedimen
  • Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass → periksa dibawah mikroskop

Hasil yang mungkin ditemukan:
  • Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder, kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa
Nilai normal:
  • Eritrosit: 0 – 1 / LP
  • Leukosit: 0 – 3 / LP
Lain lain:
  • + : bila jumlahnya sedikit
  • ++ : bila jumlahnya banyak
  • +++ : bila jumlahnya banyak sekali

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

  • Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat
  • Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine
  • Alat yang diperlukan:
  1. Tabung reaksi dan rak
  2. Pipet

Cara pemeriksaan:
  • 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
  • Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % → goyang perlahan agar campur
  • Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

Hasil:
  1. Negatif : tidak ada kekeruhan
  2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
  3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
  4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
  5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan

PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE

  • Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam → biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru) atau choletelin (ungu)
  • Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine
  • Persiapan px; dilarang minum obat pyridin

Alat yang digunakan:
  1. Corong kaca,
  2. Kertas saring,
  3. Tabung reaksi dan rak
  4. Reagen:
  5. Barium klorit 10 %
  6. Reagen Fouchet

Cara pemeriksaan
  • Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %
  • Campur lalu saring dengan kertas saring
  • Kertas saring dengan endapan dikeringkan


  • Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes
  • Perhatikan perubahan warna
  • Hasil:
  • Positif : ada warna hijau
  • Negatif : tidak ada warna hijau

PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

  • Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari hijau → merah
  • Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine
  • Persiapan px:
  • Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil positif palsu

Alat yang digunakan:
  1. Tabung reaksi
  2. Pipet
  3. Lampu spiritus
  4. Penjepit tabung
  5. Reagen:
  6. Fehling
  7. Benedict

Cara pemeriksaan (Metode Benedict):
  • Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi
  • Tambahkan urine 4 tetes
  • Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
  • Angkat tabung dan baca hasilnya

Hasil:
  1. Negatif : tetap biru atau kehijauan
  2. Positif +: hijau kekuningan keruh
  3. Positif ++: kuning keruh
  4. Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
  5. Positif ++++: Merah bata keruh

PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST

  • Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine
  • Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan
  • Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma → dng pipet diambil cairan di lubang pengeluaran → periksa mikroskop → jika ada sperma tidak boleh dipakai

Alat yg digunakan:
  • Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop
Cara pemeriksaan:
  • Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 ½ cm didepan cloaca → lepas ditoples berisi air
  • 1 jam kmdn → periksa urine katak, jika tdk ada sperma → periksa 1 jam lagi
  • Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK

  • Tujuan: untuk mengetahui kehamilan dengan tes serologi
  • Prinsip:
  1. Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG
  2. Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG
  3. Adanya HCG bebas dalam urine → antibodi akan dinetralkan → sehingga pengendapan tidak terjadi

Alat yg diperlukan:
  • Kaca obyek, pipet, pengaduk
Reagen:
  • Antibodi HCG serum, HCG-lateks (antigen)
Cara pemeriksaan:
  • 1 tetes urine + 1 tetes anti serum → pada kaca obyek →aduk
  • Tambah 1 tetes antigen → goyang → baca
Hasil
  • Positif: tidak ada penggumpalan
  • Negatif: ada penggumpalan

REFERENSI

  1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
  2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
  3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
  4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
  5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
  6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
  7. Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes

Rabu, 28 September 2011

FISIOLOGI CAIRAN TUBUH


Dr. Suparyanto, M.Kes

Cairan Tubuh
  • Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh kulit organisme tsb → Cairan Ekstra Sel (CES)
  • Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
  • Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
  • Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel, juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke sel yang lain
  • CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)

Sel dan Cairan Tubuh



Kehidupan Sel



Komposisi Cairan
  • Cairan tubuh terdiri ± 57 % BB → terdiri dari : CIS=70% dan CES=30%
  • Cairan Intra Seluler ( CIS ): Cairan yang terletak didalam sel tubuh
  • Cairan Ekstra Seluler (CES ): Cairan yang terletak diluar sel tubuh
  • CES atau Cairan Interstisial: cairan yang terdapat pada celah antar sel, terdiri: Plasma darah, Cairan serebrospinal, Cairan limfe, Cairan intraokuler, Cairan persendian, Cairan gastrointestinal

Komposisi Mineral



Darah
  • Volume darah : ± 1/13 BB
Komposisi darah terdiri :
  • Sel darah merah ( Eritrosit )
  • Sel darah putih ( Leukosit )
  • Trombosit
  • Plasma darah

Beda Serum dan Plasma Darah
  • Jika darah dibiarkan invitro maka akan terjadi pembekuan, dan diatas bekuan timbul cairan jernih yang disebut : Serum
  • Jadi perbedaan serum dan plasma darah terletak pada ada tidaknya sistem pembekuan darah.
  • Plasma → mengandung sistem pembekuan darah, serum tidak

Hematokrit
  • Hematokrit darah : adalah persentase darah yang berupa sel.
  • Hematokrit 40 berarti 40 % dari volume darah adalah sel, sedang sisanya plasma.
  • Harga normal pria : 42, wanita : 38

Eritrosit
  • Bentuk eritrosit diskus bikonkaf dengan diameter 8,6 µm
  • Mengandung haemoglobin (Hb) yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan karbonik anhidrase (suatu enzim yang terlibat dalam transport O2)
  • Jumlah normal :
  • pria : 4,5 juta – 5,5 juta / mm2, dan
  • wanita : 4 juta – 5 juta / mm2

Fungsi Eritrosit
  • Fungsi eritrosit adalah mengangkut O2 dari paru ke seluruh sel tubuh, sedang CO2 juga diangkut oleh eritrosit dan plasma darah.
  • Daya angkut O2 tersebut akibat Hb mempunyai afinitas terhadap O2, dimana 1 g Hb mampu mengangkut 1,34 cc O2, atau 100 cc darah mengangkut 20 cc O2
  • Harga normal Hb : pria : 13 – 16 g%, sedang wanita : 12 – 14 g%

Metabolisme Eritrosit
  • Umur eritrosit adalah 120 hari
  • Eritrosit mati → mengalami destruksi di limpa → hemoglobin → haem + globin
  • Haem → besi + porfirin, zat besi digunakan untuk membentuk eritrosit baru
  • Porfirin → bilirubin → mewarnai urine (urobilin) dan feses (sterkobiline)
  • Tempat pembuatan sel eritrosit adalah: sumsum tulang, limpa dan hepar

Leukosit Granular



  • Neutrofil : granula tidak berwarna
  • Eosinofil : granula berwarna merah pada pewarnaan asam
  • Basofil : granula berwarna biru pada pewarnaan basa

Leukosit Agranular



  • Monosit : merupakan sel besar dengan bentuk nukleus oval atau seperti ginjal
  • Limfosit : mempunyai nuleus yang besar dan mengisi hampir seluruh sel

Hitung Jenis Leukosit
Harga normal hitung jenis leukosit :
  • Basofil : 0 – 1 %
  • Eosinofil: 2 – 4 %
  • Batang : 1 – 5 %
  • Segmen: 51 – 67 %
  • Limfosit : 20 – 30 %
  • Monosit: 2 – 6 %

Fungsi Leukosit
  • Granulosit dan monosit berfungsi untuk:
  • Melindungi tubuh terhadap invasi organisma dengan cara memakanya yang disebut : fagositosis, dan
  • Mampu menembus dinding pembuluh darah melalui pori pori yang disebut proses diapedesis
  • Limfosit berfungsi untuk proses kekebalan (imunitas seluler)

Tempat Pembuatan Leukosit
  • Granulosit dan monosit dibuat di sumsum tulang
  • Limfosit dibuat di : kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil

Sel Darah



Trombosit
  • Trombosit berasal dari sel megakariosit yang pecah menjadi bagian kecil kecil yang disebut platelet atau trombosit
  • Megakariosit berasal dari sel meiloblast yang juga merupakan induk sel leukosit.
  • Harga normal : 200.000 – 400.000 / mm2
  • Trombosit berfungsi sebagai sistem pembekuan darah

Mekanisme Pembekuan Darah
  • Proses pembekuan darah →melalui 3 tahap :
  • Suatu zat yang dinamakan aktivator protrombin terbentuk akibat robeknya pembuluh darah atau rusaknya darah itu sendiri
  • Aktivator protrombin mengaktifkan perubahan protrombin menjadi trombin
  • Trombin bekerja sebagai enzim yang mengubah fibrinogen menjadi benang benang fibrin yang menyaring sel sel daah merah dan plasma untuk membentuk bekuan itu sendiri.

Skema Mekanisme Pembekuan Darah



Plasma Darah
  • Air : 91-92 %
  • Protein plasma terdiri : albumin, globulin, fibrinogen, protrombin
  • Albumin : 4,5 g%, berfungsi menyebabkan tekanan osmotik pada membran kapiler, dan mencegah cairan plasma keluar dari kapiler masuk kedalam ruang interstitial.
  • Jika kadar albumin rendah (hipoalbumin) → tekanan osmotik rendah → cairan darah masuk jaringan → udem

  • Globulin : 2,5 g%, terdiri globulin α, β, γ
  • Globulin α, βberfungsi untuk mengangkut protein yang dapat bergabung denganya
  • Globulin γ berfungsi membentuk antibodi.
  • Fibrinogen : 0,3 g%, berfungsi untuk proses pembekuan darah
  • Protrombin : berfungsi untuk proses pembekuan darah

  • Unsur anorganik : Na, K, Ca, Mg, Fe, I dll
  • Unsur organik : urea, asam urat, kreatinin, glukose, asam lemak, asam amino, enzim, hormon.

Golongan Darah


  • Golongan darah sistem ABO → diberi nama berdasarkan adanya aglutinogen (zat yang dibekukan) yang terdapat dalam permukaan eritrosit
  • Macam aglutinogen: A dan B
  • Aglutinogen tersebut akan menyebabkan aglutinasi dan hemolisis → jika bercampur dengan aglutinin anti-A (α) dan anti-B (β) yang terdapat dalam plasma darah
  • Aglutinin (zat yang membekukan) merupakan γ globulin

Reaksi Transfusi
  • Jika gol darah tidak sama → aglutinin anti-A akan menggumpalkan aglutinogen A yang terdapat dalam eritrosit
  • Begitu juga aglutinin anti-B menggumpalkan aglutinogen B
  • Sel yang menggumpal → beberapa jam → hari → difagositosis oleh leukosit

  • Jika gol darah tidak cocok → yang menggumpal adalah darah donor, bukan darah resipien, karena plasma darah donor (mengandung aglutinin) segera diencerkan oleh plasma resipien → tidak cukup untuk menggumpalkan aglutinogen resipien
  • Plasma resipien (mengandung aglutinin) dalam jumlah banyak → segera menggumpalkan aglutinogen donor

Reaksi Transfusi
  • Aglutinasi
  • Hemolisis
  • Icterus
  • Gagal ginjal: ( hemolisis → toksin → vasokonstriksi tubulus ginjal → gagal ginjal)

Imunologi
  • Imunologi: Ilmu yang mempelajari tentang sistem imun ( kekebalan ) tubuh
  • Sistem Imun → semua mekanisme perlindungan tubuh terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Sistem Imun dibagi 2 :
  • Sistem Imun alamiah / non spesifik / nature / innate
  • Sistem Imun didapat / spesifik / adaptif / acquired

Sistem Imun Non Spesifik
  • Sistem tersebut non spesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu, tetapi berespon terhadap semua jenis antigen
  • Telah ada dan siap berfungsi sejak lahir, contoh: permukaan tubuh, selaput lendir dan berbagai komponen dalam tubuh (cairan vagina, lambung, saliva, air mata)

  • Sistem Imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, oleh karena dapat memberikan respon langsung terhadap antigen.
  • Sedang sistem imun spesifik membutuhkan waktu (untuk mengenal antigen terlebih dahulu) sebelum dapat memberikan responya.

Contoh Sistem Imun Non Spesifik
  • Fisik: kulit, selaput lendir, batuk, bersin
  • Larutan: asam lambung, cairan vagina, saliva, air mata
  • Sel: monosit, basofil, neutrofil, eosinofil, makrofag

Sistem Imun Spesifik
  • Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali muncul dalam badan segera dikenal oleh sistem imun spesifik → menyebabkan sensitisasi sel sel sistem imun tersebut
  • Bila sel imun tersebut berpapar kembali dengan benda asing yang sama, maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian dihancurkan olehnya (antibodi atau sel T).

Contoh:
  • Larutan: antibodi (sel B)
  • Seluler: sel T

Antigen
  • Bahan yang dapat merangsang respon imunologi atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada
  • Secara fungsional antigen dibagi dua : Imunogen dan Hapten
  • Imunogen → bahan yang dapat menimbulkan respon imun
  • Hapten → molekul yang dapat bereaksi dengan antibodi, tetapi tidak dapat merangsang pembentukan antibodi secara langsung

Antibodi
  • Adalah protein serum yang disebut Globulin, dan sekarang dikenal sebagai Imunoglobulin (Ig)
  • Imunoglobulin dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari porliferasi sel B akibat kontak dengan antigen
  • Ig terdiri dari α, β, γ dan yang terbanyak adalah γ globulin
  • Macam imunoglobulin adalah : Ig G, Ig A, Ig M, Ig E, Ig D

Hipersensitivitas
  • Hipersensitivitas : yaitu reaksi imune yang patologik, terjadi akibat respon imune yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh
Dibagi 4 tipe:
  • Hipersensitivitas tipe 1: disebut juga reaksi alergi
  • Hipersensitivitas tipe 2
  • Hipersensitivitas tipe 3
  • Hipersensitivitas tipe 4

Retikulo Endotelial Sistem (RES)
  • RES= Retikulo Endotelial Sistem → sistem organ yang berfungsi dalam perlindungan tubuh terhadap infeksi dengan cara memakan (fagositosis) benda asing dan bakteri
  • Yang termasuk RES → kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum tulang
  • RES berhubungan dengan limfosit dan organ pembentuk darah

Tugas Individu
  • Sebutkan foktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yang berpengaruh dalam pembekuan darah
  • Jelaskan reaksi transfusi yg terjadi antar golongan darah (semuanya)

Senin, 26 September 2011

PEMERIKSAAN DARAH (BLOOD ANALYSIS)

Dr; Suparyanto, M.Kes

PENGAMBILAN SPESIMEN

  • Alat: pipet, spuit, lancet, tourniquet, kapas alkohol 70%
  • Wadah: tertutup, bersih, kering, berlabel
Cara pengambilan:
  • Dewasa: ujung jari tengah, manis
  • Anak: tumit, ibu jari kaki bag pinggir
  • Darah vena: vena cubiti
Antikoagulan:
  • EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) → 1½ mg/ml
  • Larutan Oxalat → 0,2 ml/ml darah

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

  • Prinsip: Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart
  • Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah
  • Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest
Alat:
  1. Gelas berwarna sbg standart
  2. Tabung hemometer
  3. Pengaduk dari gelas
  4. Pipet Sahli, pipet Pasteur
  5. Kertas saring

Cara pemeriksaan:
  • Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2
  • Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 μl
  • Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
  • Masukan darah kedalam tabung hemometer
  • Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung

Cara pemeriksaan:
  • Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
  • Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca dalam gr/dl
Nilai Normal:
  • Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
  • Wanita : 12 – 16 gr/dl

PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT

  • Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Turk → lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu
  • Tujuan: menghitung jumlah lekosit dalam darah
  • Alat yg digunakan:
  1. Pipet leukosit
  2. Kamar hitung (Improved Neubauer)
  3. Mikroskop
  4. Counter tally
  5. Reagen: Larutan Turk

Cara pemeriksaan:
  • Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
  • Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
  • Hisap lar. Turk sampai tanda 11
  • Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
  • Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
  • Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
  • Nilai Normal: 5.000 – 10.000 / mm3

PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT

  • Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Hayem → lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu
  • Tujuan: menghitung jumlah eritrosit dalam darah
  • Alat yg digunakan:
  1. Pipet eritrosit
  2. Kamar hitung (Improved Neubauer)
  3. Mikroskop
  4. Counter tally
  • Reagen: Larutan Hayem

Cara pemeriksaan:
  • Hisap darah EDTA dng pipet eritrosit → sampai tanda 0,5
  • Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
  • Hisap lar. Hayem sampai tanda 101
  • Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
  • Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
  • Hitung leukosit dengan mikroscop → lap A, B, C, D dan E → hasil x 10.000

Nilai Normal:
  • Pria : 4,5 – 5,5 juta/ mm3
  • Wanita : 4 – 5 juta/ mm3

PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT

  • Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Rees Echer → lalu dihitung jumlah trombosit dalam volume tertentu
  • Tujuan: menghitung jumlah trombosit dalam darah
  • Alat yg digunakan:
  1. Pipet eritrosit
  2. Kamar hitung (Improved Neubauer)
  3. Mikroskop
  4. Counter tally
  • Reagen: Larutan Rees Ecker

Cara pemeriksaan:
  • Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
  • Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
  • Hisap lar. Rees Echer sampai tanda 101
  • Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
  • Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
  • Hitung trombosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 500
  • Nilai Normal: 150.000 – 400.000 / mm3

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

  • Prinsip (Cara Westergren) →darah EDTA didiamkan dlm waktu tertentu, maka sel sel darah akan mengendap
  • Tujuan: Untuk mengetahui kecepatan eritrosit mengendap dalam waktu tertentu
  • Alat yang digunakan:
  1. Tabung Westergren
  2. Rak Westergren
  3. Penghisap
  4. Pencatat waktu
  5. Pipet berskala
  6. Spuit 5cc
  7. Botol kecil

  • Reagen: Natrium sitrat 3,8%
Cara Pemeriksaan:
  • Sediakan botol yang telah diberi 0,4cc Na Sitrat 3,8%
  • Hisap darah vena 1,6cc dan masukan kedalam botol yg telah diisi Na sitrat 3,8%
  • Campur baik-baik
  • Hisap campuran tsb kedlm tab Westergren → sampai tanda 0
  • Biarkan pipet tegak lurus dalam rak Westergren
  • Baca tingginya plasma selama 1 dan 2 jam
Nilai Normal
  • Laki-laki : 0 – 10 mm/jam
  • Wanita : 0 – 20 mm/jam

PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT

  • Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam
  • Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah
  • Alat yang digunakan:
  1. Mikroskop
  2. Obyek glass
  3. Lancet steril
  4. Pencatat waktu
  5. Rak pengecatan
  6. Rak pengering
  7. Minyak imersi
  8. Kaca penggeser
  9. Pinsil kaca

Reagen:
  • Larutan Wright
  • Larutan buffer pH 6,4
Cara Pemeriksaan
  • Buat hapusan darah tepi
  • Cat hapusan dengan lar. Wright → 2 menit
  • Tetesi dengan lar buffer sama banyak → selama 5 menit
  • Siram dengan aquadest
  • Keringkan dan baca dengan mikroskop

Harga Normal:
  1. Eosinofil : 1 – 3 %
  2. Basofil : 0 – 1 %
  3. Batang : 2 – 6 %
  4. Segmen : 50 – 70 %
  5. Limfosit : 20 – 40 %
  6. Monosit : 2 – 8 %

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO

  • Prinsip: aglutinasi sel darah merah dengan anti serum tertentu
  • Tujuan: untuk mengetahui golongan darah seseorang
  • Alat yang diperlukan:
  1. Obyek glass
  2. Lancet
  3. Kapas alkohol

Reagen:
  • Serum anti A, Serum anti B, Serum anti AB
Cara Pemeriksaan:
  • Taruh pada masing-masing obyek glass serum anti A, B dan AB
  • Tetesi serum dengan darah dan aduk
  • Lihat penggumpalan yang terjadi

Hasil:
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
A      +      -
B      -      +
AB       +      +
O      -      -

WAKTU PERDARAHAN
(BLEEDING TIME)

Prinsip :
  • Ialah pemeriksaan terhadap fungsi pembuluh darah (kapilaria) jumlah dan fungsi trombosit (ekstrinsik faktor)
Cara Pemeriksaan
  • Cuping telinga ditusuk pinset → dihitung sampai darah berhenti
Harga Normal : 1 – 7 menit

WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)

Prinsip :
  • Dengan pemeriksaan waktu pembekuan dapat dilihat adanya kelainan / kekurangan dari faktor intrinsik
Cara pemeriksaan
  • Darah dimasukan tabung reaksi → dihitung waktunya sampai beku
Harga Normal : 5 – 15 menit

PEMERIKSAAN PAPANICOLAOU SMEAR

Prinsip :
  • Mendeteksi adanya sel sel ganas pada hapusan sekret vagina / servik
Cara Pemeriksaan:
  • Px tidak boleh irigasi vagina, memasukan obat pervagina, tidak coitus 24 – 48 jam sebelumnya
  • Pemeriksaan dilakukan diantara waktu mens dengan posisi litotomi
  • Dengan spekulum, ambil permukaan servik dengan spatula → bahan difiksasi dlm obyek glass

Hasil:
  1. Kelas 1: tidak ada sel atipikal/abnormal
  2. Kelas 2: sel atipikal, tidak terbukti maligna
  3. Kelas 3: dugaan, tp tdk disimpulkan maligna
  4. Kelas 4: dugaan kuat maligna
  5. Kelas 5: kesimpulan maligna

PEMERIKSAAN JAMUR

Prinsip :
  • Larutan KOH 10 % atau 20 % akan melisiskan kulit, rambut, kuku sehingga bila mengandung jamur akan terlihat adanya Hypha atau spora
Cara pemeriksaan: dilihat dibawah mikroskop

PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL

  • Cairan serebro spinal diperoleh dari lumbal pungsi pada ruang antar lumbal L3-4 atau L4-5.
  • Tekanan pertama diukur, kemudian cairan diaspirasi dan dimasukan dalam tabung pemeriksaan yang steril.
  • Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak

Volume :
  • Bayi : 40 – 60 ml
  • Anak : 80 – 120 ml
  • Dewasa : 100 – 160 ml
S el Darah
     Putih / mm3      Merah / mm3
Neonatus      0.15       0.5
Anak      0.10      0.1
Dewasa      0.5      0.1

Chlorida :
  • Neonatus : 108 – 122 mmol / l
  • Dewasa : 112 – 130 mmol / l

Glukosa :
  • Neonatus : 1.1 – 2.2 mmol / l
  • Bayi/anak : 3.9 – 5.0 mmol / l
  • Dewasa : 2.8 – 4.4 mmol / l

  • Protein Total : 15 – 45 mg / 100 ml
  • Albumin : 52 %
  • Alpha 1 globulin : 5 %
  • Alpha 2 globulin : 14 %
  • Beta globulin : 10 %
  • Gamma globulin : 19 %

REFERENSI

  1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
  2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
  3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
  4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
  5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
  6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
  7. dr-suparyanto.blogspot.com

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT


Dr. Suparyanto, M.Kes

Segitiga Epidemiologi
  • Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
  • Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)

Segitiga Epidemiologi



  • Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
  • Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

Faktor Host
  • Adalah faktor yang melekat pada Host
  • Genetik: DM, asma, hipertensi
  • Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
  • Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
  • Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
  • Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
  • Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
  • Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Faktor Agent
  • Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
  • Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
  • Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
  • Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
  • Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment
  • Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
  • Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
  • Biologis: flora dan fauna
  • Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir

Karakteristik Host
  • Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
  • Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah
  • Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang lain

Karakteristik Agent
  • Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
  • Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
  • Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
  • Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
  • Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
  • Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)

Karakteristik Environment
  • Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
  • Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

Portal of Entry dan Portal of Exit
  • Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
  • Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
  • Transmisi: vektornya?
  • Bagaimana preventifnya?
  • Cuci tangan sebelum makan
  • Menolong partus memakai sarung tangan
  • Jangan meludah sembarang tempat

Kejadian Penyakit Dalam Komunitas
  • Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
  • Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya) di masyarakat  wabah
  • Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)

Tugas Individu: buat makalah

  • Pendahuluan
  1. Latar Belakang
  2. Tujuan
  • Tinjuan Pustaka
  1. Faktor Agent
  2. Faktor Host
  3. Faktor Environment
  4. Port of entry and exit
  5. Transmisi
  • Pembahasan
  1. Pencegahan
  2. Pemberantasan
  3. Pengobatan/ Penatalaksanaan
  • Penutup
  1. Kesimpulan
  2. Saran

Referensi
  1. Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  2. Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  3. Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  4. Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  5. Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
  6. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB

HIPNOTIK, SEDATIF DAN PSIKOTROPIK


Dr. Suparyanto, M.Kes

Hipnotik - Sedatif

  • Hipnotik-sedatif adalah obat depresan SSP yang tidak selektif, efek mulai ringan – berat (hilangnya kesadaran, anestesi, koma, mati)

SSP dirangsang ← normal → SSP dihambat
x-----x-----x----x----0-----x-----x------x-----x-----x-----x
mati      excitasi     normal      sedatif         anestetik          mati
      kejang     cerewet     tranquilizer     hipnotik         koma

  • Sedatif digunakan dalam pengobatan cemas
  • Hipnotik digunakan untuk pengobatan insomnia
  • Ada yang berfungsi antikonvulsan: klorazepat, diazepam, fenobarbital)
  • Relaksasi otot: diazepam

Cara Kerja Obat
  • Depresi SSP
  • Menimbulkan toleransi pada penggunaan kronis
  • Potensial menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisiologis
  • Tidak memiliki sifat analgesik

Kontraindikasi
  • Hipersensitivitas
  • Koma dan depresi SSP
  • Nyeri berat yang tak terkendali
  • Hamil dan laktasi

Perhatian
  • Hati-hati pada gangguan fungsi; hati, ginjal dan paru
  • Hati-hati pada penderita yang cenderung ingin bunuh diri atau pernah kecanduan obat
  • Penggunaan hipnotik hendaknyaa jangka pendek
  • Pasien lansia dosis rendah

Interaksi
  • Depresi tambah berat jika bersama alkohol, antihistamin, antidrepresan, analgesik opioid, fenotiazin
  • Barbiturat dapat menginduksi enzim metabolisme obat hati dan dapat menurunkan efektifitas obat
  • Jangan diberikan bersama inhibitor MAO (monoamin oksidase): isokarboksazid, fenelzin, tranilsipromin

Penggolongan
  • Antihistamin: difenhidramin, hidroksizin, prometazin
  • Barbiturat: amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, sekobarbital, tiopental
  • Benzodiazepin: alprazopam, klordiazepoksid, klorazepat, diazepam, flurazepam, lorazepam
  • Lain-lain: buspiron, kloralhidrat, meprobamat

Implikasi Keperawatan
  • Pantau TD, nadi, nafas pada pemberian IV
  • Penggunaan jangka panjang pantau: depresi, kecenderungan bunuh diri, ketergantungan
  • Insomnia: kaji pola tidur sebelum, dan secara periodik selama terapi
  • Kecemasan: kaji tingkat kecemasan dan sedasi (ataksia, pusing dan bicara tidak jelas) sebelum, dan secara periodik selama terapi

  • Kejang: observasi dan catat intensitas, durasi dan karakteristik kejang, lakukan tindakan kewaspadaan terhadap kejang
  • Spasme otot: kaji spasme otot, nyeri yang menyertai, dan keterbatasan gerak sebelum dan selama terapi
  • Gejala putus alkohol: kaji gejal putus obat: tremor, agitasi, delirium, halusinasi

Diagnose Keperawatan Potensial
  • Gangguan pola tidur (indikasi)
  • Risiko tinggi cedera (efek samping)
  • Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan (penyuluhan keluarga/pasien)

Implementasi
  • Awasi ambulasi dan perpindahan pasien setelah pemberian dosis hipnotik
  • Buang sigaret
  • Penghalang tempat tidur harus dipasang dan bel panggil harus terus berada dalam jangkauan setiap saat
  • Beri posisi rendah pada tempat tidur

Penyuluhan
  • Mempersiapkan lingkungan untuk tidur: ruang gelap, tenang, hindari nikotin dan kafein
  • Jika efek kurang efektif setelah beberapa minggu, konsultasikan ke dokter, jangan menaikan dosis
  • Penghentian obat secara bertahap, jangan mendadak (menghindari reaksi putus obat)

  • Dapat menyebabkan kantuk di siang hari, hindari nyetir, bekerja yang berisiko tinggi kecelakaan
  • Hindari alkohol dan depresan SSP lainya
  • Anjurkan lapor ke dokter jika berencana hamil atau mencurigai kehamilan

Evaluasi
  • Efektivitas obat ditunjukan dengan:
  • Perbaikan tidur
  • Berkurangnya tingkat kecemasan
  • Terkendalinya kejang
  • Berkurangnya spasme otot
  • Berkurangnya tremor
  • Mempunyai ide yang lebih rasional

Apa Itu Psikotropika
  • Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman
  • Psikotropika adalah obat simptomatik, karena patofisiologi penyakit jiwa belum jelas
  • ECT (Elektro Convulsive Therapy) → masih digunakan untuk terapi depresi berat dengan kecenderungan bunuh diri

Penggolongan Psikotropika
1. Anti Psikosis = neuroleptik = major tranquilizer
2. Anti Ansietas = anti neurosis = minor tranquilizer
3. Anti Depresi
4. Psikotogenik = psikotomimetik = psikodisleptik = halusinogenik

Anti Psikosis
Ciri neuroleptik:
1. Efek antipsikosis à mengatasi agresivitas, hiperaktivitas, labilitas emosional pada pasien psikosis
2. Dosis besar tidak menyebabkan koma atau anestesi
3. Dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal (reversibel/ireversibel)
4. Tidak menimbulkan ketergantungan fisik atau psikis

Menghambat reseptor dopamin di otak
Efek perifer → antikolinergik dan blok sdrenergik alfa

Kontraindikasi
  • Hipersensitivitas
  • Glaukoma sudut sempit
  • Depresi SSP

Interaksi
  • Hipotensi digunakan bersam alkohol, antihipertensi dan nitrat
  • Antasida dapat menurunkan absorpsi
  • Fenobarbital menurunkan efektivitas
  • Depresi tambahan jka digunakan bersama: alkohol, antihistamin, antidepresan, analgesik opioid, sedatif/hipnotik

Penggolongan Anti Psikosis
1. Derivat Fenotiazin
– Senyawa Dimetil Amino Propil (Klorpromazin, Promazin, Triflupromazin)
– Senyawa Piperidil (Mepazin, Tioridazin)
– Senyawa Piperazin (Asetofenazin, Karfenazin, Flufenazin, Perfenazin, Proklorperazin, Trifluoperazin tiopropazat)
2. Non Fenotiazin (Klorprotiksan)
3. Butirofenon (Haloperidol)

Anti Ansietas
  • Untuk pengobatan simptomatis penyakit psikoneurosis dan terapi penyakit somatik akibat kecemasan
  • Dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis
  • Mempunyai efek sedatif
  • Golongan Benzodiazepin: Klordiazeposid, Diazepam, Klorazepat, Lorazepam, Prazepam, Alprazolam, Halozepam.

Benzodiazepin
  • Efek hipnotis, sedasi, relaksasi otot, ansiolitik, antikonvulsi
  • Peningkatkan dosis menyebabkan sedasi → hipnotis → stupor
  • Efek pada pernafasan dan kardiovaskuler ringan
  • Efek samping: light headedness, lassitude, lambat bereaksi, inkooordinasi motorik, ataksia, gangguan fungsi mental, berpikir, psikomotor
  • Dosis: Diazepam 5 -10 mg

Anti Depresi
  • Antidepresi adalah obat untuk mengatasi depresi mental, juga digunakan untuk: kecemasan, enuresis, sindrom nyeri kronis
  • Perbaikan depresi ditandai dengan: perbaikan alam perasaan, bertambahnya aktivitas fisik dan kewaspadaan mental, nafsu makan dan pola tidur yang lebih baik dan berkurangnya pikiran morbid

Cara Kerja
  • Penghambat Mono Amin Oksidase (MAO) digunakan sebagai antidepresi sejak 1980
  • Hambatan MAO → kadar epinefrin, norepinefrin dan 5-HT (5 hidroksi triptamin) dalam otak naik → penderita menjadi aktif dan mau bicara
  • Hipertensi dan hipotensi keduanya bisa terjadi, hipertensi akibat katekolamin, hipotensi akibat terhambatnya terlepasnya norepinefrin dari ujung saraf

Contoh Anti Depresi
  • Antidepresan trisiklik: amitriptilin, amoksapin, doksepin, imipramin, nortriptilin
  • Antidrepesan lain: bupropion, fluoksetin, maprotilin, paroksetin, setralin, trazodon
  • Inhibitor MAO: isokarboksazid, fenelzin, tranilsipromin

Psikotogenik
  • Psikotogenik: obat yang dapat menimbulkan kelainan tingkah laku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir dan perubahan alam perasaan, jadi dapat menimbulkan psikosis (psikotomimetik atau halusinogenik)
  • Contoh: meskapin dan dietil asam lisergat (LSD-25)

Referensi
  • Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
  • Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
  • Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC

Kamis, 31 Maret 2011

TRIK SEKS BAGI PASANGAN SIBUK

Saat pasangan dihadapkan pada kesibukan pekerjaan, seringkali hubungan intim terganggu dengan satu alasan terlalu lelah karena pekerjaan. Jika hal ini yang anda rasakan, anda tidaklah sendiri. Menurut sebuah survei 24 juta wanita amerika mengatakan tidak memiliki waktu, terlalu cape dan tidak mood berhubungan intim.

Padahal penelitian menujukan bercinta sebenarnya dapat meningkatkan suatu kimiawi dalam otak yang berhubungan dengan hasrat. Sehingga cara terbaik meningkatkan keinginan untuk berhubungan intim yaitu dengan melakukannya.

Berikut beberapa trik yang bisa anda lakukan untuk menumbuhkan kembali gairah berhubungan intim di sela-sela kesibukan:

1. Saling berfantasi

Fantasi sebenarnya adalah sebuah latihan foreplay mental. Dengan saling berfantasi, pasangan akan terdorong memiliki pikiran erotis yang kreatif, dalam, penuh pengertian dan intim sehingga membantu saling membayangkan cara hubungan intim yang baru. Fantasi yang dilakukan bersama-sama menjadi foreplay mental untuk membangkitkan mood lebih cepat sehingga merangsang libido naik dengan cepat.

2. Saling memberi sentuhan fisik

Sentuhan fisik selama sedikitnya 10 menit baik secara manual dan oral pada bagian genital masing-masing akan semakin meningkatkan gairah dan rangsangan untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar sentuhan. Jadwalkan untuk melakukan kegiatan ini di waktu-waktu senggang bersama pasangan. Praktekan apa yang anda fantasikan sebelumnya sehingga anda berdua akan merasakan hal yang baru dan bebas dari kepenatan rutinitas kerja.

3. Akhiri dengan hubungan intim

Hubungan intim yang dibarengi saling memberi cumbuan pada daerah genital

dalam berbagai posisi akan menjadi puncak dari fantasi dan sentuhan sehingga anda dan pasangan akan saling merasakan sensasi luar biasa degan penuh keintiman hingga mencapai klimaks. Cobalah berbagai posisi dan saling memberikan rangsangan manual selama hubungan intim untuk membantu pasangan mencapai orgasme. Namun jangan menjadikan orgasme menjadi sebuah obsesi. Lakukan hubungan intim tanpa menentukan tujuan khusus.



http://dafa.wordpress.com

BAHAGIA? PERBANYAK HUB INTIM

Kabar gembira bagi mereka yang memiliki aktivitas di tempat tidur lebih banyak dibanding simpanan uang di bank karena sebuah penelitian menujukan hubungan intim lebih baik bagi kebahagian seseorang dibanding uang. Namun bukan berarti kekurangan uang dan aktif secara seksual menjadi rahasia hidup bahagia.

Kesimpulan ini didasari pada hasil analisis data mengenai tingkat aktivitas seksual dengan bahagia pada 16 ribu orang oleh ahli ekonomi David Blachflower dari Dartmouth College dan Andrew Oswald dari Universitas Warwick di Inggris. Menurutnya “seks identik dengan kebahagian” dimana diperkirakan hubungan intim yang meningkat dari sekali per bulan menjadi dua kali per minggu setara dengan rasa bahagia setelah mendapat tambahan penghasilan sebesar 50 ribuk dolar.

Dalam makalah berjudul “Money, Sex and Happiness: An Empirical Study” yang baru-baru ini diterbitkan oleh National Bureau of Economic Research menyebutkan tingkat kebahagian salah satunya ditentukan lewat hubungan intim dan segala kegiatan seksual lainnya

Walaupun pendapat umum mengatakan banyak uang tidak berarti banyak melakukan hubungan intim, tidak ada perbedaan antara frekwensi hubungan intim dengan tingkat pendapatan. Namun menurut kedua ahli tersebut hubungan intim memiliki efek lebih besar pada kebahagian seseorang terutama pada seseorang yang berpendidikan tinggi dan mapan dibanding mereka dengan status pendidikan rendah.

Secara keseluruhan, mereka yang paling bahagia adalah mereka yang paling banyak melakukan hubungan intim yakni 30 persen adalah mereka yang telah menikah dibanding mereka yang masih single.

Meski masih dalam perdebatan, perhitungan secara “ekonomi” ini menjelaskan apa yang para ahli psikologi telah lama ketahui yakni orang yang mengganggap dirinya bahagia biasanya mereka yang lebih kaya dalam aktivitas seksual. Dan tidak bisa dipungkiri hubungan intim dan kebahagian adalah dua sisi yang saling melengkapi.



http://dafa.wordpress.com

Tips Menjalani Kehidupan Seks

Lebih dari 50 persen pria Amerika antara usia 40 dan 70 mengalami atau akan mengalami masalah seksual kronis entah kapan selama hidup mereka, termasuk ejakulasi dini, impotensi, dan hilangnya hasrat seksual, kata Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine.

Beberapa masalah seksual ditimbulkan atau dirumitkan oleh penyakit-penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung dan karena memerlukan masalah medis. Tetapi, para dokter mengatakan bahwa kebanyakan di antara kita dapat menghalau gangguan-gangguan seksual ini dan meningkatkan peluang untuk menjalani kehidupan seks yang menggairahkan apabila kita mengikuti panduan-panduan mendasar berikut:

Berhenti merokok. “Merokok sangat buruk bagi kemampuan seksual Anda,” kata Dr. Crenshaw. Penis Anda memerlukan aliran darah yang lancar agar dapat bekerja dengan baik. Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh-pembuluh darah dalam penis dan lama kelamaan akan membuat ereksi Anda tidak begitu kuat dan tidak tahan lama.

Jadi, bila Anda masih jantan pada usia 40 tahun dan ingin tetap demikian, berhentilah merokok sejak sekarang.

Kurangi minum alkohol. Tentu, setakar atau dua takar anggur dapat membuat Anda bergairah, tetapi coba minum lebih dari itu, Anda akan kehilangan kemampuan Anda untuk mendapatkan orgasme atau, yang paling buruk, akhirnya menghilangkan kemamampuan Anda untuk mendapatkan ereksi, kata Beth Alexander, M. D penasihat masalah seksual dan salah seorang pengurus di Departement of Family Practice di Michigan State University College. Alkohol juga dapat memicu perubahan-perubahan hormonal yang akan menurunkan gairah seksual.

Minta informasi tentang obat yang Anda minum. “Banyak obat dapat mempengaruhi reaksi seksual Anda,” kata Dr. Alexande: Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, antidepresi seperti fluoksetin hidroklorida (Prozac) dan litium, steroid, obat-obat untuk tukak dan beta-blocker seperti timolol hanya beberapa di antara ratusan obat yang dapat menghilangkan keperkasaan Anda. Bila Anda curiga bahwa ada obat yang mengganggu kehidupan seksual Anda, tanyakan kepada dokter apakah obat itu dapat diganti atau dosisnya dikurangi.

Pelan-pelan, Anda tergesa-gesa. Bila Anda terus sibuk ke sana kemari dan bekerja lembur lebih dari 50 jam per minggu, Anda dengan segera akan mendapatkan masalah seksual, kata Dr. Alexander. “Bila Anda dapat mengubah hal-hal yang membuat Anda tertekan, kerjakan saja, karena menurunkan stres dan menyediakan waktu lebih banyak bagi diri sendiri akan memperbaiki kinerja seksual Anda,” katanya. Carilah cara untuk bersantai secara teratur, cobalah berjalan-jalan sekeliling tempat tinggal Anda atau bercandalah selama beberapa waktu dengan anjing Anda sebelum ke tempat tidur.

Tidur cukup. Hindari seks bila Anda sedang lelah; yang akan Anda dapatkan mungkin justru kekecewaan andaikata Anda memaksakannya. “Ritual seks tidak boleh menjadi tempat untuk mengeluarkan energi terakhir Anda setelah mengurasnya selama sehari yang panjang,” kata Shirley Zussman, Ed.D., spesialis terapi seks dan perkawinan serta salah seorang direktur Association for Male Sexual Dysfunction di New York City. “Saya menganjurkan agar Anda menyisihkan waktu untuk seks. Memang, Anda mungkin lebih menyukai yang spontan, tetapi dalam jangka panjang ada sesuatu yang meningkat dalam hubungan Anda. Seks tidak saja dapat berlangsung secara demikian, tetapi Anda dapat melakukannya dengan semangat masih penuh.”

Hadapi dengan santai. Setiap orang, betapa pun tinggi pengalamannya di tempat tidur, sesekali akan mengalami frustrasi seksual. halau itu terjadi, sebaiknya Anda tidak memikirkannya secara berlebihan. Sikap itu hanya akan mengantar Anda ke gangguan seksual yang kronis, kata Marry Klein, Ph.D., seorang penasihat perkawinan dan spesialis terapi seks profesional di Palo Alto, California, dan pengarang Ask Me Anything: A Sex Therapist Answers the Most Important Questions for the 90s.

“Siapa pun, sesekali pernah mengalami masalah ereksi atau kurangnya orgasme. Jadi, bila Anda tahu bahwa entah kapan itu akan terjadi pada Anda, saat kejadian Anda tidak akan merasakannya sebagai beban teramat berat,” katanya.

“Seperti jerawat. Semua orang, sekali waktu dalam hidupnya, pernah mengalamimya. Tetapi, kalau Anda percaya bahwa Anda tidak akan pernah mengalaminya, dan ternyata pada suatu hari Anda mengalaminya, Anda akan frustrasi berat. Kecemasan tersebut bahkan dapat membuat kondisi yang sama berulang dan berulang lagi.”

Zona Lenguhan yang Sering Terlupakan

Yang paling sering diprotes perempuan mengenai perilaku seks laki-laki adalah: mereka ini terlalu fokus pada area genital, sehingga melupakan area peka lain yang seharusnya dapat membangkitkan gairah.

Karena sebagian pria suka menonton film biru, yang kebanyakan mengabaikan foreplay, maka tak heran jika mereka lebih mengutamakan orgasme klitoral atau stimulasi G-spot.
Tak sepenuhnya salah sih. Namun merangsang area genital sebelum kita sepenuhnya terangsang hanya akan bikin birahi padam, ya kan? Ini karena klitoris dan area genital perempuan belum cukup ‘panas’ untuk kesenangan seksual kecuali harus diaktivasikan dulu dengan rangsangan. Nah, membangkitkan rangsang biasanya harus dimulai secara lembut, perlahan dan memberikan perhatian pada zona-zona erotik, yang akan memberikan Anda lenguhan panjang…

Minta pasangan untuk mulai merangsang area peka, yang ternyata membentang dari ujung rambut hingga ujung kaki! Daerah peka ini kadang malah terlewatkan, karena pasangan asyik menjajah area genital, alias tembak langsung.

Mau tahu dimana saja zona lenguhan yang akan membuat Anda mengerang nikmat? Kelopak mata hingga pelipis
Area di atas dan pada kelopak mata merupakan konsentrasi dari berakhirnya saraf, makanya saat area ini hingga pelipis dicium akan memberikan pemanasan awal yang oke. Titik antara pojok luar dari mata dan tulang pipi juga sangat peka. Minta pasangan melakukan ciuman-ciuman ringan untuk membangkitkan gairah.

Telinga hingga leher
Telinga perempuan termasuk area yang terlupakan selama bercinta, padahal lubang telinga merupakan area yang amat peka terhadap rangsang. Minta pasangan mencium dan menjilat daerah itu secara lembut, terus turun ke wilayah leher

Leher ke bahu
Percaya atau tidak, wilayah ini merupakan zona lenguhan yang utama! Sebagian besar perempuan langsung ‘bangkit’gairahnya berkat rangsangan intens di wilayah ini, mulai samping hingga belakang leher dan berakhir di bahu. Sejumlah perempuan bahkan mengalami orgasme hanya dengan mendapat rangsangan di area ini! Bukan main. Minta pasangan melakukan ciuman agak kasar, sedikit gigitan cinta, dan sedikit pijatan di zona lenguhan. Anda bakal dibuat sibuk pastinya. Minta pasangan berlama-lama merangsang area ini. Masuk ke permainan inti juga bisa dimulai dari zona ini, misalnya dengan mulai
mencopot busana dan underwear Anda dengan gigi-giginya, hujani ciuman di bahu dan leher Anda yang terbuka. Rasanya? Wuahhh.

Pusar hingga area V
Jika pasangan jarang memainkan area perut (tapi malahan asyik dengan area di bawahnya), mulai kini minta dia berlama-lama di pusar Anda. Caranya? Minta pasangan berdiri di belakang Anda, minta mulutnya menelusuri bahu bagian belakang dan juga leher, arahkan tangannya ke tulang pinggul Anda, minta dia memijit lembut area ini. Arahkan lagi tangannya agar menjelajah area V, yakni segitiga dari mulai tulang
pinggul hingga bagian atas area genital (tapi jangan izinkan pasangan menjelajah area genital, itu urusan belakangan!)

Zona “Treasure Trail”
Bagian paling sensitif dari torso bagian bawah perempuan disebut Treasure Trail. Pastikan pasangan menciumi area ini dan tangannya aktif menjelajahnya sebelum sibuk mengeksplorasi area genital. Dapatkan lenguhan super panjang setelahnya.

Daerah kaki
Meski tak selalu sama pada setiap perempuan, namun kaki memiliki saraf peka yang gampang ‘bangkit’ saat dirangsang. Namun, namanya juga kaki, kita kadang merasa tak nyaman kalau daerah itu dirangsang, menggunakan mulut dan lidah pasangan ‘kan. Apalagi bagi anda yang malas pedikur. Tapi, tak ada salahnya mencoba lho, apalagi jika pasangan dengan sukacita melakukannya untuk Anda. Kaki merupakan area yang amat erotis bagi mereka yang dapat menikmatinya. Cuci kaki bersih-bersih, keringkan dengan
handuk bersih. Pakailah minyak aromaterapi untuk kaki (yang aman jika tertelan), kemudian baru lakukan rangsangan oral. Minta pasangan melakukannya untuk Anda. Ajak pasangan Anda mengeksplorasi jempol Anda, menjilat dan mengulumnya. Rasanya? Anda bakal kesulitan kata-kata untuk menggambarkan sensasinya!

Di belakang lutut
Kulit di belakang dengkul lembut, tipis dan sangat sensitif dan sangat responsif terhadap sentuhan karena saraf-sarafnya dekat dengan permukaan kulit. Sebagian besar perempuan yang mendapatkan ciuman, bahkan jilatan di belakang dengkul mengaku merasakan kenikmatan luar biasa. Beberapa dari mereka mengaku merasa gemetar dan menggigil saat bagian itu disentuh. Mulai dari kaki, minta pasangan naik untuk mengeksplorasi bagian lutut.

The Sacral Crease Zone
Satu dari sekian banyak zona erotis pada tubuh perempuan adalah lipatan antara liku/lengkungan bokong dan bagian atas paha, yang dikenal sebagai lipatan sacral. Minta pasangan menggunakan jari manis untuk merangsang area ini. Jika pasangan tak jengah atau merasa jijik, minta dia mengeksplorasi wilayah ini dengan mulut dan lidahnya.
Wilayah bokong
Bagian bokong itu sendiri merupakan wilayah pekan, tapi memang dibutuhkan kesabaran ekstra untuk merangsangnya, setelah pasangan menemukan zona lenguhan yang lain. Serangan-serangan kecil dan lembut untuk zona lenguhan lain sudah cukup, namun tidak untuk bokong. Minta pasangan memperlakukannya sedikit ‘kasar’, bisa pukulan atau tamparan kecil, hingga Anda mulai ‘panas’.

Bagian paha dalam
Ini merupakan titik kulminasi kedua dari kepuasan, titik terakhir sebelum pasangan menjelajah area genital. Pokoknya, area paha bagian dalam ini jangan sampai ketinggalan dari rangsangan. Minta pasangan melakukan ciuman-ciuman kecil dan juga elusan menggunakan jemari di daerah ini, sembari tangan yang lain menjelajah mulai dengkul, kemudian memasuki vulva dan klitoris. Nah, jika daerah inti sudah tersentuh, mau apa lagi?

http://my-situs.co.cc

10 Hal Pengaruhi Seks Pria

Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunduran seksual pria, menurut Prof. Dr. Djoko Rahardjo, Sp.BU, dari Sub-bagian Urologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UI/RSCM:

1. Usia. Pria usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi testosteron berkurang.

2.Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.

3. Hipertensi. Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.

4. Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.

5. Gangguan saraf. Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.

6. Trauma. Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.

7. Faktor psikis. Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.

8. Penyakit infeksi. Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.

9. Obat-obatan. Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.

10. Merokok. Selain dapat memicu kanker paru, juga menyempitkan pembuluh darah.

http://yudymardianto.wordpress.com

Enam Tips Pria Meningkatkan Jumlah Sperma

Tidak diragukan, memiliki sperma dalam jumlah banyak menghasilkan orgasme lebih lama, termasuk meningkatkan hasrat seks. Namun bagaimana cara untuk meningkatkan jumlah sperma, berikut tipsnya!

Sperma yang banyak juga merupakan tanda sistem reproduksi yang sehat. Jika Anda ingin menyirami pasangan dengan cinta atau ingin jadi calon ayah, inilah beberapa tips untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu dan jumlah sperma:

1. Berhenti merokok

Jika Anda seorang perokok saat ini, berhentilah. Selain menyebabkan napas tak sedap, merokok juga dapat memengaruhi jumlah sperma. Peneitian menunjukkan, perokok memiliki jumlah sperma lebih sedikit dibanding pria yang tidak merokok.

2. Hindari celana ketat dan air panas

Usahakan testis berada pada suhu sejuk dibanding bagian tubuh lain. Memakai celana dalam atau celana panjang ketat akan mengakibatkan suhu di sekitar testis jadi panas. Usahakan tidak mengenakan celana dalam waktu tidur untuk menjaga suhu di bagian tubuh itu tetap sejuk.

3. Asup makanan yang tepat

Diyakini atau tidak, pola makan memengaruhi produksi sperma. Coba asup makanan rendah lemak dan berprotein tinggi. Pilih sayuran dan jenis padi-padian yang baik bagi kesehatan.

4. Kurangi hubungan intim dan masturbasi

Banyak pria mengeluhkan spermanya sedikit dan encer. Semakin banyak ejakuasi, semakin berkurang kepadatan sperma. Bila Anda melakukan hubungan intim setiap hari, atau lebih buruk lagi masturbasi, akan berpengaruh pada jumlah dan kepadatan sperma.

5. Kurangi alkohol

Alkohol dapat memengaruhi fungsi lever yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan tingkat estrogen. Jumlah estrogen yang tinggi dalam tubuh akan memengaruhi produksi sperma. Hentikan minum alkohol bila Anda tidak ingin kehilangan produksi sperma.

6. Coba suplemen alami

Obat-obatan buatan pabrikan mungkin bisa menghalangi produksi sperma. Sebaliknya, suplemen alami diyakini dapat meningkatkan produksi sperma. Asam amino L-carnitine, yang ditemukan dalam daging merah dan susu, dan L-arginine, yang terdapat dalam kacang-kacangan, telur, daging, dan wijen, berkhasiat meningkatkan mutu sperma.

by : www.untukku.com

Ribuan Manfaat Dari Ciuman !

Matthew Messina, DDS, dokter gigi dari American Dental Association menerangkan bahwa timbulnya air lur yang berlebih sebagai efek berciuman dapat membantu mencuci gigi dari bakteri dan dapat mencegak timbulnya plak.

Sementara Bryant Stamford, PhD, direktur di pusat promosi kesehatan Universitas Louisville menyatakan bahwa berciuman dapan membakar kalori. “Saat ciuman anda akan membakar banyak kalori, lebih banyak dibanding rata-rata metabolisme normal tubuh.” Sementara ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa ciuman dapat menjadi sarana olah raga bagi otot-otot muka.

Keuntungan lain dari berciuman antara lain juga dapat mengurangi stress. Hal ini diungkapkan psikolog Joy Davidson, PhD menggambarkan manfaat ciuman seperti meditasi sensual. “Ciuman akan menghentikan kekacauan dalam pikiran anda, meningkatkan rasa nyaman dan akan mempertinggi rasa percaya diri.”

Ciuman adalah salah satu proses investigative. “Dengan berciuman, berarti anda telah mempercayai pasangan anda. Sekaligus merupakan proses pengenalan – sentuhan, merasakan dan memperhatikan ekspresi wajah pasangan dan menelusuri lebih jauh dengan tanggapan pasangan, “ ujar Helen Fisher, professor antropologi di Universitas Rutger dan pengarang buku The Sex Contract and Anatomy of Love.

Bahkan Fisher menerangkan bahwa ciuman dapat meningkatkan sistim ketahanan tubuh. “Saat anda bertukaran kuman dan baksil, hal tersebut akan meningkatkan sistim kekebalan tubuh.”

Faktanya adalah berciuman biasanya akan berlanjut pada sentuhan. Sentuhan dan pijatan akan melepaskan oksitosin, semacam hormone yang diketahui mempu memberi efek tenang pada tubuh. Karena Oksitosin juga dilepaskan pada saat bayi mengisap susu dari payudara ibunya. Inilah yang menyebabkan munculnya ikatan emosional yang kuat antara bayi dengan ibunya.

http://spirit-zone.blogspot.com

Selasa, 08 Maret 2011

Sikap Hidup Di Hari Senja

Post power syndrome

Istilah post power syndrome (selanjutnya akan disebut PPS) sudah populer di masyarakat kita dan sering dikaitkan dengan masa pensiun. Manakala kita menemui seorang yang telah lepas dari jabatan tertentu namun bersikap seolah-olah masih memegang posisi penting dan memandang orang lain sebagai bawahannya, kita akan langsung menebak orang tersebut mengalami PPS. Hal itu pulalah yang menjadikan susahnya regenerasi kepemimpinan di negeri ini. Sangat sulit ditemui seorang mantan pemimpin daerah atau institusi penting yang begitu lepas dari jabatannya mampu legowo berbaur dengan 'orang biasa' dan bersikap selayaknya 'orang biasa'. Terlebih jika tampuk kepemimpinan itu dinikmati dalam kurun waktu yang lama tanpa pesaing.

Supardi (2002) menyatakan PPS sebagai perubahan suatu keadaan yang sebelumnya menguntungkan menjadi tidak menguntungkan seperti kehilangan pekerjaan, jabatan atau perubahan status sosial ekonomi.

Turner & Helms (dalam Supardi, 2002) menggambarkan penyebab terjadinya PPS dalam kasus kehilangan pekerjaan yakni (1) kehilangan harga diri- hilangnya jabatan menyebabkan hilangnya perasaan atas pengakuan diri); (2) kehilangan fungsi eksekutif- fungsi yang memberikan kebanggaan diri; (3) kehilangan perasaan sebagai orang yang memiliki arti dalam kelompok tertentu; (4) kehilangan orientasi kerja; (5) kehilangan sumber penghasilan terkait dengan jabatan terdahulu.

Semua ini bisa membuat individu pada frustrasi dan menggiring pada gangguan psikologis, fisik serta sosial. Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan munculnya sensitivias emosional seperti mudah kecewa, cepat tersinggung, uring-uringan tanpa sebab yang jelas, gelisah juga diliputi kecemasan berlanjut.

PPS tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal seperti dipaparkan di atas, melainkan juga ditentukan oleh faktor internal seperti kepribadian dan sikap mental. Erikson menggambarkan perkembangan psikososial seseorang dalam delapan tahapan; infancy, early childhood, play age, school age, adolescence, young adulthood, adulthood dan old age.


Masa Pensiun

Old age (masa tua) bisa menjadi masa yang menyenangkan atau sebaliknya menyedihkan. "Old age can be a time of joy, playfulness, and wonder, but it is also a time of senility, depression, and despair," (Erikson dalam Fiest & Fiest, 2002). Kekuatan di masa ini adalah wisdom (kebijaksanaan) yang oleh Erikson digambarkan sebagai kondisi kaya akan pemahaman dan obyektif terhadap kehidupan dalam menghadapi akhir dari kehidupan itu sendiri, "informed and detached concern with life itself in the self of death itself."

Individu usia 55 - 65 tahun mengalami fase ke-7 (fase generativitas vs stagnasi) dan ke-8 (fase integritas diri vs putus asa) dalam tahap perkembangan Erikson. Pada individu yang mengalami PPS, fase stagnasi dan putus asa lah yang mendominasi perilakunya.

Fase stagnasi adalah fase di mana individu terpaku dan berhenti dalam beraktivitas atau berkarya, sementara pada fase putus asa, individu merasakan kecemasan yang mendalam, merasa hidupnya sia-sia, tidak berarti.


Sikap mental

Sukaji (1997) merumuskan sikap terhadap masa pensiun sebagai suatu kecenderungan untuk bereaksi favorable (menyenangi, menyetujui, menganggap baik dan positif) atau unfavorable terhadap suatu kelas stimuli tertentu, misalnya terhadap para pensiunan menghadapi masa pensiun.

Tri Mardhany dalam skripsinya yang berjudul Makna hidup pada pensiunan yang mengalami post power syndrome dengan yang tidak mengalami post power syndrome (Fakultas Psikologi UI, 2003) menyimpulkan bahwa perbandingan sikap menghadapi masa pensiun pada pensiunan yang mengalami PPS dan non PPS secara signifikan mengalami perbedaan. Non PPS menyikapi masa pensiun secara positif dan menyadari usianya telah lanjut. Sedangkan PPS menyikapi masa pensiun dengan menyangkalnya. Penyangkalan ini karena mereka yang mengalami PPS memiliki orientasi pada bekerja dan jabatan yang disandang.

Menarik untuk disimak hasil studi Tri Mardhany dalam tabel berikut:

Perbedaan Sikap dan Makna Hidup antara Pensiun PPS dan Non PPS


PPS

Non PPS

Sikap terhadap pensiun

Kesiapan

Tidak ada

Sudah ada sejak lama

Pengetahuan

Tidak ada

Mencari informasi

Tingkah laku

Menolak

menerima

Pemikiran baiknya

Menganggur

Istirahat sebagai pekerja

Pemikiran buruknya

Kehilangan pekerjaan, uang, kekuasaan dan penghormatan

Tidak ada

Emosi

Marah, sedih, stres

Mawas diri, lega, bijak, pasrah pada Tuhan

Makna Hidup

Makna kerja

Kehormatan dan kekuasaan

Tanggung jawab, bekerja dengan baik, prestasi

Makna derita

Kehilangan kerja, uang, kehormatan

Tidak ada

Perkembangan menjadi tua


Stagnasi

Generativitas


Putus asa

Integrasi diri

Masa Pensiun

Fase honeymoon

Bersenang-senang

Untuk hal yang berguna

Fase disenchantment

Membosankan

Merasa puas

Fase reorientation

Masih mencari aktivitas

Aktivitas sosial

Fase stability

Aktivitas belum cocok

Menyenangi aktivitas

Fase termination

Menjadi perhatian keluarga

Puas dan bahagia


Deprivasi Relatif

Secara singkat deprivasi relatif merupakan ketidaksesuaian antara kenyataan hidup yang dialami dengan definisi hidup yang layak, antara harapan atas suatu pekerjaan dengan kenyataan hidup yang dialami (Bowen, Bowen dan Gawsier,1968) atau feelings of dissatisfaction, discontent and unfairness (Grant & Brown, 1995).

Orang yang kehilangan pekerjaan baik karena telah memasuki pensiun atau pemutusan hubungan kerja dan sebagainya sangat mungkin mengalami deprivasi relatif. Perasaan kehilangan dan tidak adilnya hidup masa sekarang dibandingkan dengan masa yang sebelumnya. Terdapat proses perbandingan di sini.

PPS, yang merupakan kondisi tidak menguntungkan dari keadaan terdahulu sejalan dengan deprivasi yang akan sangat terasa karena orientasi diri orang yang mengalami PPS ada pada pekerjaan dan kekuasaan. Meskipun dalam studi deprivasi, sebesar apapun kesenjangan antara harapan dengan kenyataan tidak selalu menghasilkan ketidakpuasan dan kemarahan (Wright, Taylor, Moghaddam,2001; Klandersman,1997). Namun Klandersman dalam value-expectancy theory nya juga menyatakan bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi nilai (value) dari hasil yang diharapkan dari sebuah perbuatan. "Individual's behavior is a function of the value of expected outcomes of behavior" (Klandersman,1997,h.26). Perilaku seseorang akan menghasilkan sesuatu, semakin tinggi nilai yang diharapkan, semakin tinggi pula keinginan untuk mewujudkan perilaku tertentu.


Asa

Mantan presiden Amerika Jimmy Carter masih sering terlihat aktif berkeliling dunia dalam misi kemanusiaan dan masih mendapat penghormatan dan penghargaan tulus masyarakat dunia. Semoga bangsa Indonesia tidak harus menunggu lebih lama lagi untuk memiliki dan menyaksikan para mantan pemimpin atau petinggi negeri ini untuk tetap eksis, menghampiri dan berbaur dalam masyarakat tanpa mengalami PPS atau deprivasi relatif.

***

Sumber:

Bowen,D.R., BowenE.R. & Gawsier,S.R. (1968) Deprivation, mobility and orientation toward protest of the urban poor. American Behavioral Scientist. 11 (4):20-24, London: Sage Publication.

Fiest, J. & Fiest,J.G. (2002) Theories of personality. Boston: McGraw Hill

Grant,P.R. & Brown,R. (1995) From ethnocentrism to collective protest: responses to relative deprivation and threats to social identity. Social Psychology Quarterly. 1995, Sep, vol.58(3):195-212. American Psychology Association.

Klandersman,B.(1997) The social psychology of protest. USA: Blackwell Publishers.

Sukaji,S. (1997) Diagnostik v inventori dan kepribadian. Depok: LPSP3 Fakultas Psikologi UI.

Supardi, S. (2002) Apakah post power syndrome? Kompas.co.id/litbang/kliping

Tri Mardhany, V. (2003) Sikap dan makna hidup pada pensiunan yang mengalami post power syndrome dengan yang tidak mengalami post power syndrome. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Turner & Helms (1987) Cara jitu atasi post power syndrome. http://2000 klinikpria.com

Wright,S.C., Taylor,D.M., Moghaddam,F.M. (2001) Responding to membership in a disadvantage group: from acceptance to collective protest. Dalam Intergroup relations. Philadelphia: Psychology Press.


Oleh : RR. Ardiningtiyas Pitaloka, M.Psi.
Jakarta, 04 Januari 2008

www.e-psikologi.com