OKSITOSIK/ UTEROTONIKA
- Oksitosik atau uterotonika adalah obat yang merangsang kontraksi uterus
- Oksitosin dan derivatnya
- Alkaloid ergot dan derivatnya
- Prostaglandin semisintetik
Anatomi Fisiologi Uterus
- Uterus disarafi oleh: saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenegik dari ganglion hipogastrik
- Respon uterus berbeda tergantung: spesies, pubertas (makin dewasa makin nyata), hamil (makin aterm makin nyata)
- Mineral yang berpengaruh adalah: Na dan Ca
Alkaloid Ergot
- Sumber: jamur gandum Clavicus purpurea
- Ergot mengandung: alkaloid ergot dan zat lain ( karbohidrat, gliserida, steroid, asam amino, amin, basa amonium kuaterner)
- Keracunan ergot dapat menyebabkan → abortus
- Batas kontaminasi gandum oleh ergot adalah: < 0,3%
- Alkaloid pertama yang ditemukan adalah: ergotoksin → merupakan campuran: ergokristin, ergokornin, alfa ergokriptin dan beta ergokriptin
- Ergotamin → senyawa paling kuat
Farmakokinetik Ergot
- Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
- Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
- Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
- Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
- Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
- Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
- Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
Macam Alkaloid ergot:
- Ergotamin (alkaloid asam amino)
- Dihidroergotamin (dehidro alkaloid asam amino)
- Ergonovin (alkaloid amin)
Efek pada uterus:
- Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
- Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
- Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
- Sediaaan ergot paling kuat: ergonovin
Efek Kardiovaskuler:
- Menyebabkan vasokontriksi perifer
- Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
- Efek paling kuat: ergotamin, sedang (dihidroergotamin), tidak berefek (dihidroergotoksin)
Efek Arkaloid Ergot
Efek Samping Ergot
- Toksik → keracunan akut dan kronik
- Paling toksik → ergotamin
- Gx keracunan: mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
- Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
- Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
- Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas
Indikasi Ergot
- Uterotonika dan pengobatan Migren
- Migren → etiologinya multifaktor (emosi, stress fisik, diet, hormonal)
- Pemberian analgesik perlu dicoba dulu sebelum ergotamin (toksik)
- Ergotamin menghilangkan 95% migren dan 15% sakit kepala lainya
- Dosis: 0,25-0,5 mg SK atau IM
Kontraindikasi Ergot
- Dapat menyebabkan gangren → tidak boleh diberikan pada penderita:
- Sepsis
- Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis)
- Penyakit pembuluh darah koroner
- Tromboflebitis
- Penyakit hati dan ginjal
Sediaan Ergot
- Ergotamin tatrat:
- Tablet oral 1 mg
- Tablet sublingual 2 mg
- Injeksi 0,5 mg/ml ampul 1ml
Ergonovin maleat:
- Tablet oral 0,2 mg
- Injeksi 0,2 mg/ml
Metilergonovin maleat (Methergin)
- Tablet oral 0,2 mg
- Injeksi 0,2 mg/ml
Metisergid maleat
- Tablet oral 2 mg
Ergotarmin tartrat
- Supositoria 1-2mg dengan kofein 100mg
OKSITOSIN DAN EKSTRAK HIPOFISIS POSTERIOR
- Oksitosin merangsang otot polos uterus dan mammae → selektif dan cukup kuat
- Stimulus sensoris pada serviks, vagina dan payudara → merangsang hipofisis posterior melepaskan oksitosin
- Sensitivitas uterus meningkat dng pertambahan usia kehamilan
Farmakologi Oksitosin
Efek pada Uterus:
- Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
- Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
- Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
- Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu
Efek pada mamae:
- Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
- Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan
Efek Kardiovaskuler:
- Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
- Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun
Farmakokinetik Oksitosin
- Hasil baik pada pemakaian parenteral
- Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
- Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta
Sediaan Oksitosin
- Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM atau IV
- Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
- Semprot hidung: 40 unit USP/ml
- Tablet sublingual: 200 unit USP
PROSTAGLANDIN
- Ditemukan dalam ovarium, miometrium, darah mens
- Post coitus juga ditemukan prostaglandin di vagina
- Jenis prostaglandin adalah: PGE dan PGF
- PGF → merangsang uterus hamil dan tidak hamil
- PGE → merelaksasi uterus tidak hamil, dan merangsang kontraksi uterus hamil
Sediaan Prostaglandin
- Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
- Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
- Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
- Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV
Indikasi Prostaglandin
- Induksi partus aterm
- Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
- Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
- Induksi abortus terapeutik
- Uji oksitosin
- Menghilangkan pembengkakan mamae
OKSITOSIN
Farmakokinetik:
- Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
- Distribusi: PP rendah
- Metabolisme: t ½ 1 – 9 menit
- Eliminasi: ginjal
Farmakodinamik:
- IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
- IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
- Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit
- Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
- Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
- Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia
- Kontraindikasi: toksemia, disproporsi sefalofelfik, distres janin, hipersensitivitas, persalianan non vaginal yg telah diantisipasi, kehamilan (intranasal)
- Interaksi: vasopresor, anestetik siklopropan
PROSES KEPERAWATAN OKSITOSIN
Pengkajian
- Kaji data dasar sebelum infus: nadi, TD, aktivitas uterus, DJJ
- Ergonovin dan metilergonovin dapat menyebabkan vasokontriksi → hipertensi
- Resiko trombosis jika berbaring setelah post partum
Intervensi
- Sediakan magnesium sulfat → mengantisipasi hipertonisitas, juga O2
- Awasi tanda ruptur uteri (sangat jarang) yang berupa tambahnya rasa nyeri mendadak, kontraksi hilang, DJJ hilang, perdarahan, syok hipovolemik yang sangat cepat
Penyuluhan
- Obat diberikan per infus (drip) untuk menyesuaikan dosis
- Akan merasakan kram perut, juga efek analgesik
- Jangan merokok → meningkatkan vasokonstriksi
- Menurunkan prolaktin → menghambat laktasi (ergonovin, metilergonovin)
- Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
- Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar