Dr; Suparyanto, M.Kes
PENGAMBILAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI
Cara pemeriksaan:
Cara pemeriksaan:
PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT
Cara pemeriksaan:
PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT
Cara pemeriksaan:
Nilai Normal:
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
Cara pemeriksaan:
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT
Reagen:
Harga Normal:
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
Reagen:
Hasil:
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
A + -
B - +
AB + +
O - -
WAKTU PERDARAHAN
(BLEEDING TIME)
Prinsip :
WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)
Prinsip :
PEMERIKSAAN PAPANICOLAOU SMEAR
Prinsip :
Hasil:
PEMERIKSAAN JAMUR
Prinsip :
PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL
Volume :
Putih / mm3 Merah / mm3
Neonatus 0.15 0.5
Anak 0.10 0.1
Dewasa 0.5 0.1
Chlorida :
Glukosa :
REFERENSI
PENGAMBILAN SPESIMEN
- Alat: pipet, spuit, lancet, tourniquet, kapas alkohol 70%
 - Wadah: tertutup, bersih, kering, berlabel
 
- Dewasa: ujung jari tengah, manis
 - Anak: tumit, ibu jari kaki bag pinggir
 - Darah vena: vena cubiti
 
- EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) → 1½ mg/ml
 - Larutan Oxalat → 0,2 ml/ml darah
 
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI
- Prinsip: Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart
 - Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah
 - Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest
 
- Gelas berwarna sbg standart
 - Tabung hemometer
 - Pengaduk dari gelas
 - Pipet Sahli, pipet Pasteur
 - Kertas saring
 
Cara pemeriksaan:
- Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2
 - Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 μl
 - Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
 - Masukan darah kedalam tabung hemometer
 - Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung
 
Cara pemeriksaan:
- Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
 - Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca dalam gr/dl
 
- Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
 - Wanita : 12 – 16 gr/dl
 
PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Turk → lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu
 - Tujuan: menghitung jumlah lekosit dalam darah
 - Alat yg digunakan:
 
- Pipet leukosit
 - Kamar hitung (Improved Neubauer)
 - Mikroskop
 - Counter tally
 - Reagen: Larutan Turk
 
Cara pemeriksaan:
- Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
 - Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
 - Hisap lar. Turk sampai tanda 11
 
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
 - Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
 - Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
 - Nilai Normal: 5.000 – 10.000 / mm3
 
PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Hayem → lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu
 - Tujuan: menghitung jumlah eritrosit dalam darah
 - Alat yg digunakan:
 
- Pipet eritrosit
 - Kamar hitung (Improved Neubauer)
 - Mikroskop
 - Counter tally
 
- Reagen: Larutan Hayem
 
Cara pemeriksaan:
- Hisap darah EDTA dng pipet eritrosit → sampai tanda 0,5
 - Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
 - Hisap lar. Hayem sampai tanda 101
 
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
 - Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
 - Hitung leukosit dengan mikroscop → lap A, B, C, D dan E → hasil x 10.000
 
Nilai Normal:
- Pria : 4,5 – 5,5 juta/ mm3
 - Wanita : 4 – 5 juta/ mm3
 
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
- Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Rees Echer → lalu dihitung jumlah trombosit dalam volume tertentu
 - Tujuan: menghitung jumlah trombosit dalam darah
 - Alat yg digunakan:
 
- Pipet eritrosit
 - Kamar hitung (Improved Neubauer)
 - Mikroskop
 - Counter tally
 
- Reagen: Larutan Rees Ecker
 
Cara pemeriksaan:
- Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
 - Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
 - Hisap lar. Rees Echer sampai tanda 101
 
- Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
 - Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
 - Hitung trombosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 500
 - Nilai Normal: 150.000 – 400.000 / mm3
 
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
- Prinsip (Cara Westergren) →darah EDTA didiamkan dlm waktu tertentu, maka sel sel darah akan mengendap
 - Tujuan: Untuk mengetahui kecepatan eritrosit mengendap dalam waktu tertentu
 - Alat yang digunakan:
 
- Tabung Westergren
 - Rak Westergren
 - Penghisap
 - Pencatat waktu
 - Pipet berskala
 - Spuit 5cc
 - Botol kecil
 
- Reagen: Natrium sitrat 3,8%
 
- Sediakan botol yang telah diberi 0,4cc Na Sitrat 3,8%
 - Hisap darah vena 1,6cc dan masukan kedalam botol yg telah diisi Na sitrat 3,8%
 - Campur baik-baik
 - Hisap campuran tsb kedlm tab Westergren → sampai tanda 0
 - Biarkan pipet tegak lurus dalam rak Westergren
 - Baca tingginya plasma selama 1 dan 2 jam
 
- Laki-laki : 0 – 10 mm/jam
 - Wanita : 0 – 20 mm/jam
 
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT
- Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam
 - Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah
 - Alat yang digunakan:
 
- Mikroskop
 - Obyek glass
 - Lancet steril
 - Pencatat waktu
 - Rak pengecatan
 - Rak pengering
 - Minyak imersi
 - Kaca penggeser
 - Pinsil kaca
 
Reagen:
- Larutan Wright
 - Larutan buffer pH 6,4
 
- Buat hapusan darah tepi
 - Cat hapusan dengan lar. Wright → 2 menit
 - Tetesi dengan lar buffer sama banyak → selama 5 menit
 - Siram dengan aquadest
 - Keringkan dan baca dengan mikroskop
 
Harga Normal:
- Eosinofil : 1 – 3 %
 - Basofil : 0 – 1 %
 - Batang : 2 – 6 %
 - Segmen : 50 – 70 %
 - Limfosit : 20 – 40 %
 - Monosit : 2 – 8 %
 
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
- Prinsip: aglutinasi sel darah merah dengan anti serum tertentu
 - Tujuan: untuk mengetahui golongan darah seseorang
 - Alat yang diperlukan:
 
- Obyek glass
 - Lancet
 - Kapas alkohol
 
Reagen:
- Serum anti A, Serum anti B, Serum anti AB
 
- Taruh pada masing-masing obyek glass serum anti A, B dan AB
 - Tetesi serum dengan darah dan aduk
 - Lihat penggumpalan yang terjadi
 
Hasil:
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
A + -
B - +
AB + +
O - -
WAKTU PERDARAHAN
(BLEEDING TIME)
Prinsip :
- Ialah pemeriksaan terhadap fungsi pembuluh darah (kapilaria) jumlah dan fungsi trombosit (ekstrinsik faktor)
 
- Cuping telinga ditusuk pinset → dihitung sampai darah berhenti
 
WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)
Prinsip :
- Dengan pemeriksaan waktu pembekuan dapat dilihat adanya kelainan / kekurangan dari faktor intrinsik
 
- Darah dimasukan tabung reaksi → dihitung waktunya sampai beku
 
PEMERIKSAAN PAPANICOLAOU SMEAR
Prinsip :
- Mendeteksi adanya sel sel ganas pada hapusan sekret vagina / servik
 
- Px tidak boleh irigasi vagina, memasukan obat pervagina, tidak coitus 24 – 48 jam sebelumnya
 - Pemeriksaan dilakukan diantara waktu mens dengan posisi litotomi
 - Dengan spekulum, ambil permukaan servik dengan spatula → bahan difiksasi dlm obyek glass
 
Hasil:
- Kelas 1: tidak ada sel atipikal/abnormal
 - Kelas 2: sel atipikal, tidak terbukti maligna
 - Kelas 3: dugaan, tp tdk disimpulkan maligna
 - Kelas 4: dugaan kuat maligna
 - Kelas 5: kesimpulan maligna
 
PEMERIKSAAN JAMUR
Prinsip :
- Larutan KOH 10 % atau 20 % akan melisiskan kulit, rambut, kuku sehingga bila mengandung jamur akan terlihat adanya Hypha atau spora
 
PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL
- Cairan serebro spinal diperoleh dari lumbal pungsi pada ruang antar lumbal L3-4 atau L4-5.
 - Tekanan pertama diukur, kemudian cairan diaspirasi dan dimasukan dalam tabung pemeriksaan yang steril.
 - Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak
 
Volume :
- Bayi : 40 – 60 ml
 - Anak : 80 – 120 ml
 - Dewasa : 100 – 160 ml
 
Putih / mm3 Merah / mm3
Neonatus 0.15 0.5
Anak 0.10 0.1
Dewasa 0.5 0.1
Chlorida :
- Neonatus : 108 – 122 mmol / l
 - Dewasa : 112 – 130 mmol / l
 
Glukosa :
- Neonatus : 1.1 – 2.2 mmol / l
 - Bayi/anak : 3.9 – 5.0 mmol / l
 - Dewasa : 2.8 – 4.4 mmol / l
 
- Protein Total : 15 – 45 mg / 100 ml
 - Albumin : 52 %
 - Alpha 1 globulin : 5 %
 - Alpha 2 globulin : 14 %
 - Beta globulin : 10 %
 - Gamma globulin : 19 %
 
REFERENSI
- Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
 - Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
 - Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
 - Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
 - Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
 - Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
 - dr-suparyanto.blogspot.com
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar