IDENTIFIKASI AMYLUM DAN SIMPLISIA
SECARA
KIMIAWI DAN MIKROSKOPI
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam amylum yang dapat digunakan untuk sedian farmasi.
Mahasiswa  dapat mengetahui cara mengidetifikasi amylum dan simplisia dengan  mikroskop sehingga mahasiswa dapat membedakan macam-macam amylum dan  simplisia secara mikroskopik.
II. Landasan Teori
 Amylum  manihot ( pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar  manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk  sangat halus dan putih, secara mikroskopik berupa butir tunggal, agak  bulat atau bersegi banyak butir kecil dengan diameter 5µm sampai 10 µm,  butir besar bergaris tengah 20 µm sampai 35 µm, hilus tengah berupa  titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamella tidak jelas, konsentris,  butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak  sama bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan  terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada  pendinginan.
Amylum maydis ( pati jagung) adalah pati yang diperoleh  dari biji zea mays L. ( familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus  dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak,  bersudut, ukuran 2 µm sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25  µm sampai 32 µm, hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah  berjumlah 2 sampai 5, tidak ada lamella. Jika diamati dibawah cahaya  terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.  Untuk identifikasi secara kimiawi sama dengan amylum manihot.
Amylum  oryzae ( pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza  sativa L. (familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih.  Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak ukuran 2 µm sampai 5  µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10 µm sampai 20 µm.  hilus di tengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Jika  diamati dibawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna  hitam, memotong pada hilus.
Amylum solani ( pati kentang) adalah pati  yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum (familia Solanaceae). Yang  berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa  butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30 µm sampai 100  µm, atau membulat ukuran 10 µm sampai 35 µm, butir majemuk jarang,  terdiri dari 2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung yang sempit  dengan lamella konsentris jelas terlihat, jika diamati dibawah cahaya  terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus.  Untuk idetifikasi secara kimiawi sama dengan amylum manihot.
Simplisia  adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai bahan obat yang belum  mengalami pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain merupakan bahan  yang telah dikeringkan.
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan, dan kegunaan, simplisia harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.Bahan baku simplisia
2.Proses pembuatan simplisia
3.Cara pengepakan dan penyimpan simplisia
Tahap-tahap pembuatan simplisia yaitu:
1.Pengumpulan bahan baku
2.Sortasi basah
3.Pencucian
4.Perajangan
5.Pengeringan
6.Sortasi kering
7.Pengepakan dan penyimpanan
8.Pemeriksaan mutu
III. Alat Dan Bahan
1. Alat dan bahan identifikasi amylum secara kimiawi
A. Alat yang digunakan:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Cawan penguap
4. Batang pengaduk
5. Kawat kasa
6. Kaki tiga
7. Pemanas spiritus
B. Bahan yang digunakan:
1. Larutan Iodium
2. Amylum maydis
3. Amylum oryzae
4. Amylum solani
5. Amylum manihot
2. Alat dan bahan yang digunakan untuk identifikasi smplisia dan amylum secara mikroskopik:
A. Alat yang digunakan:
1. Pipet tetes
2. Beacker glass
3. Objek glass
4. Cover glass
5. Mikroskop
B. Bahan yang digunakan:
1. Amylum maydis
2. Amylum oryzae
3. Amylum solani
4. Amylum manihot
5. Serbuk jahe
6. Serbuk kunyit
7. Serbuk temulawak
8. Aqua dest
IV. Prosedur Percobaan
1. Identifikasi amylum secara kimiawi:
Percobaan A:
 Amylum maydis    Amylum oryzae
 Iodium      Iodium
 Amylum solani    Amylum manihot
 Iodium      Iodium
Percobaan B (Farmakope es IV):
            1 gr Amylum + 50 ml aquadest
↓
Dipanaskan 5 menit (mendidih)
↓
Didinginkan
↓
1 ml suspensi amylum
↓
+ 3 tetes Iodium
↓
Dipanaskan
↓
Didinginkan  kembali
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengambil sedikit amylum oryzae dan meletakannya pada objek glass.
c. Menetesi sedikit aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.
d. Mengamati dibawah mikroskop.
e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.
f.  Mengulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4,5) untuk amylum  solani. Amylum manihot, Amylum maydis, serbuk jahe, serbuk kunyit, dan  serbuk temulawak.
IV. Data pengamatan
1. Identfikasi amylum secara kimiawi
• Percobaan A
No Percobaan  Hasil  Keterangan
1.  Amylum oryzae + Iodium Warna ungu Hasil positif
2. Amylum solani  + Iodium Warna ungu Hasil positif
3. Amylum manihot + Iodium Warna ungu Hasil positif
4. Amylum maydis + Iodium Warna ungu Hasil positif
• Percobaan B
No Percobaan Hasil Dipanaskan  Didinginkan Keterangan
1. 1 ml Suspensi amylum manihot + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil positif
2. 1 ml Suspensi amylum maydis + 3 tetes  lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Warna biru timbul kembali Hasil positif
3. 1 ml Suspensi amylum solani + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil positif
4. 1 ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil positif
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik
• Amylum
No Amylum yang diamati Butir pati Hilus  Bentuk  Lamella  Keterangan/
gambar
1.  Amylum manihot Ada Ada, berupa titik, garis Butir tunggal,butir, agak  bulat atau bersegi banyak butir kecil tidak jelas, butir majemuk sedikit 
2. Amylum maydis Ada Ada,
berupa rongga atau celah butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat -
3. Amylum solani Ada Ada.
berupa titik butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur Tidak terlihat
4. Amylum oryzae ada Ada, tidak terlihat jelas butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur -
• Simplisia
No   Simplia yang diamati Butir pati Parenkim  Sel indioblas Berkas pembuluh Keterangan/
gambar
1. Serbuk kunyit Ada ada ada -
2. Serbuk jahe Ada ada ada -
3. Serbuk temulawak Ada ada ada ada
V. Pembahasan
1. Identfikasi amylum secara kimiawi
Percobaan A:
a. Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna ungu
b. Amylum solani + Iodium menghasilkan warna ungu
c. Amylum manihot + Iodium menghasilkan warna ungu
d. Amylum maydis + Iodium menghasilkan warna ungu
Percobaan B:
1  ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium, menhasilkan warna  biru, setelah dipanaskan warna biru menjadi hilang kemudian didinginkan  dan hasilnya warna tetap hilang dan tidak kembali biru, begitu juga  dengan amylum manihot dan amylum solani, tapi untuk amylum maydis  setelah dipanaskan dan kemudian didinginkan, warna biru itu timbul  kembali walaupun tidak seperti warna biru pada waktu sebelum dilakukan  pemanasan.
Dari kedua percobaan amylum secara kimiawi diatas maka  kami dapat membandingkan bahwa dalam percobaan A ( amylum yang langsung  ditetesi Iodium) semua amylum hasilnya positif yaitu dengan terjadinya  warna ungu, sedangkan pada percobaan B yang menggunakan literature dari  farmakope ed IV (amylumnya terlebih dahulu dibuat suspensi), amylum  maydis hasilnya positif begitu juga amylum oryzae, amylum solani, dan  amylum manihot, walaupun setelah dilakukan pemanasan warna biru tidak  kembali timbul, mungkin hal ini disebabkan karena jumlah dan kadar  Iodium juga waktu pemanasan yang kami lakukan pada waktu pembuatn  suspensi tidak sesuai dengan yang tercantum di farmakope yaitu  jumlah  iodium 0,5 ml dengan kadar 0,005 M dan lamanya pemanasan yang dilakukan  pada pembuatan suspensi yaitu 1 menit, sedangkan pada percobaan yang  kami lakukan, jumlah iodiumnya 3 tetes dengan kadar lebih dari 0,005 M  selain itu pemanasan yang kami lakukan pada waktu pembuatan suspensi  yaitu 5 menit.
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik
a. Amylum
• Amylum manihot
Amylum  manihot yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10kami  dapat melihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau  bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa  garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir  majemuk sedikit.
• Amylum maydis
Dengan pembesaran 15 X 10,  tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa  butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir  pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.
• Amylum solani
Didalam  mikroskop yang pembesarannya 15 X 10 amylum solani ini berbentuk butir  tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga  lamella tapi tidak terlihat jelas.
• Amylum oryzae
Bentuk  amylum oryzae dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 yaitu butir  bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir  telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.
Dari  keempat jenis amylum yang kami amati dimikroskop, memiliki bentuk,  butir pati, hilus, dan lamella yang berbeda-beda bahkan ada duajenis  amylum yang tidak mempunyai lamella yaitu amylum maydis dan amylum  oryzae.
b. Simplisia
• Sebuk kunyit
Didalam serbuk kunyit  yang kami amati dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10, terdapat  butir pati, parenkim, sel indioblas, sedangkan berkas pembuluh tidak  terlihat (tidak ada).
• Serbuk jahe
Serbuk jahe yang kami  amati dalam mikroskop dengan pembesaran mikroskop yang sama dengan  serbuk kunyit, tidak terdapat berrkas pembuluh, dan kami hanya dapat  melihat butir pati, parenkim dan juga sel indioblas.
• Serbuk temulawak
Dalam  serbuk temulawak ini kami dapat melihat berkas pembuluh, butir pati,  sel indioblas dan juga parenkim dengan pembesaran mikroskop 15 X10.
VI. Kesimpulan
Dari percobaan / praktikum yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan yaitu sebagai berikut:
1. Identfikasi amylum secara kimiawi
Percobaan A:
Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum oryzae.
Amylum solani + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum solani.
Amylum manihot + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum manihot.
Amylum maydis + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum maydis.
Percobaan B:
Amylum  maydis dinyakan positif karena setelah dipanaskan dan kemudian  didinginkan, warna biru itu timbul kembali walaupun tidak seperti warna  biru pada waktu sebelum dilakukan pemanasan. Sedangkan untuk amylum  manihot, amylum solani, dan amylum oryzae juga dinyatakan positif,  walaupun setelah dipanaskan warna biru yang terjadi hilang kemudian  didinginkan dan hasilnya warna tetap hilang dan tidak kembali biru.
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik.
Dari percobaan yang kami amati yaitu identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik, maka kami dapat menyimpulkan:
a. Amylum
Dengan pembesaran mikroskop yang sama yaitu 15 X 10 bahwa:
• Amylum manihot
Bentuknya  berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil,  terdapat butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, terdapat  juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.
• Amylum maydis
Tidak  punya lamella (tidak terlihat), Bentuknya berupa butir bersegi banyak,  bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang  berupa rongga atau celah.
• Amylum solani
Berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella yang tidak terlihat jelas.
• Amylum oryzae
Bentuknya  yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur,  terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas dan tidak  terdapat lamella.
Dari keempat jenis amylum yang kami amati,  hanya dua jenis amylum yang tidak punya lamella (tidak terlihat) yaitu  amylum oryzae dan amylum maydis.
b. Simplisia
• Sebuk kunyit
Terdapat butir pati, parenkim, sel indioblas, berkas pembuluh tidak terlihat (tidak ada).
• Serbuk jahe
Tidak terdapat berrkas pembuluh, dan kami hanya dapat melihat butir pati, parenkim dan juga sel indioblas.
• Serbuk temulawak
Terdapat berkas pembuluh, butir pati, sel indioblas dan juga parenkim.
Dari tiga jenis serbuk simplisia yang kami amati, hanya pada serbuk temulawak yang terdapat berkas pembuluh.
Daftar Pustaka
1. “Farmakope Indonesia edisi IV”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 1995.
2. “Praktikum Fitokimia”, Uut Teguh sabara, S.farm, M.Sc, Apt.
sumber:riyanthi-kedokteran.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar