Batu didih adalah benda yang  kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, yang biasanya dimasukkan ke  dalam cairan yang sedang dipanaskan. Biasanya, batu didih terbuat dari  bahan silika, kalsium karbonat, porselen, maupun karbon. Batu didih  sederhana bisa dibuat dari pecahan-pecahan kaca, keramik, maupun batu  kapur, selama bahan-bahan itu tidak bisa larut dalam cairan yang  dipanaskan.
Fungsi penambahan batu didih ada 2, yaitu:
1. Untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan.
2. Untuk menghindari titik lewat didih.
Pori-pori  dalam batu didih akan membantu penangkapan udara pada larutan dan  melepaskannya ke permukaan larutan (ini akan menyebabkan timbulnya  gelembung-gelembung kecil pada batu didih). Tanpa batu didih, maka  larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan/ledakan (bumping).
Batu  didih tidak boleh dimasukkan pada saat larutan akan mencapai titik  didihnya. Jika batu didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir  mendidih, maka akan terbentuk uap panas dalam jumlah yang besar secara  tiba-tiba. Hal ini bisa menyebabkan ledakan ataupun kebakaran. Jadi,  batu didih harus dimasukkan ke dalam cairan sebelum cairan itu mulai  dipanaskan. Jika batu didih akan dimasukkan di tengah-tengah pemanasan  (mungkin karena lupa), maka suhu cairan harus diturunkan terlebih  dahulu.
Sebaiknya batu didih tidah digunakan secara  berulang-ulang karena pori-pori dalam batu didih bisa tersumbat zat-zat  pengotor dalam cairan.
 
 
 
Terimakasih..Artikelnya bermanfaat. Izin untuk dijadikan daftar pustaka ya..
BalasHapus