Rekan-rekan Asisten Apoteker, atau dalam keseharian profesi biasa dipanggil "AA". Tentu pernah atau malah sering dicandai orang lain dengan sebutan "EE". Pasti rekan-rekan merasa terhina kan! Siapa yang ga akan merasa terhina dengan plesetan "EE", yang merupakan sebutan yang biasa digunakan untuk anak kecil bila ingin buang air besar. Walau dalam situasi yang bercanda, paling tidak akan terbesit rasa sakit hati atas penghinaan ini. Dan tidak jarang candaan itu dilakukan didepan kita seperti hal yang biasa terjadi, sedangkan kita hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya. Bahkan senior-senior AA, walau sudah beralih profesi, saya lihat hanya bisa tersenyum pahit untuk sekedar menghargai candaan itu.
Padahal "AA" yang merupakan singkatan dari Asisten Apoteker, merupakan singkatan yang sudah bagus. Siapa sih yang ga mau dipanggil "AA" seperti "AA Jimmy" atau "AA sayang" . Dan Asisten Apoteker merupakan profesi yang harus dibanggakan, seperti yang rekan-rekan telah ungkapkan dalam forum facebook Persatuan Ahli Famasi Indonesia (PAFI). Walau masih banyak orang awam yang tidak bisa membedakan antara Asisten Apoteker dan Apoteker. Mereka kebanyakan menganggap AA adalah Asisten dari Apoteker, yang artinya berbeda dalam hal jabatan bukan keprofesian. Bahkan tidak sedikit yang tidak tahu mengenai profesi AA kita ini. Memang sulit untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah lama terjadi ini.
Tetapi itu masa lalu yang harus menjadi pelajaran beharga bagi AA sekalian. Karena dengan PP 51/2009, profesi Asisten Apoteker telah berganti nama dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (kecuali ada perubahan). Yah, kalo dipikir-pikir tentunya ga mungkin orang akan menyebut Tenaga Teknis Kefarmasian dalam percakapan keseharian. Pasti orang akan menyingkatnya menjadi "TTK" kan! Nah, itu permasalahannya. Jangan berpikir, apalah artinya sebuah nama ya! Karena nama merupakan doa juga bagi penyandangnya. Coba deh bayangin plesetan, atau terjemahan apa yang bakal digunakan orang kali ini untuk bercanda dengan singkatan "TTK" itu? Ga enak kan! Malah bisa dibilang kurang ajar .
Karena itu rekan-rekan, gunakanlah kesempatan pada acara PAFI Pusat, bulan februari di kota batu, malang, jawa timur, nanti. Karena, selain ada pemaparan mengenai PP Pekerjaan Kefarmasian ini, juga ada rapat komisi yang membahasnya. Disinilah kita bisa mengungkapkan segala hal yang menjadi persoalan kita sebagai Asisten Apoteker selama ini. Paling tidak, seperti yang dibahas dalam artikel ini. Apabila kita semua menyandang profesi Tenaga Teknis Kefarmasian, singkatan apa yang paling baik untuk disebut? Jangan nanti setelah menjadi kebiasaan, baru mulai protes. Karena yang namanya hukum kebiasaan itu jauh lebih susah dirubah atau dihilangkan daripada hukum positif kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar