bobo' ah ===>>>

Photobucket

Kamis, 23 Juni 2011

cendol

Nma s

Singkong

Jagung

Beras

Kentang

Lengkuas

Kunyit

Jahe

D

M

A

m

S

M

M

M

S

A

P

S

A

S

S

S

K

D

M

Liliopsida

D

L

L

L

O

Euphorbiales

Poales

P

Solanales

Zingiberales

Z

Z

F

Euphorbiaceae

Poaceae

P

Solanaceae

Z

Z

Z

G

Manihot

Zea

Orizae

Solanum

Alpinia

Curcuma

Zingiber

S

M.utilissima

Zea Mays L.

O sativa L

S tuberosum

A officinanum

C domestica

Z officinale




Nma s

Pandan

Sirih

Kumis kucing

Jambu biji

Ketumbar

Cabe

Kopi

D

M

M

M

S

M

M

S

S

S

S

S

A

S

S

A

K

L

Magnoliopsida

M

M

M

M

D

O

Pandanales

Piperales

lamiales

Myratales

Apiales

Solanales

Rubiales

F

P

Piperaceae

Lamiaceae

Myrataceae

A

S

R

G

Pandanus

Piper

Orthosiphon

Psidium

Coriandrum

Capsicum

Coffea

S

P amaryllis folicus roxb

Piper betle

O stamineus benth

P guajavavalin

C sativum L

C annum L

Coffea arabica





Nma s

Pala

Kayu manis

Kulit buah delima

Melati

Meniran

Pegagan

D

M

M

M

M

M

S

S

S

S

S

S

S

A

K

M

M

M

M

M

D

O

Mrysticales

Laurales

Myrtales

Oleales

Malphighiales

Apiales

F

M

L

M

O

Phylanthaceae

Mackinlayaceae

G

Mrystica

Cinnamomum

Punica

Jasminum

Phylantus

Cantella

S

M Fragrans

C verum

P Granatum

J Sambac

P niruril

C asiatica






tatanama tnaman asal...
Nama simplisia A....A.....(BSA SMUA)
(L.) = LINNEUS

tanaman asal A.... A....
nama daerah
penggunaan



1.an0m0sitik
3sel ttgga satu sma laen sulit d.bedakan.,

2.anisositik
3sel ttgga dan slah satux kecil

3.diastik
2 sel ttgga bdang prsktuan menyilang

4.parasitik
2sel

5.actinositic


ciri2 pati :
  • meiliki hilum dan lamela
  • khasiat untuk bahan penolong sediaan obat, zat tambahan
  • contoh:
  1. amylum solani, patikentang, solanum tuberosum
  2. amylum manihot, pati singkong, Manihot Utilissima,
  3. amylum maydis, pati jagung, zea mays
  4. amylum oryza, pati beras, oryza sativa

ciri2 folium:
  • epidermis atas
  • rambut penutup
  • epidermis dengan mesofil bagian atas
  • mesofil bagian bawah
  • hablur oksalat
  • contoh:
  1. psidii folium, jambu klutuk, jambu biji, Psidium Guajava L anti diare
  2. orthosiponis folium daun kumis kucing orthosiphon aristatus (BI) diuretik
  3. piperis folium daun sirih piper betle L anti sariawan a. batuk, adstigen antispetik
ciri2 Rhizoma :
  • periderm
  • butir pati
  • rambut penutup
  • jar parenkim berisi butir pati
  • pembulu kayu
  • parenkim dengan sel sekresi
  • jaringan gabus
  • contoh:
  1. zingiberis rhizoma, rimpang jahe, zingiber officinale rose, karminatif
  2. curcumae domesticae Rhizoma rimpang kunyit curcuma domestica val, kholagogum
  3. languatis rhizoma rimpang lengkuas languas galanga karminatif, anti fungi
  4. curcumae rhizoma rimpang temulawak curcuma xanthorriza roxb + eks empedu
ciri2 cortex :
  • parenkim , ada sel minyak dan lendir
  • sel batu
  • serabut sklerenkim
  • periderma sebagian selnya membatu
  • hablur kalsium oksalat
  • contoh:
  1. Granati pericarpium, k.buah delima Punica granatum L astringen, obat cacing
  2. burmanni cortex, k. kayu manis cinnamomum burmanni Ness ex BL karminatif
ciri2 buah:
  • sel endokarp berdinding tebal yg menyerupai sel batu
  • fragmen endokarp terlihat tangensial
  • pembuluh kayu bernoktah, dengan penebalan tangga dan spinal
  • hipodermis(cabe)
  • hablur kalsium oksalat (ketumbar)
  • contoh:
  1. capsici fructus, buah cabe, capsicum annum L, stomakikum
  2. coriandri fructus buah ketumbar coriandrum sativum L karminatif, spamolitik

ciri2 biji:
  • perisperm dengan sel minyak( terdiri dari parenkim ) (2)
  • endosperm dengan butir pati
  • butir pati
  • sel parenkim
  • sel batu( kopi)
  • contoh:
  1. myristicae semen, biji pala, myristica fragrans (H) karminatif , penenang
  2. penawar racun, biji kopi, coffea robusta L p.racun , diuretik,antipiertik

ciri2 herba:
  • hablur kalsium oksalat
  • epidermis dengan stomata
  • rambut penutup
  • serabut sklerenkum
  • epidermis atas dengan mesofil
  • pembulu kayu
  • epidermis dengan dinding samping bergelombang(menir)
  • Fragmen kulit buah
  • fragment mesofil
  • contoh:
  1. phyillanthi herba, herba meniran, phyllanthus niruri L diuretik
  2. centellae herba, herba pegagan, centellae asiatica (L) diuretik

Rabu, 22 Juni 2011

penggolongan obat



Untuk menjaga keamanan pengunaan obat oleh masyarakat, maka pemerintah menggolongkan obat menjadi beberapa bagian :

a. Obat Bebas

Definisi Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau yang dapat dilihat dengan lebih jelas pada Gambar 1.

Isi dalam kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara penyimpanannya. Contoh obat bebas : Paracetamol, Mylanta, Oralit, Curcuma plus, dll.

b. Obat Bebas Terbatas

Definisi Obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri.

Definisi Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru.

Serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November 1975 ada tanda peringatan P. No 1 sampai P. No 6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang menyebutkan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang digunakan, nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta kontra indikasi.

Contoh obat bebas terbatas antara lain Promag, Dulcolax, Methicol dll.

c. Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi.

Tanda dapat dilihat pada Gambar 4. Obat yang masuk ke dalam golongan obat keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral, baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan, obat baru yang belum tercantum dalam kompendial/farmakope terbaru yang berlaku di Indonesia serta obat-obat yang ditetapkan sebagai obat keras melalui keputusan Menkes RI.

d. Obat Narkotika dan Psikotropika

Definisi menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.

Contoh obat narkotik yaitu Morphin, Codein, Etilmorfin. dsb.

Definisi Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh obat psikotropika yaitu Diazepam, Alprazolam, Phenobarbital, dsb.

Psikotropika termasuk dalam golongan obat keras, sehingga dalam kemasannya memiliki tanda yang sama dengan obat keras. Sedangkan obat narkotika memiliki tanda berupa lambang medali berwarna merah.

Senin, 06 Juni 2011

The Council for Responsible Nutrition has an executive summary published which is available in an Adobe PDF ® format. The following table is modified and condensed from that summary.

Vitamin Levels for Safe Supplementation Nutrient Function RDA* NOAEL LOAEL
Vitamin A Promotes growth and repair of body tissues, bone formation and healthy skin and hair. Essential for night vision. 2,600 IU (800 µg Retinol Equivalents) 10,000 IU (3,000 µg Retinol Equivalents)(with renal disease this level is less) 21,600 IU (6,500 µg Retinol Equivalents)
Beta-carotene Serves as an antioxidant and may help protect against certain cancers, cataracts and heart disease. Converted to vitamin A in the body. None established 25 mg None established
Vitamin D Aids in the absorption of calcium and helps to build bone mass and prevent bone loss. Helps maintain blood levels of calcium and phosphorous. none established 800 IU (20 µg) 2, 000 IU (50 µg)
Vitamin E Helps protect cells from free radical injury. Serves as an antioxidant and may help protect against heart disease, cataracts, and certain cancers. Needed for normal growth and development. 12 IU (8 mg a- Tocopherol Equivalents 1,200 IU (800 mg a- Tocopherol Equivalents) None established
Vitamin K
(phylloquinone) Needed for normal blood clotting and bone health. .065 mg 30 mg (as long as not taking anticoagulant drugs, e.g. Coumadin ®) None established
Vitamin C Promotes healthy cell development, wound healing, and resistance to infections. Serves as an antioxidant and may help protect against certain cancers, cataracts, and heart disease. May reduce heavy menstruation. 60 mg More than 1,000 mg (perhaps as high as 10,000 mg but note that some individuals get diarrhea and gastritis with gastrointestinal bleeding at levels of a 1,000 mg or more -FRJ) None established
Thiamin (B1) Essential for converting carbohydrates to energy. Needed for normal functioning of the nervous system and muscles, including the heart muscle. None established 50 mg None established
Riboflavin (B2) Helps in red blood cell formation, nervous system functioning, and release of energy from foods. Needed for vision and may help protect against cataracts. 400 mg/d may help prevent migraine headaches. None established 200 mg None established
Nicotinic Acid Promotes release of energy from foods and proper nervous system functioning. High intakes can lower elevated cholesterol. None established 500 mg
(250 mg slow release ) 1,000 mg
(500 mg slow release)
Nicotinamide Promotes release of energy from foods and proper nervous system functioning. None established 1,500 mg 3,000 mg
Pyridoxine (B6) Essential for protein metabolism, nervous system, and immune function. Involved in synthesis of hormones and red blood cells. None established 200 mg 500 mg
Folic Acid Needed for normal growth and development and red blood cell formation. Reduces risk of neural tube birth defects. May reduce risk of heart disease and cervical dysplasia. None established 1,000 µg (1 mg) None established
Vitamin B12 Vital for blood formation and healthy nervous system. None established 3,000 µg None established
Biotin Assists in the metabolism of fatty acids and utilization of B-vitamins. None established 2,500 µg None established
Pantothenic Acid Aids in normal growth and development. None established 1,000 mg None established

NOAEL - no observed adverse effects level
LOAEL - lowest observed adverse effect level
* RDA - recommended daily allowance from Nutrition Health Reports
What is a safe level of vitamin A supplementation?

As you can see from the table above 10,000 International Units (IU) of vitamin A is considered safe by the Council for Responsible Nutrition but I would give some caution. As little as 12,000 IU has caused hypervitaminosis A (permanent liver damage) in individuals with kidney impairment (1). Also, remember that beta-carotene may be converted to vitamin A in the body so if you are taking a beta-carotene supplement, you should cut down your amount of vitamin A. Finally, remember that a couple of carrots, several ounces of beef liver, or any fish oil supplements can raise your vitamin A intake by as much as 5,000 IU per day. I think if I were taking vitamin A supplements, I would stay down at least at 5000 IU per day and no more.


What are safe levels of mineral supplements?

The Council for Responsible Nutrition has also addressed safe levels of minerals in their executive summary published in an Adobe PDF ® format. The following table is condensed from that summary.

Mineral Levels for Safe Supplementation Nutrient Function NOAEL LOAEL
Calcium Essential for developing and maintaining healthy bones and teeth. Assists in blood clotting, muscle con-traction and nerve transmission. Reduces risk of osteoporosis and may also reduce the risk of preeclampsia in pregnant women. Reduces PMS symptoms. None established 1500 mg More than 2,500 mg
Phosphorus Works with calcium to develop and maintain strong bones and teeth. Enhances use of other nutrients. Essential for energy metabolism, DNA structure, and cell membranes. None established 1500 mg More than 2,500 mg
Magnesium Activates nearly 100 enzymes and helps nerves and muscles function. Also reduces PMS symptoms None established 700 mg None established
Copper Involved in iron metabolism, nervous system functioning, bone health, and synthesis of proteins. Plays a role in the pigmentation of skin, hair, and eyes. 1.5 - 3 mg 9 mg None established
Chromium (III) Aids in glucose metabolism and may help diabetics regulate blood sugar and insulin levels. 50 - 200 µg 1,000 µg None established
Iodine Part of the thyroid hormone. Helps regulate growth, development and energy metabolism. 150 µg 1,000 µg None established
Iron Necessary for red blood cell formation and function. Amount needed is higher in women of childbearing age. 15 mg (elemental iron) 65 mg (elemental iron) 100 mg (elemental iron)
Manganese Necessary for the normal development of the skeletal and connective tissues. Involved in metabolism of carbohydrates. None established 10 mg None established
Molybdenum Needed for metabolism of DNA and RNA, and production of uric acid. 75 - 250 µg 350 µg None established
Selenium Essential component of a key antioxidant enzyme. Necessary for normal growth and development and for use of iodine in thyroid function. May reduce risk of certain cancers. 55 µg 200 µg 910 µg
Zinc Essential part of more than 100 enzymes involved in digestion, metabolism, reproduction, and wound healing. 12 mg 30 mg 60 mg



Do you have recommendations for what vitamin and mineral supplements an adult woman should reasonably take?

The recommended daily allowances for vitamins and minerals would be a reasonable amount of supplementation for a healthy adult woman eating a well balanced diet. Sometimes supplementations above the recommended daily requirements help alleviate certain health problems.

premenstrual syndrome - vitamin B6 magnesium oxalate 200 mg/day. calcium 1000 mg/day
menstrual cramps -magnesium oxalate 600 mg/day
heavy menses - vitamin C 500 mg/day, iron 65 mg/day, vitamin K 30 mg/day
migraine headaches - vitamin B2 400 mg/day
cervical dysplasia - folic acid 0.4 mg/day, copper 5 mg/day
osteoporosis prevention - calcium 1000 mg/day, vitamin D 400 IU/day
The Council for Responsible Nutrition has an executive summary published which is available in an Adobe PDF ® format. The following table is modified and condensed from that summary.

Vitamin Levels for Safe Supplementation Nutrient Function RDA* NOAEL LOAEL
Vitamin A Promotes growth and repair of body tissues, bone formation and healthy skin and hair. Essential for night vision. 2,600 IU (800 µg Retinol Equivalents) 10,000 IU (3,000 µg Retinol Equivalents)(with renal disease this level is less) 21,600 IU (6,500 µg Retinol Equivalents)
Beta-carotene Serves as an antioxidant and may help protect against certain cancers, cataracts and heart disease. Converted to vitamin A in the body. None established 25 mg None established
Vitamin D Aids in the absorption of calcium and helps to build bone mass and prevent bone loss. Helps maintain blood levels of calcium and phosphorous. none established 800 IU (20 µg) 2, 000 IU (50 µg)
Vitamin E Helps protect cells from free radical injury. Serves as an antioxidant and may help protect against heart disease, cataracts, and certain cancers. Needed for normal growth and development. 12 IU (8 mg a- Tocopherol Equivalents 1,200 IU (800 mg a- Tocopherol Equivalents) None established
Vitamin K
(phylloquinone) Needed for normal blood clotting and bone health. .065 mg 30 mg (as long as not taking anticoagulant drugs, e.g. Coumadin ®) None established
Vitamin C Promotes healthy cell development, wound healing, and resistance to infections. Serves as an antioxidant and may help protect against certain cancers, cataracts, and heart disease. May reduce heavy menstruation. 60 mg More than 1,000 mg (perhaps as high as 10,000 mg but note that some individuals get diarrhea and gastritis with gastrointestinal bleeding at levels of a 1,000 mg or more -FRJ) None established
Thiamin (B1) Essential for converting carbohydrates to energy. Needed for normal functioning of the nervous system and muscles, including the heart muscle. None established 50 mg None established
Riboflavin (B2) Helps in red blood cell formation, nervous system functioning, and release of energy from foods. Needed for vision and may help protect against cataracts. 400 mg/d may help prevent migraine headaches. None established 200 mg None established
Nicotinic Acid Promotes release of energy from foods and proper nervous system functioning. High intakes can lower elevated cholesterol. None established 500 mg
(250 mg slow release ) 1,000 mg
(500 mg slow release)
Nicotinamide Promotes release of energy from foods and proper nervous system functioning. None established 1,500 mg 3,000 mg
Pyridoxine (B6) Essential for protein metabolism, nervous system, and immune function. Involved in synthesis of hormones and red blood cells. None established 200 mg 500 mg
Folic Acid Needed for normal growth and development and red blood cell formation. Reduces risk of neural tube birth defects. May reduce risk of heart disease and cervical dysplasia. None established 1,000 µg (1 mg) None established
Vitamin B12 Vital for blood formation and healthy nervous system. None established 3,000 µg None established
Biotin Assists in the metabolism of fatty acids and utilization of B-vitamins. None established 2,500 µg None established
Pantothenic Acid Aids in normal growth and development. None established 1,000 mg None established

NOAEL - no observed adverse effects level
LOAEL - lowest observed adverse effect level
* RDA - recommended daily allowance from Nutrition Health Reports
What is a safe level of vitamin A supplementation?

As you can see from the table above 10,000 International Units (IU) of vitamin A is considered safe by the Council for Responsible Nutrition but I would give some caution. As little as 12,000 IU has caused hypervitaminosis A (permanent liver damage) in individuals with kidney impairment (1). Also, remember that beta-carotene may be converted to vitamin A in the body so if you are taking a beta-carotene supplement, you should cut down your amount of vitamin A. Finally, remember that a couple of carrots, several ounces of beef liver, or any fish oil supplements can raise your vitamin A intake by as much as 5,000 IU per day. I think if I were taking vitamin A supplements, I would stay down at least at 5000 IU per day and no more.


What are safe levels of mineral supplements?

The Council for Responsible Nutrition has also addressed safe levels of minerals in their executive summary published in an Adobe PDF ® format. The following table is condensed from that summary.

Mineral Levels for Safe Supplementation Nutrient Function NOAEL LOAEL
Calcium Essential for developing and maintaining healthy bones and teeth. Assists in blood clotting, muscle con-traction and nerve transmission. Reduces risk of osteoporosis and may also reduce the risk of preeclampsia in pregnant women. Reduces PMS symptoms. None established 1500 mg More than 2,500 mg
Phosphorus Works with calcium to develop and maintain strong bones and teeth. Enhances use of other nutrients. Essential for energy metabolism, DNA structure, and cell membranes. None established 1500 mg More than 2,500 mg
Magnesium Activates nearly 100 enzymes and helps nerves and muscles function. Also reduces PMS symptoms None established 700 mg None established
Copper Involved in iron metabolism, nervous system functioning, bone health, and synthesis of proteins. Plays a role in the pigmentation of skin, hair, and eyes. 1.5 - 3 mg 9 mg None established
Chromium (III) Aids in glucose metabolism and may help diabetics regulate blood sugar and insulin levels. 50 - 200 µg 1,000 µg None established
Iodine Part of the thyroid hormone. Helps regulate growth, development and energy metabolism. 150 µg 1,000 µg None established
Iron Necessary for red blood cell formation and function. Amount needed is higher in women of childbearing age. 15 mg (elemental iron) 65 mg (elemental iron) 100 mg (elemental iron)
Manganese Necessary for the normal development of the skeletal and connective tissues. Involved in metabolism of carbohydrates. None established 10 mg None established
Molybdenum Needed for metabolism of DNA and RNA, and production of uric acid. 75 - 250 µg 350 µg None established
Selenium Essential component of a key antioxidant enzyme. Necessary for normal growth and development and for use of iodine in thyroid function. May reduce risk of certain cancers. 55 µg 200 µg 910 µg
Zinc Essential part of more than 100 enzymes involved in digestion, metabolism, reproduction, and wound healing. 12 mg 30 mg 60 mg



Do you have recommendations for what vitamin and mineral supplements an adult woman should reasonably take?

The recommended daily allowances for vitamins and minerals would be a reasonable amount of supplementation for a healthy adult woman eating a well balanced diet. Sometimes supplementations above the recommended daily requirements help alleviate certain health problems.

premenstrual syndrome - vitamin B6 magnesium oxalate 200 mg/day. calcium 1000 mg/day
menstrual cramps -magnesium oxalate 600 mg/day
heavy menses - vitamin C 500 mg/day, iron 65 mg/day, vitamin K 30 mg/day
migraine headaches - vitamin B2 400 mg/day
cervical dysplasia - folic acid 0.4 mg/day, copper 5 mg/day
osteoporosis prevention - calcium 1000 mg/day, vitamin D 400 IU/day

Jumat, 29 April 2011

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

MAKALAH KROMATOGRAFI

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

PENDAHULUAN

Kromatografi merupakan pemisahan fisiko kimiawi. Pemisahan ini dapat terjadi kalau interaksinya berulang. Kita dapat mengetahuinya dengan kuantitas ulangan yang dinyatakan dengan teori plate (terjadi pada setiap lempeng, banyaknya lempeng dinyatakan dengan N).
N =
 Makin banyak N, pemisahan akan mengalami peningkatan dengan kesetimbangan interaksi.
 Makin banyak N terjadi pelebaran puncak, karena :
• Senyawa tersebut berjalan ke bawah mengalami difusi kalau dibawa fase gerak.
Persamaan Van Deemter :
H =
Dasar yang digunakan dalam pemisahan adalah :
1. Pemisahan secara fisiko - kimiawi yang melibatkan interaksi antar fase gerak, fase diam, dan sampel.
2. Fase diam dan fase gerak yang digunakan.

Solute


fase gerak fase diam

Kalau fase geraknya gas :
Solute


fase gerak fase diam

Interaksi yang terjadi pada kromatografi, yaitu :
1. Adsorbsi, dengan melihat perbedaan stereochemistry
2. Partisi, dengan melihat kelarutan
3. Afinitas, dengan melihat BM
4. Ion Exchange, berdasrkan perbedaan muatan
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. KCKT paling sering digunakan untuk : menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam- asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan fisiologis; menetukan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk-produk degradasi dalam sediaan farmasi.
Pada HPLC terdapat kolom terbuka yaitu :
1. Low pressure (tekanan rendah)
2. High pressure (tekanan tinggi 76 bar biasanya memakai satuan kpa/kilo paskal).
Pada HPLC terdapat oven untuk pemanas karena pada partikel kecil, cairan ditekan terjadi gesekan maka digunakan pendingin dan tekanan tinggi (cairan ditekan menggunakan pompa kemudian didorong, jika ditarik cairan masuk). Tekanan harus 76 bar, antara fase diam dan fase gerak terjadi gesekan sehingga temperatur meningkat maka harus diturunkan (dengan pendingin liebig/ ion exchange) karena ikatannya bisa lepas dan bisa juga terjadi bleeding.
Temperatur pada HPLC digunakan untuk menjaga temperatur dalam kolom konstan sehingga KD tetap.

A. Prinsip kerja
Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak-puncaknya terpisah.
Urutan skala polaritas : golongan fluorocarbon < golongan hidrokarbon < senyawa terhalogenasi < golongan eter < golongan ester < golongan keton < golongan alkohol < golongan asam.

B. Instrumentasi
1. Pompa
Pompa pendesakan tetap dapat dibedakan menjadi pompa torak dan pompa semprit. Pompa torak menghasilkan aliran yang berdenyut jadi memerlukan peredam denyut atau peredam elektronik untuk menghasilkan garis alas detektor yang stabil jika detektor peka terhadap aliran. Pompa semprit menghasilkan aliran yang tak berdenyut, tetapi tandonnya terbatas.

2. Injektor
Cuplikan harus dimasukkan ke dalam pangkal kolom (kepala kolom), diusahakan agar sesedikit mungkin terjadi gangguan pada kemasan kolom. Ada dua ragam utama aliran henti dan pelarut mengalir. Ada 3 macam system injector, yaitu :
a. stop flow : aliran dihentikan, injeksi dilakukan padakinerja atmosfir, system tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa digunakan karena difusi di dalam cairan kecil dan resolusi tidak diperngaruhi.
b. Septum : septum yang digunakan pada kckt sama dengan yang digunakan pada kromatografi gas. Injector ini dapat digunakan pada kinerja sampai 60-70 atmosfir. Tapi septum ini tidak tahan dengan semua pelarut-pelarut kromatografi cair. Partikel kecil dari septum yang terkoyak (akibat jarum injector) dapat menyebabkan penyumbatan.
c. Loop valve : tipe injector ini umumnya digunakan unutk menginjeksi volume lebih besar dari 10μ dan dilakukan dengan cara automatis (dengan menggunkan adaptor yang sesuai, volume yang lebih kecil dapat diinjeksikan secara manual). Pada posisi load, sampel diisi ke dalam loop pada kinerja atmosfir, bila valve difungsikan, maka sampel akan masuk dalam kolom.

3. Kolom
Kolom merupakan jantung kromatograf. Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Kolom dapat dibagi menjadi kolom analitik dan kolom preparatif.

4. Detektor
Detektor diperlukan untuk mengindera adanya komponen cuplikan di dalam eluen kolom dan mengukur jumlahnya. Detektor yang baik sangat peka, tidak banyak berderau, rentang tanggapan liniernya lebar dan menanggapi semua jenis senyawa.
• Jenis-jenis detektor :
- UV / Vis
- Retraktif indeks (RI) Detector
- konduktifitas detector
- Elektrokimia Detector
- PDA
- ELSD
- MS Detector

5. Fase gerak
Fase gerak memiliki syarat-syarat :
- murni, tanpa cemaran
- tidak bereaksi dengan kemasan
- sesuai dengan detektor
- dapat melarutkan cuplikan
- mempunyai viskositas rendah
- memungkinkan memperoleh dengan mudah cuplikan jika diperlukan
- harganya wajar

Gambar Instrumentasi :



C. Macam – Macam Optimasi
Tujuan Optimasi : Memisahkan sampai baseline dengan waktu seminimal mungkin. Rs yang bagus  1,5.
1. Optimasi Efisiensi Kolom
Adalah jumlah keterulangan interaksi. Efisiensi kolom dapat diukur N, yaitu kemampuan memberikan small bath. N akan maximal bila H minimal.
Efisiensi kolom dapat dilakukan dengan Van Deemter equation :
N = L / HETP
N = 5,54 ( tR / W)2
N dapat diperoleh dari hasil kromatogram dengan menginjeksikan suatu senyawa
sehingga mendapatkan puncak.
 Cara meminimalkan HETP :
1. difusi eddy ( A )
o supaya cairan tidak kemana-mana perlu memperkecil partikel
o kerapatannya diperbesar
2. difusi longitudinal (B)
o memperkecil diameter partikel, kerapatan diperkecil
o u dipercepat, u = kecepatan alir fase gerak
o temperatur kolom diturunkan untuk mengatasi difusi laminer
3. non equilibrium mass transfer ( C )
terjadi karena fase gerak ditambah terus sebelum terjadi keseimbangan
o partikel diperkecil, luas area makin besar
o ketebalan fase diam cair makin tipis
o kerapatan diperbesar, u diperlambat supaya terjadi kesetimbangan
o temperatur dinaikkan

2. Optimasi Selektivitas
Untuk menentukan kemampuan kolom memisahkan. Tergantung dari sifat-sifat senyawa dan memilih berbagai interaksi yang ada dalam kolom.
- adsorpsi
perbedaan pada stereokimia ( orto : lebih cepat dilepaskan ke fase gerak sedangkan para : paling lama dilepaskan 2 tangan terikat)
- partisi
perbedaan pada kelarutan senyawa-senyawa yang akan dipisahkan
- ion exchange
pada muatan senyawa-senyawa

3. Optimasi Kapasitas
K’ = ns / nm
ns = jumlah molekul dalam fase diam
nm = jumlah molekul dalam fase gerak
dengan mengubah komposisi fase gerak kelarutan dalam fase gerak senyawa
tersebut akan berbeda.


D. Jenis-jenis KCKT
Dilihat dari jenis fase diam dan fase gerak, KCKT (kolomnya) dibedakan menjadi:
a. Kromatografi fase normal
Kromatografi dengan kolom konvensional dimana
Fase diam : normal (bersifat polar), misalnya Silika gel
Fase gerak : bersifat non polar
b. Kromatografi fase terbalik
Fase diam : sifatnya non polar, misalnya Silika gel direaksikan dengan klorosilan
Fase gerak : bersifat polar
Keuntungan kromatografi fase terbalik :
 Senyawa yang polar akan lebih baik pemisahannya
 Senyawa ionic dapat dipisahkan
 Air dapat digunakan sebagi pelarut

E. Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan

• Cepat : Waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat diselesaikari sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang tidak rumit (uncomplicated), waktu analisi kurang dari 5 menit bisa dicapai

• Selektif : Berbeda dengan KG, Kromatografi Cair mempunyai dua rasa dimana interaksi selektif dapat terjadi. Pada KG, gas yang mengalir sedikit berinteraksi dengan zat padat; pemisahan terutama dicapai hanya dengan rasa diam. Kemampuan zat padat berinteraksi secara selektif dengan rasa diam dan rasa gerak pada KCKT memberikan parameter tambahan untuk mencapai pemisahan yang diinginkan.

• Peka : Detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam- macam zat. Detektor-detektor Fluoresensi dan Elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12 gram). Detektor-detektor seperti Spektrofotometer Massa, Indeks Refraksi, Radiometri, dll dapat juga digunakan dalam KCKT.


• Kolom dapat dipakai lagi : Berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali (reusable) . Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis sampel yang diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan.

• Ideal untuk molekul besar dan ion : zat – zat yang tidak bisa dianalisis dengan KG karena volatilitas rendah , biasanya diderivatisasi untuk menganalisis psesies ionik. KCKT dengan tipe eksklusi dan penukar ion ideal sekali untuk mengalissis zat – zat tersebut.

• Mudah memperoleh kembali sampel : Umumnya setektor yang digunakan dalam KCKT tidak menyebabkan destruktif (kerusakan) pada komponen sampel yang diperiksa, oleh karena itu komponen sampel tersebut dapat dengan mudah sikumpulkan setelah melewati detector. Solvennya dapat dihilangkan dengan menguapkan ksecuali untuk kromatografi penukar ion memerlukan prosedur khusus.


b. Kerugian
• Mahal
• Sampel yang digunakan jumlahnya sedikit
• Perlu tenaga ahli untuk mengoperasikan













Daftar Pustaka

A. Shafaati and B.J.Clark.J Pharm. Biomed. 1996 Anal.14,1547-1554
Christian G.D., 2003, Analytical Chemistry, Sixth, John Wiley & Sons Inc,New York
Mulja.Muhammad, Suharman,1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press,
Surabaya
Sastrohamidjojo,Harjono, 2005, Kromatografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Skoog,DA,Holler,FJ,and West DM,1994,Analytical Chemistry, Six Edition, Hardcourt
Grace College,Florida
Underwood,A.L, 1996, Analisis Kimia Kuantitatif, 554, Penerbit Erlangga, Jakarta
Watson, D.G.,1999,Pharmaceutical Analysis, Churchill Livingstone,Edinburg


rafaeljosephhimawan.blogspot.com