bobo' ah ===>>>

Photobucket

Minggu, 04 Juli 2010

tanaman mengandung alkaloid

Stachytarphetae cayennensidis Folium (Daun Pecut Kuda)

Nama Daerah
Nama daerah: jarong lalaki, ngadi rengga, rumjarum.

Pemerian
Pemerian. Bau lemah; rasa agak pahit dan lama-lama menimbulkan rasa tebal lidah.

Pemeriksaan Makroskopik.
Makroskopik. Daun tunggal, berwarna hijau sampai hijau tua atau hijau kecoklatan, helaian daun berbentuk bundar telur atau bundar telur memanjang, panjang 2 cm sampai 8 cm, lebar 1 cm sampai 5 cm, ujung helaian daun meruncing, pangkal menyempit sedikit demi sedikit, pinggir daun pada pangkal rata, selebihnya pinggir beringgit bergigi, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun berambut, jika diraba terasa kasar.

Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel, dinding berkelok-kelok, epidermis bawah terdiri dari 1 lpis sel bentuknya lebih kecil dari pada epidermis atas, dinding sedikit berkelok. Kutikula tipis, bentuk garis, terdapat pada kedua epidermis. Rambut kelenjar tipe Labiatae, terdiri dari 6 sel. Rambut penutup terdiri dari 3-5 sel. Rambut kelenjar dan rambut penutup terdapat pada kedua epidermis. Stomata terdapat pada epidermis atas dan epidermis bawah. Mesom meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, sel tegak, dinding sel berkelok-kelok, mengandung butir-butir klorofil. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk agak membulat, mengandung butir-butir klorofil; di dalam jaringan bunga karang terdapat berkas pembuluh yang dikelilingi sel seludang. Tulang daun mengandung berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis dengan stomata tipe diasitik kadang-kadang tampak anomoisitik.
Serbuk berwarna hiaju tua. Fragmen pengenal adalah fragmen rambut penutup terdiri dari 3-5 sel dan banyak yang mempunyai sel yang berkolabrasi, sel rambut tampak bertitik-titik, fragmen rambut kelenjar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan jala, fragmen mesofil.


Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
B. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warnacoklat tua.
C. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna hijau tua.
D. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau kehitaman.
E. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warnacoklat tua.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 4,5%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 28%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Pembersih darah, peluruh seni (deuretik).

Kandungan Senyawa
Isi. Glikosida, alkaloid.

Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.



Piperis nigri Fructus (Lada Hitam)


Nama Daerah
Sumatra: lada, leudeu pedih, lada, raro, lada kecik, lade ketek.
Jawa: lada, pedes, merica, sak ang kambang.
Nusatenggara: maicam, mica, saha, kelailinga jawa, ngguru, saang.
Kalimantan: sahang laut, sahang.
Sulawesi: kaluya jawa, marisa jawa, malita lodawa, hisan parangen, malita, sausus, risa, marica.
Maluku: oes dai musan, peresan, marisa mau, lada, marisano, rica, rica jawa, rica polulu, rica tamelo.

Pemerian
Bau aromatik khas, rasa pedas.

Pemeriksaan Makroskopik
Buah berbentuk hampir bulat, warna coklat kelabu sampai kehitaman, garis tengak 2,5 mm sampai 6 mm; permukaan berkeriput kasar, dalam, serupa jala; pada ujung buah terdapat sisa dari kepala putik yang tidak bertangaki; pada irisan membujur terdapat perikarp yang tipis, sempit dan berwarna gelap menyebungi inti bijih yang putih dari biji tunggal; perikarp melekat erat pada biji. Hampir seluruh inti biji terdiri dari dari perisperm; bagian tengah perisperm berongga, bagian ujung perisperm berongga, bagian ujung persperm menyelubungi endosperm yang kecil; embrio sangat kecil, terbenam dalam endoderm.

Pemeriksaan Mikroskopik
Epikarp tersusun dari 1 lapis sel epidermis yang sel-selnya berbentuk persegi empat membulat, beris hablur kecil berbentuk prisma dan zat berwarna coklat tua sampai kehitaman; pada pandanagn tangensial epikarp tampak berbentuk poligonal dengan dinding samping lurus. Hipodermis terdiri dari jaringan parenkim berdinding tipis dan kelompok-kelompok sel batu; sel batu berbentuk isodiametrik sampai persegi panjang, dinding tebal dan berlignin, berlapis-lapis, warna kuning kecoklatan, lumen cukup lebar dan berisi zat warna coklat tua; saluran noktah jelas. Mesokarp merupakan bagian terlebar; bagian luar terdiri dari beberapa lapis sel parenkim besarberbentuk poligonal beris butir pati dan butir hijau daun, di antara sel parenkim tersebar sel sekresi berisi minyak berwarna kekuningan atau berisi damar; lapisan lanjutnya terdiri dari beberapa lapis sel parenkim berdinding tipis yang termampat, diantara sel parenkim terdapat berkas pembuluh fibrofaskuler; di mesokarp bagian dalam terdapat lapisan sel minyak, sel berbentuk poligonal, besar, berisi minyak berwarna. Endokarp terdiri dari satu lapis sel piala dengan dinding radial dan dinding tangensial dalam tebal, berlignin, dinding dalam lebih belignin dari pada dinding terluar. Spermodermis terdiri dari lapisan sel yang termampat dan lapisan pigmen berisi zat warna coklat yang dengan larutan besi (III) klorida LP berwarna biru. Lapisan hialin berwarna putih jernih, umumnya berlekatan dengan spermoderm. Pada perisperm terdapat lapisan aleuron butir-butir aluron; jaringanperisperm selebihnya terdiri dari sel parenkim besar bentuk polihedal, penuh berisi butir-butir pati kecil yang berkelompok dan tampak sebagai massa kompak polihedral, butir pati tunggal bersudut dan bergaris tengah sampai lebih kurang 7um. Diantra patrenkim perisperm terdapat sel sekresi berisi minyak berwarna kekuningan.
Serbuk. Warna coklat muda. Fragmen pengenal adalah kelompok butir pati yang berupa massa polihedral, fragmen epikarp, fragmen hipodermis dengan parenkim dan kelompok sel batu; fragmen endokarp dengan sel piala, kerap kali masih berlekatan dengan spermoderm, fragmen epikarp berikut hipodermis; fragmen parenkim dengan sel sekresi.

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.
B. Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna kuning.
C. Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna coklat tua.
D. Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam klorida encer P; terjadi warna kuning.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 6%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut air. Tidak kurang dari 2,5%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 8%.
Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Karminatif, iritasi lokal.

Kandungan Senyawa
Isi. Minyak atsiri mengandung felandren, dipenten, kariopilen, enthoksilin, limonen, alkaloida piperina, dan kavisina.

Referensi
Materia Medika Indonesia IV, hal 105-108, thn 1980, Depkes RI

Produk Terkait

Data belum tersedia.


Cyperi Rhizoma (Rimpang Teki)


Nama Daerah
Jawa : Teki, tekan (jawa), motta (Madura).
Sulawesi : Rukut teki wuta (Minahasa). Bulih manggasa buai (buol).
Nusatenggara : Kareha wai (Sumba).
Maluku : Rukut teki wuta (Alfuru).

Pemerian
Bau khas aromatik,rasa agak pedas kemudian pahit, menimbulkan rasa tebal di lidah.

Pemeriksaan Makroskopik
Rimpang utuh berbentuk jorong atau bulat panjang sampai bulat telur memanjang, bagian pangkal dan ujung umumnya meruncing; sangat keras, sukar dipatahkan; panjang 1 cm sampai 5,5 cm, garis tengah 7 mm sampai 1,5 cm; warna coklat muda sampai coklat kehitaman, kadang-kadang berbintik-bintik putih; permukaan beruas-ruas, jarak antara tiap ruas sampai lebih kurang 4mm. Pada permukaan rimpang terdapat tunas-tunas, pangkal akar, sisa pelepah daun yang telah koyak; sisa pelepah daun berupa lembaran-lembaran tipis berbentuk tidak beraturan berwarna coklat muda, coklat sampai kehitaman, terdapat terutama dibagian pertengahan sampai bagian ujung rimpang. Bidang patahan tidak rata, warna putih kotor. Batas antara korteks dan silinder pusat jelas.

Pemeriksaan Mikroskopik
Epidermis terdiri dari sel berdinding tebal berseling dengan sel berdinding tipis. Sel yang berdinding tipis. Sel yang berdinding tebal berupa sel batu berbentuk persegi panjang, dinding berwarna kuning kecoklatan berlignin, saluran noktah tidak jelas, lumen berwarna coklat muda. Sel epidermis yang berdinding tipis pada pandangan tangensial berbentuk poligonal sampai segi panjang, berarna agak kecoklatan. Dibawah sel epidermis berdinding tipis terdapat kelompok jaringan skelerenkimatik yang pada irisan melintang terlihat sebagai sel-sel kecil berbentuk bulat atau bulat telur, dinding tebal berlapis-lapisberwarna coklat, beliknin, lumen brwarna coklt tua sampai coklat kehitaman; pada irisan membujur berupa serabut panjang. Sel epidrmis berdinding tipis termampat den pada umumnya brlekatan dngan kelompok serabut ehingga pada penampaang melintang lapisan epidermis terlihat terputus-putus. Epidermis tersusun dari lebih kurang 6 lapis sel yang berbentuk poligonal memanjang, dinding tebal berwarna kekuningan agak berliknin juga terdapat el hipodermis yang bernokta. Parinkim korteks terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding tipis, penuh berisisi butir-butir pati bulat sampai bulat panjang, kadang-kadang ada yang rompang. Pada jaringan ini terdapat tersebar sel-sel minyak berdinding tipis berisi minyak berwarna kuning keclokatan. Berkas pembluh dikelilingi serabut skelenrenkim berdinding sangat tebal dan berlignin, terdapat tersebar dikorteks dan di silinder pusat. Endodermis terdiri dari: 1 lapis sel, dinding tangensial dalam dan dinding radial tebal dan berlapis-lapis hingga berbentuk serupa huruf U. Sel parenkim silinder pusat serupa parenkim korteks dengan ukuran lebih kecil, penuh berisi butir, sel minyak serupa dengan sel minyak di korteks tersebar diantara parenkim silinder pusat. Sisa pelepah daun: pada pandangan tangensial terlihat susunan jaringan yang terdiri dari berkas-berkas serabut yang berseling dengan jaringan parenkimatik; berkas serabut terdiri dari serabut panjang, dinding tebal dan berlignin, saluran noktah bercabang-cabang, lumen berwarna merah coklat sampai coklat kehitaman; jaringan parenkimatik terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding tipis berwarna coklat, pada rimpang yang sudah tua parenkim membatu dan berbentuk poligonal memanjang, dinding tebal berlignin saluran noktah bercabang, lumen berwarna coklat merah. Serbuk warna coklat dengan bintik-bintik berwarna coklat kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen sisa pelepah daun; fragmen hipodermis, fragmen serabut; sel batu, lepas, berasal dari epidermis rimpang dan pelepah daun; fragmen parenkim berisi butir pati dan sel minyak; butir pati, lepas; fragmen pembuluh kayu.

Cara Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.
• Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna coklat.
• Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v ; terjadi warna kuning.
• Pada 2 mg srbuk rimpang tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna kuning.


Uji Kemurnian
Kadar abu : tidak lebih dari 4,5%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 2%
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 6%
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 3,5%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

Kegunaan
Diuretik, stomakik

Kandungan Senyawa
Minyak atsiri, alkaloida, glikosida, flavonoida.

Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.



Strychnii Lignum (Kayu Bidara Laut)


Nama Daerah
Sumatera ; bidara laut, bidara pait, bidara putih, kayu ular.
Jawa : dara laut, dara putih, bidara ghunong.
Nusatenggara : ai betek, ai hedu, hau feta, maba putih, songga, elu, ai, baku moruk.
Sulawesi : aju mapai, bidara mapai.

Pemerian
Warna kuning kecoklatan, tidak berbau, rasa pahit.

Pemeriksaan Makroskopik
Potongan kecil, serutan atau serpihan kayu, bentuk dan besar berbeda, lurus, melengkung dan terpilin, tipis atu agak tebal, mudah dipatahkan, bekas pathan tidak rata.

Pemeriksaan Mikroskopik
Pada penampang melintang tampak jari-jari xilem berisi sedikit butir pati, tunggal, berkas pembuluh atau trakea, dinding tebal berlignin, bernoktah dengan lubang berbentuk celah, lumen umumnya berisi zat warna kunig, serabut xilem, berkelompok, tersusun radier, terdiri dari 5 sampai 40 serabut, didng serabut tebal berlignin, lumen jelas, diantara kelompok serabut sklerenkim terdapat sel parenkim berisi kristal kalsium oksalat bentuk prisma dan minyak berwarna kuning.
Serbuk : warna kuning. Fragmen pengenal berkas serabut dengan segudang kristal kalsiu oksalat bentuk prisma, fragmen berkas pembuluh dengan penebalan jala, fargmen serabut sklerenkim umunya panjang dan lumen jelas, kristal kalsium oksalat bentuk prisam, serabut xilem dengan jari empulur dan butir pati tunggal.

Cara Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna hitam.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam nitrat 25% P; terjadi warna coklat.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi perubahan warna.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau kebiruan.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat P, aduk. Tambahkan 2 tetes larutan kalium dikromat P; terjadi warna biru tua.
• Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat P dan ammonium monovanadat P; terjadi warna biru ungu.
• 2 g serbuk kayu dilembabkan dengan 5 ml ammoniak 30% kemudian gerus dalam mortir, tambahkan 20 ml kloroform P dan gerus kuat-kuat, saring filtrat dibagi 2 (lapisan kloroform) :
1. filtrat diteteskan pada kertas saring, kemudian tetesi dengan pereaksi Dragendorft terjadi warna jingga.
2. ekstraksi filtrat dengan 10 ml asam klorida (1:10) bagi 2.
3. tambahkan pereaksi Dragendorft menjadi endapan jingga.
4. tambahkan pereaksi Mayer menjadi endapan putih.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 7%.
Kadar abu ayang tidak larut dalam asam. Tidak lebih 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 6%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 4%.

Kegunaan
Tonika, diaforetik, obat eksem.

Kandungan Senyawa
Alkaloid, brusina, striknina, tannin < 1%, steroid/ triterpenoid.
Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.


Graptophylli Folium. (Daun Wungu.)

Nama Daerah
Sumatra: dangora.
Jawa: daun ungu, daun temen-temen, handeuleum, demung, tulak, wungu, karaton, karatong.
Nusatenggara: temen.
Maluku: kabi-kabi, dongo-dongo.

Pemerian
Tidak berbau; tidak berasa.

Pemeriksaan Makroskopik
Makroskopik. Daun tunggal. Helaian daun berwarna hijau keunguan sampai hijau kehitaman, bentuk jorong, panjang 8 cm sampai 20 cm, lebar 3 cm sampai 13 cm, ujung daun lancip, pangkal daun lancip, pinggir daun agak berombak. Tangkai daun lebih kurang 1 cm, warna ungu kehijauan sampai ungu kehitaman. Tulang daun menyirip; permukaan atas daun rata dan licin, tulang daun menonjol dan berwarna ungu sampai ungu kehitaman; permukaan bawah daun rata dan agak licin, tulang daun sangat menonjol dan berwarna ungu kemerahan sampai ungu kehitaman.

Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel berbentuk segi empat sampai empat persegi panjang, kutikula tipis, tidak terdapat stomata, rambut kelenjar tipe Labiatae (Lamiaceae) terdiri dari 1 sel tangkai yang pendek dan kepala kelenjar yang terdiri dari 6 sel atau lebih; litosis terdapat pada epidermis atas dan jaringan palisade, bentuk serupa botol bengkok berleher pendek, bagian leher terletak diantara sel epidermis, bagian yang lebar terletak di bawah epidermis atas atau hampir sejajar pada permukaan daun atau agak menyerong masuk ke jaringan palisade, di dalam bagian yang lebar terdapat sistolit berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang dengan satu ujung mengecil dan kadang-kadang agak bengkok. Epidermis bawah terdiri dari satu lpis sel berbentuk persegi empat sampai empat persegi panjang, kutikula tipis, terdapat stomata, sangat banyak; rambut penutup terdiri dari 2 sel, lurus atau bengkok, dinding sel agak tebal, kutikula berbintik; rambut kelenjar serupa dengan yang terdapat pada epidermis atas; litosis terletak diantara sel epidermis, kadang-kadang juga dibawah sel epidermis pada jaringan kolenkim; pada tulang daun umumnya litosis melintang searah dengan tulang daun. Dibawah epidermis tulang daun terdapat kolenkim. Mesofil: meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, silindrik, berisi klorofil dan tetes minyak; dibawah palisade terdapat 1 sampai 3 lapis sel berbentuk polygonal, juga berisi klorofil dan tetes minyak. Jaringan bunga karang terdiri dari sel berbentuk bulat panjang tidak beraturan, tersusun mendatar, ruang antar sel besar. Berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis atas berbentuk polygonal, dinding samping lurus atau agak berkelok, tidak terdapat stomata atau rambut penutup, terdapat rambut kelenjar tipe Labiatea (Lamiacea); sel epidermis bawah berbentuk polygonal, dinding samping agak berkelok, stomata banyak, tipe diasitik, rambut kelenjar tipe Labiatae (Lamiaceae) dan rambut penutup.
Serbuk warna hijau tua. Fragmen pengenal adalah rambut penutup terdiri dari 2 sel, rambut kelenjar tipe Labiatae (Lamiaceae), sistolit, fragmen epidermis atas, fragmen epidermis bawah dengan stomata tipe diasitik, fragmen kolenkim, fragmen berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral.

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat muda.
B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat ungu.
C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna coklat.
D. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes natrium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna hijau kekuningan.
E. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna hijau.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 12%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 29%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 6%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Obat wasir, laksatif lemah, diuretik ringan.

Kandungan Senyawa
Isi. Tannin, alkaloid, sitosterol, glikosid.

Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.



Vitecis Folium (Daun Legundi)


Nama Daerah
Nama daerah: gendarasi, legundi, langghundi.
Jawa: lagondi, legundi, langghundi.
Nusatenggara: galumi, sangari.
Sulawesi: dunuko, lanra, lawarani, rala, ai tuban.
Pemerian
Pemerian: bau aromatic khas, rasa pahit.

Pemeriksaan Makroskopik
Makroskopik: helaiaan daun majemuk dengan 1 sampai 3 helai anak daun, 2 atau 3 helai merupakan daun duduk atau bertangkai, umumnya tidak utuh, berwarna hijau kelabu, bentuk bundar telur, jorong, bundar telur berbalik, panjang 4 cm sampai 9,5 cm, lebar 1,75 cm sampai 3,75 cm, pinggir daun rata, tangkai daun lebih kurang 5 mm. tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah.

Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik: pada penampang melintang melalui tulang daun tamapk epidermis atas terdri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis berbintik, rambut penutup terdiri dari 2 sampai 3 sel, berbentuk seperti tanduk, rambut kelenjar 2 macam, yaitu rambut kelenjar bertangkai pendek dengan kepala kelenjar terdiri dari 2 atau lebih sel kepala. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, lebih kecil dari epidermis atas, kutikula tipis berbintik-bintik, stomata banyak, rambut penutup dan rambut kelenjar seperti epidermis atas, lebih banyak daripada epidermis atas. Mesofil meliputi palisade terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel, berbentuk silindrik tersusun rapat satu sama lain, batas lapis kurang jelas, terdapat hablur kalsium oksalat bentuk roset; jaringan bunga karang terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel, terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset, berkas pembuluh tipe kolateral, dikelilingi seludang sklerenkim. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas bentuk polygonal, dengan dinding samping lurus, epidermis bawah bentuk polygonal dengan dinding samping lurus, stomata tipe anomositik.
Serbuk berwarna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalah fragmen rambut penutup; fragmen rambut kelenjar; fragmen epidermis atas; fragmen epidermis bawah; fragmen mesofil; fragmen pembuluh kayu; hablur kalsium oksalat bentuk roset.

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol; terjadi warna kuning coklat.
B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning hijau.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 8%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 24%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 14%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Obat demam (antipiretik), peluruh kentut (karminatif).

Kandungan Senyawa
Isi. Minyak atsiri, glikoflavon, alkaloida agnusida dan aukubin.

Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.



Plucheae Folium (Daun Beluntas)


Nama Daerah
Sumatra: belutas.
Jawa: baluntas, baruntas, luntas.
Nusatenggara: lenaboui.
Sulawesi: lamutasa.

Pemerian
Pemerian. Bau khas, tidak harum; rasa agak kelat.

Pemeriksaan Makroskopik
Makroskopik. Helaian daun bertangkai, rapuh, berwarna hijau kekuning-kuningan sampai hijau tua, bentuk bundar telur sampai jorong, panjang 4 cm sampai 8 cm, lebar 3cm sampai 5 cm, ujung daun meruncing, pangkal daun meruncing, pinggir daun bergerigi, panjang tangkai daun 4 mm sampai 8 mm. Tulang daun menyirip, pada permukaan atas dan bawah daun tidak licin, berambut.

Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis bergaris, stomata sedikit, rambut penutup terdiri dari beberapa sel, ujungnya berbentuk kerucut runcing, lurus atau bengkok, rambut kelenjar tipe Asteraceae. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis bergaris, stomata lebih banyak dari epidermis atas, rambut penutup terdiri dari beberapa sel, lebih banayk daripada epidermis atas, rambut kelenjar tipe Asteraceae. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 atau 2 lapis sel, umumnya 1 lapis sel berbentuk silindrik pendek banyak berisi butir klorofil; jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, terdapat kelompok serabut berdinding tebal berlignin, berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paredermal tampak epidermis berbentuk polygonal, dinding antiklinal lurus, epidermis bawah berbentuk polygonal, dengan dinding antiklinal lurus atau kadang-kadang bergelombang, stomata anomositik, rambut kelenjar tipe Asteraceae.
Serbuk berwarna hijau tua kekuningan. Fragmen pengenal adalah rambut penutp terdiri dari beberapa sel dan rambut kelenjar tipe Asteraceae lepas; fragmen epidermis atas dan epidermis bawah; fragmen serabut; fragmen epidermis dengan tulang daun; pembuluh kayu dengan penebalan spiral.

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat.
B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna coklat kuning.
C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida (5%) b/v; terjadi warna kuning.
D. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning kehijauan.

Uji Kemurnian
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 20%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 5%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Penambah nafsu makan, penurun panas (antipiretik), peluruh keringat (diaforetik).

Kandungan Senyawa
Isi. Minyak atsiri, alkaloid.

Referensi
Data belum tersedia.

Produk Terkait

Data belum tersedia.





sumber :http://www.farmasi.usd.ac.id/projects/simplisia/index.php/tracker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar