bobo' ah ===>>>

Photobucket

Minggu, 13 Juni 2010

PRODUK METABOLISME PRIMER

A. Lipida

1. Pendahuluan

a. Definisi: Lipida (lemak, minyak Iemak, dan malam) adalah ester asam Iemak rantai panjang dengan alkohol atau turunan sekerabat.

b. Perbedaan utama antara Iemak, minyak Iemak dengan malam adalah tipe alkoholnya, yaitu Iemak dan minyak Iemak adalah gliserol, sedangkan malam alkoholnya berbobot molekul tinggi, misalnya setilalkohol.

c. Distribusi: di alam ada yang berasal dari tumbuhan (mis. Minyak wijen, minyak kacang) atau hewan (lernak sapi); sedangkan malam berasal dari tumbuhan dan hewan juga.

d. Kegunaan: sebagai cadangan makanan (enersi). Lemak penghasil kalori tinggi. Produk banyak digunakan di bidang farmasi, industri, dan nutrisi.

e. Sifat fisika: Perbedaan lemak dan minyak Iemak terletak pada titik Ieleh; untuk minyak Iemak pada suhu kamar berbentuk cairan, sedangkan Iemak berbentuk padat. Meskipun pada umumnya minyak tumbuhan cair, namun juga ada yang berbentuk semi-padat (mis. minyak kakao dan minyak tengkawang), sedangkan minyak hewan padat kecuali minyak ikan.

f. Sifat kimia. Dalam USP ada beberapa uji yang digunakan untuk identitas, kualitas, dan kemurnian minyak Iemak. Uji-uji tersebut bendasarkan kimia asam Iemak, mis. bilangan asam (acid value/acid number), angka penyabunan (saponification value), bilangan iodium (iodine number). Selain itu juga ada tetapan fisika lainnya mis. titik beku, titik Ieleh, indeks bias (refractive index), bobot jenis digunakan untuk memeriksa identitas, kemurnian, dan kualitas minyak lemak atau lemak.

g. Cara memperoleh Iemak/minyak Iemak yang berasal dari tumbuhan: (a) pengepresan dengan kempa hidrolik: bila keadaan dingin disebut ”virgin oil” atau “cold-pressed oil” dan bila dalam keadaan panas panas disebut ”hot-pressed oil”; (b) kadang-kadang digunakan pelarut organik untuk mengekstraksi minyak lemak. Cara memperoleh Iemak dari hewan dengan uap panas dengan atau tanpa tekanan, disaring, kemudian diputihkan dengan ozon. Stearin sering dipisahkan dengan cara pendinginan dan disaring.

h. Bagian tumbuhan yang mengandung minyak Iemak/lemak adalah biji, misalnya biji kapas, biji wijen, biji jarak, biji coklat, dsb.

i. Rumus bangun Iemak atau minyak Iemak yang merupakan gliserida adalah sebagai berikut.

CH2-O-CO-R

I

CH-O-CO-R’

I

CH2-O-CO-R’

BiIa R = R’ = R” merupakan radikal asam Iemak senyawa tersebut, disebut triolein, tripalmitin, atau tnistearin., dsb.

Beberapa contoh asam Iemak yang umum.

Asam-asam Iemak jenuh (saturated): dimana R = jumlah atom C rantai tanpa karboksilat (-COOH)

Asam butirat .................... R = C3
Asam kaproat .................... R = C5
Asam kaprilat .................... R = C7
Asam kaprat .................... R = C9
Asam laurat .................... R = C11

Asam miristat .................... R = C13
Asam palmitat .................... R = C15
Asam stearat .................... R = C17
Asam arakidat .................... R = C19

Asam Iemak tak jenuh (unsaturated):

Asam oleat .................... 18:1(9c)
Asam Iinoleat .................... 18:2(9c;12c)
Asam α-IinoIenat .................... 18:3(9c,12c,15c)
Asam γ-Iinolenat .................... 18:3(6c,9c,12c)
Asam anakidonat .................... 20:4 (5c,8c,1 lc,14c)

Asam eikosapentaenoat (EPA). 20:5 (5c,8c,1 lc,14c,17c)

Asam dokosapentaenoat (DPA).22: S (7c, I Oc, 1 3c, I 6c, I 9c)

Asam neronat .................... 24:1(15c)

(semua ikatan rangkap cis atau Z)

Keterangan struktur :

Jumlah atom C

Singkatan 18:2 (9c, 12c)

Posisi ikatan rangkap

Stereokimia ikatan rangkap

(c = cis/Z; t = trans/E)

Jumlah ikatan rangkap

j. Biosintesis asam Iemak telah diuraikan di muka.

k. Beberapa tumbuhan penghasil / sediaan minyak Iemak/lemak

I) Evening Primerose oil / Primerose oil

a) Terdapatnya: Minyak ini diperoleh dengan mengekstraksi siji galur terpilih dari Oenothera biennis,Onagraceae, suatu tumbuhan biennial dari Amerika Utara yang sekarang banyak dibudidaya di daerah subtropis. Bijinya mengandung minyak Iemak sampai 24% yang komponen utamanya trigliserida dari asam Iemak tak jenuh, yaitu asam γ-linoleat (65-80%) dan asam γ-Iinolenat (asam gamolenat 7-14%). Minyak ini banyak digunakan sebagai food supplement dengan berbagai nama dagang dalam jaringan MLM (Multi Level Marketing).

b) Kegunaan: Direkomendasikan untuk mengurangi keluhan sakit pada permulaan haid (premenstrual tension), sklerosis majemuk, sakit payudara (breast pain = rnastalgia), eczema, selanjutnya juga untuk diabetes, alkoholisme, dan penyakit kardiovaskular.

c) Produk lain serupa, yaitu Borage oil (starflower oil), juga karena kandungan asam Iemak tak jenuh tinggi; diambil dari biji tanaman Boraga officinalis (fam. Boraginaceae).

Selanjutnya mengenai minyak lemak dan Iemak lainnya dapat dirangkum dalam Tabel 4.1.

2) Asam Iemak tak jenuh dengan ikatan asetilen

Terdapatnva: Di alam juga dikenal asam Iemak tak jenuh yang mengandung ikatan asetilenik (ikatan tak jenuh rangkap tiga) yang utamanya diturunkan dan ketidakjenuhan lebih lanjut dan sistem olefinat. Tersebar Iuas di alam dalam suku Asteraceae, Apiaceae, dan fungi golongan Basidomycetes.

Tabel 4.1. Minyak Iemak dan lemak dengan berbagai data yang berguna
Nama minyak lemak Tumbuhan asal Bagian yang digunakan Kandungan minyak (%) Komposis asam lemak (%) Kegunaan / keterangan
Oleum Amygdalarum Prunus amygdalus

Var. Dulcis atau amara (Rosaceae)
Biji 40-55% Oleat (62-86%)

Linoleat (7-30%)

Palmitat (4-9 %)

Stearat (1-2%)
Dasar emolien,

Kecantikan
Oleum Arachidis

(Minyak Kacang)
Arachis hypogaea

(Leguminosae)
Biji 45-55% Oleat (35-72%)

Linoleat (13-43%)

Palmitat ( 7-16%)

Stearat (1-7%)

Behenat (1-5z%)

Arakidat (13%)
Dasar emolien,

Minyak makan
Oleum Ricini

(Minyak jarak)
Ricinus communis

(Euphorbiaceae)
Biji 35=55% Risinoleat (80-90%)

Oleat (4-9%)

Linoleat (2-7%)

Palmitat (2-3%)

Stearat (2-3%)
Dasar emolien,

Purgatif, sabun
Oleum cocos

(Minyak kelapa)
Cocos nucifera

(Palmae)
Biji 65-68% Laurat (43-53%)

Miristat (15-21%)

Palmitat (7-11%)

Kaprilat (5-10%)

Kaprat (5-10%)

Oleat (6-8%)

Stearat (2-4 %)
Sabun, minyak makan, sampo Fraksinasi minyak kelapa kandungan utama asam kaprilat dan kaprat (untuk diet)
Oleum Gossypii

(Minyak biji kapas)
Gossypium hirsutum

(Malvaceae)
Biji 15-35% Linoleat (33-58%)

Palmitat (17-29%)

Oleat (13-44%)

Stearat (1-4%)

Sterkulat dan malvalat
Sabun, minyak untuk injeksi mengandung gosipol (1,1-1,3%) antifertilitas laki-laki
Oleum Maydis

(minyak jagung)
Zea mays

(poaceae = Graminae)
Embrio 33-39% Linoleat (34-62%)

Oleat (19-50%)

Palmitat (8-19%)

Stearat (0-4%)
Minyak makan, pelengkap diet, pelarut untuk injeksi
Oleum Olivarum

(Minyak zaetun)
Olea europaea

(Oleaceae)
Buah 15-40% Oleat aaaaaaa956-85%)

Linoleat (4-20%)

Palmitat (6-20%)

Stearat (1-4%)
Minyak makan, dasar emolien
Oleum Elaeis

(Minyak sawit)
Elaeis guineensis

(Palmae = Arecaceae)
Daging buah 45-50% Laurat (40-52%)

Miristat (14-18%)

Oleat (9-16%)

Palmitoleat (6-10%)

Kaprilat (3-6%)

Kaprat (3-5%)

Stearat (1-4%)

Linoleat (1-3%)
Sabun, minyak makan

Dengan menghidrogenasi dan mengfraksi, hasilnya digunakan untuk basis supositoria
Oleum Soyae

(Minyak kedelai)
Glycine max

(Leguminosae)
Biji 18-20% Linoleat (44-62%)

Oleat (19-30%)

α-linoleat (4-11%)

Palmitat (7-14%)

Stearat (1-5%)
Minyak makan dan pelengkap diet
Oelum Sesami

(Minyak wijen)
Sesamum indicum

(Pedaliaceae)
Biji 44-54% Oleat (35-50%)

Linoleat (35-50%)

Palmitat (7-12%)

Stearat (4-6%)
Sabun, minyak makan, pelarut injeksi
Oleum Cacao Theobroma cacao

(Sterculiaceae)
Biji 35-50% Oleat (35%)

Stearat (35%)

Palmitat (26%)

Linoleat (3 %)
Basis supositoria, coklat, cacao butter berbentuk padat
Oleum Helianthi

(Minyak bunga matahari)
Helianthus annuus

(Compositae)
Biji 22-36% Oleat (30%)

Linoleat (60%)

Palmitat (6,5%)

Stearat (5,5 %)
Minyak makan


Lemak yang berasal dari hewan: dari sapi (Bos taurus; Bovidae) disebut cowvet untuk makanan; dari domba (Ovis aries; Bovidae) disebut Adeps lanae untuk dasar salep pelembab; dari hati ikan (Gadus morrhua; Gadidae) disebut Oleum Iecoris AseIli (cod-liver oil) untuk sumber vitamin A dan D, serta EPA dan DHA, sedangkan halibut-liver oil berasal dari Hippoglossus vulgaris (Pleumectideae) dengan kegunaan sama dengan minyak ikan; Adeps suillus berasal dari lemak perut babi (Sus ; Suidae) digunakan dalam makanan.

Sifat kimia: Senyawa ini cenderung tak mantap dan beberapa diantaranya bersifat mudah meledak (explosive) bila terkumpul banyak. Namun karena dalam tumbuhan kadarnya kecil maka tidak berbahaya. Bedanya dengan asam Iemak tak jenuh rangkap dua jamak yang biasanya tidak terkonyugasi, tetapi untuk golongan ini terkonyugasi; hal ini memudahkan untuk deteksi dan isolasi, yaitu berpendar di bawah sinar UV.

Contoh tumbuhan yang mengandung asam ini, misalnya dalam bunga Matricaria chamomila (Compositae) mengandung asam dehidromatikaria yang memiliki atom C-18. Senyawa lain Cicutoxin (Cicuta virosa; Umbelliferae) dan oenanthotoxin (Oenanthe crocata; Umbelliferae) yang beracun terhadap binatang menyusui, mengakibatkan muntah-muntah berkepanjangan dan kejang. Bila yang dimakan akarnya mengakibatkan keracunan yang mematikan. Falcarinol (Falcaria vulgaris dan Oenanthe crocata; keduanya termasuk fam. Umbellifera)., juga terdapat pada Hedera helix (Araliaceae) yang dapat mengakibatkan dermatitis kontak. Wyerone dari Vicia faba (fam. Leguminosae) yang mempunyai bioaktivitas antifungal.

Struktur senyawa di atas tercantum dalam Gambar 4.1. di bawah ini.














Gambar 4.1. Bebenapa senyawa asetilenik dengan ikatan rangkap

Tiga

Di alam juga dikenal asam lemak dengan rantai cabang, misalnya asam tuberkulostearat (Bacillus tuberculosis), asam hidnokarpat atau asam kaulmograt (Hydnocarpus wightiana; Flacourtiaceae) digunakan dalam pengobatan lepra (Mycobacterium leprae).

3) Prostaglandin

Prostaglandin merupakan golongan senyawa yang termodifikasi dari asam lemak atom C-20 yang pertama kali diisolasi dari cairan semen manusia dan pertama kali diduga dieksresikan oleh kelenjar prostat. Namun sekarang telah diketahui terdapat dalam jaringan baik pada manusia maupun hewan dalam jumlah kecil dan memiliki efek farmakologi beragam. Senyawa ini memiliki bioaktivitas pada kadar rendah, pada kadar serupa hormon dan dapat mengatur tekanan darah, kontraksi otot polos, sekresi gastrik, dan agregasi keping darah pada pembekuan darah. Dengan demikian banyak digunakan dalam pengobatan, namun sulit untuk membuktikan pemisahan beragam bioaktivitas pada individu.

Kerangka utama prostaglandin adalah asam lemak C-20 yang tersiklisasi yang mengandung sebuah cincin siklopentana, sebuah rantai samping pada C-7 dengan gugus karboksil, dan sebuah rantai samping C-8 dengan terminal gugus metil.

Prostaglandin dibentuk dari tiga macam asam lemak, yaitu asam ∆8.11.14 - eikosatrienoat (asam dihomo - γlinolenat), asam ∆5.8.11.14 eikosatetraenoat (asam arakidonat) , dan asam ∆5.8.11.14.17 - eikosapentaenoat yang berturutan menghasilkan prostaglandin deret I, 2, dan 3. (Gambar 4.2). Untuk deret yang lain terpapar pada









Gambar 4.2. Deret prostaglandin asal dari asam eikosatrienoat, arakidonat dan eikosapentaenoat

















Gambar 4.3. Deret prostaglandin lainnya

Prostaglandin terdapat hampir di semua jaringan binatang menyusui, hanya dalam kadar rendah. Terdapat juga pada sponge (Plexaura homomalia) dari laut Kepulauan Karibia mengandung 1-2%. Juga terdapat dalam sponge lainnya. Untuk pengobatan digunakan hasil semisintesis dan juga hasil isolasi dari sponge.

Produk yang dipasarkan: dengan nama Gemeprost (hasil semisintesis digunakan untuk mendilatasi leher rahim (cervix) pada awal keguguran), Dinoprostone (PGF2α 1 jarang digunakan, pada awal keguguran), Alprostadil (PGE1 mempunyai efek pada otot rahim (uterus), untuk pemeliharaan bayi dengan kelainan jantung bawaan guna meningkatkan oksigenasi sebelum dilakukan pembedahan koreksi jantung), Carboprost (I 5-metil PGF2α untuk menghentikan perdarahan pada waktu melahirkan, bila ergometrina tidak efektif), Misoprostol (analog PGE1 obat untuk menghambat sekresi lambung dan menyembuhkan tukak usus dua belas jari dan lambung, bila dikombinasi dengan NSAID tidak mengakibatkan perdarahan dan tukak lambung), Prostacyclin dan Epoprostenol (untuk tekanan darah tinggi dan menghambat agregasi darah karena menurunkan kadar kalsium), lloprost (untuk mengobati trombotik).

4) Thromboxane rnerupakan cabang samping dari jalur prostaglandin (Gambar 4.4). Gugus peroksid dan cincin siklopentana dari PGH2 dipecah dan dibentuk kembali membentuk tromboksan A2 (TXA2) yang mengandung cincin oksetan (oxetane) yang beranggota-4 yang sangat tegar, sehingga senyawa ini sangat tidak mantap dan bereaksi dengan nukleofil. Dalam lingkungan air senyawa ini akan bereaksi membentuk hemiasetal, yaitu tromboksan B2 (TXB2).











Gambar 4.4. Reaksi terbentuknya tromboksan

5) Leukotrienes adalah keragaman lain dalam metabolisme asam anakidonat. Senyawa ini merupakan sederet turunan asam lemak dengan konyugasi gugus trien dan pertama kali diisolasi dari Ieukosit. Mengenai terbentuknya leukotrien dapat dilihat dalam Gambar 4.5.

















Gambar 4.5. Reaksi terbentuknya leukotrien

B. Karbohidrat

Pembahasan untuk karbohidrat sudah diterbitkan dalam bentuk reader tentang Farmakologi I pada kurikulum lama.

C. Protein

1. Hormon peptida dan sistem endokrin

a. Definisi : hormon adalah metabolit dalam binatang menyusui (mamalia) yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau endokrin, yang dibebaskan langsung ke darah, dan terlibat dalam terjadinya respon oleh organ tubuh atau jaringan yang spesifik.

b. Metabolit yang memiliki aktivitas biologi ini dapat berupa steroid maupun turunan dari asam amino. Golongan hormon yang termasuk turunan asam amino merupakan peptida dengan berbagai ukuran, tetapi hanya sedikit yang bukan asam amino atau metabolit nonpeptida, yaitu efinefrina dan tiroksin. Selanjutnya akan dibahas hormon nonsteroid dan aspek umum mengenai produk endokrin.

c. Sejarah perkembangan. Penggunaan produk endokrin dalam pengobatan kini merupakan pertumbuhan praktek primitif dari organoterapi. Penggunaan serbuk testis babi oleh Magnus (abad 13) untuk pengobatan impoten dan uterus kelinci untuk pengobatan sterilitas adalah kenyataan langsung dari pengobatan masa kini. Filosofi yang mendasari pengobatan dengan menggunakan organ mamalia tersebut dikemukakan oleh Vicary (abad16), katanya: ” In what part of the body the faculty you would strengthen lies, take same part of the body of another creature in whom the faculty is strong, as a medicine”.

Asal-usul dari pengobatan dengan endokrin pada mulanya bersifat empirik, setelah ditemukan pengetahuan tentang fungsi endokrin dan pengobatan merupakan hasil penelitian intensif yang dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 35 tahun. Serbuk kelenjar dan ekstrak kelenjar yang dibakukan (distandarisasi) semula dimaksud untuk memperoleh hasil pengobatan yang ajeg keterulangannya dan dapat diawasi lebih baik daripada dengan organ yang dipilih secara acak; sedangkan isolat hormon menawarkan faedah tambahan dalam banyak hal. Teknologi modern dapat mensintesis berbagai hormon termasuk sejumlah peptida, serta senyawa yang memiliki bioaktivitas seperti hormon alami (misalnya prednison — kortison). Akan tetapi, kemajuan yang komprehensif didukung oleh penelitian fungsi fisiologi dan cara diagnose yang berkembang yang disumbangkan dalam pengobatan Ianjut dan sangat signifikan.

d. Falsafah keterlibatan fungsi faal dan terapeutik. Fungsi hormon adalah sebagai transmiter kimiawi rangsangan selektif antara berbagai kelenjar endokrin dan organ atau jaringan tubuh yang spesifif. Informasi yang cukup dapat menjelaskan secara umum aksi bagaimana hormon mempengaruhi metabolisme pada sel sasaran dan mempertahankan homeostasis.

2. Fungsi hormon

Ukuran dan sifat Iipofilik steroid membuat dapat menembus membran sel, tetapi banyak hormon peptida tidak dapat masuk ke dalam sel yang tidak memiliki sistem transport yang khas. Hormon ini, dalam banyak hal, mengikat reseptor pada permukaan sel dan beraksi dalam satu atau dua ialan sebagai berikut, yaitu (i) mengimbas langsung perubahan permeabiltas membran untuk ion, glukosa, asam amino dll. Dan (ii) mengimbas produksi mesenger sekunder seperti siklik-AMP, yang menghantarkan signal hormon antar sel. Hormon yang mengontrol permeabilitas membran sel , baik Iangsung maupun tak Iangsung, termasuk estrogen, hormon pertumbuhan, glukagon, glukokortikoid, insulin, testosteron, dan vasopresin. Pengimbasan (induksi) pembentukan enzim dan modifikasi dalam kecepatan reaksi enzimatik merupakan mekanisme aksi hormonal juga.

Pengawasan fisiologi pembentukan dan pembebasan hormon untuk mengatur aras hormon merupakan aspek yang penting dalam memelihara metabolisme homeostatis dan integritas fungsi tubuh. Mekanisme pengaturan umum telah diketahui dengan jelas. Ada mekanisme umpan balik (feedback mechanism) yang bertanggungjawab dalam kadar bahan tertentu dalam darah. Bahan kunci ini merupakan hormon atau metabolit. Contohnya, dalam hal meningkatan kadar glukosa darah dalam orang normal akan merangsang pembebasan insulin, dan peningkatan aras triiodotiroksin-tiroksin mengakibatkan penurunan sekresi tirotropin yang bersifat mengharnbat sekresi thyrotropin-releasing factor oleh hipotalamus. Mekanisme kedua melibatkan rangsangan luar dan ini diperantarai oleh hipotalamus, hipotalamus akan mensekresi releasing factor beraksi pada pituitari anterior untuk meningkatkan pembebasan hormon tropik yang khas.

Beberapa manifestasi proses pengontrolan hormonal agak rumit dan hanya diketahui terbatas oleh ahli ilmu kesehatan saja. Akan tetapi, telah diketahui secara luas tentang pengaruh hormon kelamin (gonadal hormones) pada perkembangan dan fungsi organ reproduktif dan sifat kelamin menggambarkan tipe umum dasar keterlibatan hormon.

Ada interaksi yang bagus antara fungsi berbagai kelenjar endokrin dan hubungan yang erat antara sistem indoknin dan susunan saraf pusat (CNS: central nervous system) dan otonom. Jadi adanya gangguan primer dalam kelenjar endokrin atau pengobatan dengan hormon akan berakibat efek yang lebih lanjut. Perhatian harus ditekankan dalam pengelolaan terapi dengan hormon utamanya dalam situasi yang kompleks untuk mencegah perkembangan yang berbahaya dan irasional.

Gangguan fungsi kelenjar endokrin dapat mengakibatkan aksi hormon berlebihan (hiperfungsi) atau penurunan aksi hormon (hipofungsi) dengan berbagai tingkatan. Yang sering dilakukan adalah terapi hormonal karena terjadinya keluhan akibat kekurangan suatu hormon. Terapi penyulihan menggunakan sediaan endoknin untuk melengkapi atau penggantian total karena abnormalitas aras hormon endogen yang rendah. Diagnosis dan terapi dini perlu dilakukan untuk kasus semacam ini, untuk menghindari akibat yang permanen akibat penyakit ini, antara lain kretinisme, gigantisme, dan lain-lain. Penggunaan terapi penyulihan hormon (replacement therapy) biasanya memakan waktu lama (long-term therapy), karena hormon yang diberikan merupakan metabolit normal dalam tubuh, biasanya efek samping minimal jika diperhatikan dosis yang seimbang dengan keperluan. Penggunaan insulin merupakan contoh yang tepat untuk kasus hipofungsi sistem endoknin ybs.

Hipofungsi kelenjar yang mempertahankan aktivitas dapat dirangsang secara potensial untuk mendekati aktivitas normal dengan menggunakan obat bukan hormon itu sendiri atau dengan menghambat proses katabolik untuk mempertahankan ketersediaan hormon yang terbatas. Pengobatan dengan pendekatan ini memerlukan ilmu pengetahuan biokimia Ianjut.

Bahan harmon tidak digunakan untuk terapi hiperfungsi kelenjar indokrin. Antimetabolitlah yang sering digunakan untuk kasus ini. Pendekatan lain yang digunakan dalam kedokteran adalah melakukan operasi atau destruksi terpilih dari kelenjar yang mengakibatkan efek hiperfungsi tersebut. Terapi radiasi dengan menggunakan 131 pada kondisi tiroid tertentu merupakan satu contoh.

Kadang-kadang, hormon memiliki faedah aksi farmakologi yang secara langsung tidak terkait dengan fungsi endokrin normal. Penggunaan glukokortikoid untuk anti-inflamasi dan antirematik. Efek samping yang berbahaya akan lebih besar apabila hormon digunakan untuk efek farmakologi tertentu daripada terapi penyulihan. Contohnya, penggunaan jangka panjang kortison akan berakibat atropi permanen kelenjar endokrin (glandula suprarenalis) yang pada keadaan normal memproduksi hormon tersebut. Penggunaan yang rasional, karena hanya dalam jangka pendek, misalnya oksitosin (oxytocin) pada perdarahan sehabis melahirkan (post partum hemorrhage).

3. Produksi secara komersial

Banyak obat yang digunakan dalam praktek pengobatan dan biasanya digolongkan sebagai produk endokrin merupakan produk samping (by products) pada industri daging olahan. Kelenjar tiroid, pankreas, adrenal, dan pituitari yang berasal dari sapi dan babi digunakan sebagai bahan dasar untuk produk endokrin tersebut. Kandungan aktif (active principles) yang terdapat dalam organ tersebut sangat beragam dalam kualitas maupun kuantitas, tergantung dari spesies.

Kelenjar yang digunakan dalam produk farmasi dikumpulkan dari pemotongan hewan yang diawasi oleh pemerintah dan harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Depertemen Pertanian c.q. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hanya organ dari hewan potong yang sehat yang dapat digunakan. Segera setelah diambil dari hewan, organ tersebut harus disimpan dalam freezer (quick-frozen) untuk mencegah kerusakan (perubahan yang tidak diinginkan). Sampai diproses. Prosesnya sangat bervariasi tergantung dari jenis kelenjar; biasanya kelenjar tersebut mengalami ekstraksi dan fraksinasi untuk menghasilkan hormon murni. Akan tetapi, untuk kelenjar tiroid cukup hanya dikeringkan tanpa isolasi dan pemurnian hormon ybs. Tiroid beku mengalami dehidratasi, pengawalemakan (defatted), penyerbukan, pembakuan, serta dibuat bentuk sediaan yang sesuai.

Sintesis kimia merupakan pendekatan yang logis dalam produksi sediaan hormon, sehingga tersedia berdasarkan kebutuhan dalam pengobatan. Selain itu juga pendekatan sintesis parsial yang diawali dengan produksi prazat oleh tumbuhan atau secara fermentasi. The Merrifield solid-phase synthesis of peptides adalah suatu teknologi yang berkembang pada tahun 60-an dari pengobatan dengan endokrin. Teknik ini melibatkan dasar penggandengan gugus karboksi-ujung dalam asam amino pada kolom resin dan sintesis polipeptida berlangsung dengan melewatkan larutan pereaksi urutan yang terprogram dalam suatu kolom. Tidak perlu dilakukan isolasi zantara; proses ini berjalan secara otomatis, dan sintesis ini layak secara komersial, bahkan telah diproduksi peptida dengan 24 sampai 32 residu asam amino (berturutan co-syntropinR dan calcitoninR). Sejumlah hormon yang dapat diisolasi dan kelenjar endokrin sekarang telah dibuat secara sintesis.

4.Kelenjar adrenal (Glandulae suprarenalis)

Kelenjar adrenal ada sepasang dan masing-masing terletak menempel di atas ginjal kanan dan kiri. Ukurannya rata-rata 5x25x55 mm, beratnya antara 4 sampai 18 g. Mula-mula dilaporkan oleh Eustachius dalam abad 16 dan dianggap berfungsi menghambat urinasi pada janin dan mencegah batu ginjal pada orang dewasa. Pengetahuan mengenai fungsi adrenal dimulai oleh Addison dalam tahun 1849 dan jauh dari lengkap.

Setiap adrenal terdiri dari dua kelenjar yang berbeda yang bergabung menjadi satu organ. Sel dan adrenal cortex mensekresi hormon steroid dan adrenal medulla mensekresi adrenalin dan nor-adrenalin (epinephrine dan nor-epinephrine) dengan nisbah mendekati 17:3 dan berfungsi sebagai bentuk posganglion-simpatetik.

Medulla tidak penting dalam kehidupan dan tidak dikenal penyakit defisiensi. Penggunaan hormon ini dalam pengobatan berdasarkan efek farmakologi dari amina simpatomimetik dan tidak untuk penyulihan hormon. Adrenalin mengakibatkan efek vasokontriksi dan sebagai vasopresor, beraksi secara umum sebagai bahan simpatomimetik dengan onset cepat, namun aksinya singkat. Digunakan secara intravena atau intramiokardial pada cardiac arrest. Bronkodilatasi yang dihasilkan oleh aktivitas adrenergik beta-reseptor dari adrenalin, sangat berguna dalam pengobatan serangan asma mendadak. Adanya gugus fungsional katekol menyebabkan adrenalin tidak dapat digunakan per oral, tetapi harus disuntikkan secara subkutan atau intramuskular.

Hormon katekolamina dimetabolisme menjadi inaktif dengan berbagai jalur. Jalur utama adalah melibatkan katekol O-metilasi , tetapi deaminasi oksidatif dengan monamin oksidase (MAO) adalah sangat khas dan signifikan pada menggunakan obat inhibitor MAO.

a. Biosintesis adrenalin. Adrenalin dapat digolongkan sebagai alkaloid amina tipe fenilpropanoid. Merupakan turunan tirosina yang dioksidasi menjadi dihidroksi-fenilalanin (dopa), lalu mengalami dekarboksilasi dan dioksidasi pada rantai samping. Nor-adrenalin dihasilkan dari perubahan adrenalin dengan pemindahan gugus metil dari metionin aktif. The rate-limiting step terletak pada perubahan tirosina menjadi dopa.

b. Penggunaan dalam pengobatan. Adrenalin tersedia sebagai garam yang larut dalam air, yaitu hidroklorida, bitartrat, atau borat (khusus untuk oftalmologi). Mantap dalam suasana asam, apabila dalam larutan bewarna coklat atau ada endapan, sediaan tersebut tidak layak untuk digunakan. Kadar untuk topikal 1:1000, untuk inhalasi 1:100, larutan dalam air steril (1:1000, 1:10.000, dan 1:100.000) untuk parenteral; suspensi dalam minyak (1:200) untuk sediaan depo; untuk tetes mata (1:50 sampai 1:400) untuk glaukoma sudut-terbuka atau keperluan mata lainnya.

Bentuk lain: Levarterenol atau (-)-noradrenalin meningkatkan tekanan darah.

Dopamina atau 3,4-dihidroksifeniletilamina merupakan prekursor dalam biosintetis adrenalin dan noradrenalin. Untuk pengobatan decompensatio cordis dan meningkatkan tekanan darah, digunakan secara intravena.

5. Kelenjar tlroid

Kelenjar tiroid (gondok) pada manusia terdiri dari dua lobus terletak di Ieher melekat pada kerongkongan, berbentuk-U dengan berat sekitar 30 g. Roger dan Palermo menggunakan spons dan rumput laut (mengandung lodium tinggi) untuk mengobati penyakit gondok (goiter) pada abad 12.

Kelenjar gondok memetabolisme iodium dalam makanan dan mengubah menjadi senyawa organik yang mempercepat proses metabolisme. Hal ini sangat penting dalam mengembangkan dan berfungsinya semua sel dalam tubuh. Asam amino yang bersifat levo dan mengandung iodium adalah tiroksin dan triiodotironin yang terdapat dalam kelenjar tiroid dan tetap aktif pada penggunaan per oral. Metabolit ini juga berikatan dengan globulin (tiroglobulin) yang memiliki aktivitas hormon maksimal. Pembebasan hormon ini diatur oleh tirotropin yang terletak dalam pituitari anterior.

Defisiensi iodium mengakibatkan manifestasi hipotiroidism yang dikompen-sasikan dengan pembesaran tiroid (penyakit gondok). Penyakit ini dapat diobati dengan pemberian sediaan kelenjar tiroid, isolat, atau dengan pembenian iodium. Hipotiroidism mengakibatkan kretinisme pada anak dan miksoedema pada orang dewasa. Kretinisme juga dapat ditandai gangguan pertumbuhan, keterbelakangan mental, perkembangan seksual terganggu, penebalan kulit, kulit kering, lidah menebal, kasar dan kecepatan metabolisme terganggu.

Kondisi hiperaktivitas tiroid mengakibatkan tirotoksikosis yang ditandai dengan kecepatan denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, syaraf mudah terangsang (mudah marah), kecepatan metabolisme meningkat; kelemahan otot dengan disertai gemetar (tremor); penurunan bobot badan dan lemak; toleran terhadap hawa dingin, namun tidak tahan hawa panas. Juga terjadinya bola mata yang menonjol (exophthalmos) tanda ini merupakan gejala penyakit Graves atau Basedow. Hiperaktivitas tiroid juga merupakan gejala overdosis pemberian hormon tiroid. Rasionalitas pemberian hormon tiroid pada pendenita kegemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar