bobo' ah ===>>>

Photobucket

Kamis, 24 Juni 2010

Formalin, Boraks Dan Rhodamin B

Formalin, Boraks Dan Rhodamin B

Formalin Merusak Saraf Pusat
Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas.

Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing.

Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.

Ciri makanan berformalin

1. Mi basah:
Bau sedikit menyengat.
Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25º Celsius). Pada suhu 10ºC atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.
Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

2. Tahu:
Bentuknya sangat bagus.
Kenyal.
Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar (25ºC). Pada suhu lemari es (10ºC) tahan lebih dari 15 hari.
Bau agak menyengat.
Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

3. Bakso:
Kenyal.
Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.

4. Ikan:
Warna putih bersih.
Kenyal.
Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat

5. Ikan asin:
Ikan berwarna bersih cerah.
Tidak berbau khas ikan.
Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25ºC).
Liat (tidak mudah hancur).

6. Ayam potong:
Berwarna putih bersih.
Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

Boraks Bisa Mematikan
Menurut Dra. Euis Megawati, Apt., boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.

Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.

Ciri makanan berboraks
Sama seperti formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji laboratorium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.

Bakso

Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul.

Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
Tahan lama atau awet beberapa hari.
Warnanya tampak lebih putih

Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah.

Gula Merah
Sangat keras dan susah dibelah.
Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Pewarna Kain di Jajanan Anak
Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B), methanil yellow, amaranth. Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal.

Ciri makanan yang mengandung Rhodamin B:

1. Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik.

2. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).

3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.

4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar