bobo' ah ===>>>

Photobucket

Sabtu, 26 Juni 2010

MUAL, MUNTAH

Mual dan muntah bisa jadi menunjukan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat.

Mual dan muntah sering sekali dilontarkan pasien dengan latar belakang penyakit yang berbeda.

Penyebab mual dan muntah bisa jadi sangat sederhana, seperti berputar terlalu cepat saat naik mesin di taman hiburan. Tetapi, mual muntah bisa juga merupakan gejala suatu penyakit yang lebih serius, atau karena efek pemberian obat-obatan tertentu. Jadi mual muntah bisa berdiri sendiri sebagai hal yang independen, namun umumnya dibicarakan bersama-sama dengan kondisi lain.

Mual dan muntah banyak dikaitkan dengan ganguan organik dan fungsional. Kondisi darurat di rongga perut seperti apendikitis kut, kolesistitis, gangguan di saluran intestinal, atau peritonitis juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Infeksi virus, bakteri, dan parasit lain di saluran pencernaan secara tipikal menyebabkan mual dan mmuntah dengan derajat berat. Satu dari begutu banyak penyebab muntah pada anak adalah gastroenteritis yang disebabkan rotavirus.

Tipe lain dari kondisi mual dan muntah adalah yang disebut mual dan muntah yang bisa diantisipasi atau anticipatory nausea and vomiting. Mual dan muntah jenis ini disebabkan karena pemberian obat-obat kemoterapi atau akibat kecemasan yang timbul karena tindakan tersebut. Kebanyakan pasien menunjukkan dua-duanya, baik karena obatnya dan juga kecemasan akibat efek kemoterapi. Data dari Support Care Cancer tahun 1998 me­nun­jukkan mual atau Anticipatory nausea (AN) dialami oleh sekitar 29% pasien yang menjalani kemoterapi atau 1:3. Sedangkan muntah (anticipatory vomitting/AV) terjadi pada 11% pasien atau 1:10.

Mual dan muntah juga bisa dikeluhkan pasien sesudah menjalani operasi. Data dari World Federation of Societies of Anaesthesiologists 2003 menyebutkan Postoperative nausea and vomiting (PONV) merupakan kejadian yang tidak diinginkan (adverse events0 yang paling sering terjadi setelah tindakan pembedahan. Kasusnya mencapai 60-70% jika menggunakan agen anastesi lama, dibandingkan 30% dengan penggunaan obat anastesi yang relatif baru.

Gejala yang sama juga banyak ditemukan pada ke­hamilan. Bahkan ka­susnya relatif tinggi. Rasa mual menimpa 75-85% perempuan hamil, dan 50% diikuti muntah.

Karena cukup menganggu dan men­u­run­kan aktivitas harian penderita, maka tu­juan terapi untuk mual dan muntah adalah mencegah atau menghilangkannya. Tetapi pendekatan terapi sangat tergantung pada kondisi medis masing-masing pasien. Untuk mual dan muntah ringan, bisa diatasi dengan obat-obat bebas atau bisa dilakukan pendekatan non farmakologi.

Tetapi karena gejala mual dan muntah bisa jadi merepresentasikan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat.

Tujuan keseluruhan dari terapi antiemetik adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah, seharusnya tanpa menimbulkan efek samping. Terapi antiemetik diindikasikan untuk pasien dengan gangguan elektrolit akibat sekunder dari muntah, anoreksia berat, memburuknya status gizi atau kehilangan berat badan.

Obat-obat yang tersedia bebas misalnya antasid, histamine 2 antagonis seperti simetidin, fa­motidin, dan ranitidine. Obat-obat kelompok antihistimine-antikolinergik seperti meclizine, cyclizine, dimenhidrinat, dan difenhidramin, serta cairan fosforilat karbohidrat. Sedangkan obat anti mual muntah yang bisa didapatkan dengan resep antara lain antihistamin-antikolinergik dan fenotiazine. Kedua jenis obat ini umumnya efektif, meskipun dalam dosis dan frekuensi pemberian yang kecil. Untuk kasus yang lebih rumit, disarankan mengkombinasikan obat.

Obat-obat anti muntah (antiemesis) untuk pasien kanker yang menerima obat kemoterapi harus diberikan sebelum, selama dan sesudah kemoterapi. Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi efek samping kemoterapi, dalam hal ini mual dan muntah, adalah proklorperazine saja atau dikombinasikan dengan lorazepam; granisetron, ondansetron, atau dolasetron yang merupakan obat golongan 5-HT3 receptor antagonis. Obat ini bekerja de­ngan menghambat aksi serotonin, yang merupakan substansi alamiah penyebab mual dan muntah. Salah satu dari obat golongan antagonis reseptor 5-HT3 tersebut juga bisa dikombinasikan dengan deksametason atau metilprednisolon.

MAAG

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang Lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan Lambung yang menyebabkan sakit dan perih pada Perut


Penyebab


Maag merupakan gejala penyakit akibat faktor yang merusak pertahanan mukosa lambung lebih besar daripada faktor yang melindungi pertahanan mukosa lambung. Penyebabnya Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur sehingga terjadi produksi asam lambung yang berlebihan, terdapat mikroorganisme yang merugikan (Helycobacter pylori), mengkonsumsi obat-obatan tertentu, atau sebab-sebab lainnya misalnya beban pikiran yang berat, kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein. Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan .


Penanganan maag


Tujuan penanganan penyakit maag yaitu menghilangkan nyeri tukak, mengobati tukak, mencegah kambuh kembali dan mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih serius. Jika melalui pemeriksaan dalam lambung pasien ditemukan adanya bakteri, maka perlu diberikan suatu antibiotik.

Obat – obat yang diberikan dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya :

* Mengurangi produksi asam lambung à ranitidine, omeprazol,
* Menetralkan asam lambung à antasida
* Memberi perlindungan terhadap mukosa lambung à sukralfat
* Membunuh mikroorganisme H. pylori à klaritromisin, amoksisilin, metronidazol

Kolesterol

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Penyebab kolesterol

konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.

Penanganan hiperkolesterol

* Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
* Apabila pengatura gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu :





a. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.

Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.

b. Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)

Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.

Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

d. Golongan Asam nikotinat à niasin

Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah

e. Golongan Ezetimibe

Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

Diare

Diare sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan.



Diare


adalah peningkatan volume dan frekuensi buang air besar (BAB) atau peningkatan gerakan usus. Diare merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi atau virus. Diare kronis selama lebih dari 4 bulan bisa menjadi tanda penyakit yang serius, seperti infeksi peradarangan usus



Penyebab:

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau "inflame", penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.


Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan. Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendistis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.



Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:


* Diare pada balita
* Diare menengah atau berat pada anak-anak
* Diare yang bercampur dengan darah.
* Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
* Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan,dan lain-lain.
* Diare pada orang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
*

Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.



Gejala-gejala diare antara lain:


• Sering buang air besarNyeri di bagian perut (kram)
• Demam, panas dingin
• Haus
• Kehilangan berat badan
• Dehidrasi (pada bayi ditandai dengan menangis tanpa air mata, popok tetap kering selama beberapa jam).

Bila anak diare, segera bawa ke dokter jika telah terjadi dehidrasi, atau tidak mengeluarkan airmata ketika menangis



Apa yang menyebabkan diare?

Sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri, parasit, atau virus, sering dari makanan atau air. Makan makanan yang tidak higienis dan minuman yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan diare. Diare juga dapat disebabkan oleh reaksi obat (termasuk beberapa vitamin, mineral, dan tumbuh-tumbuhan). Orang-orang yang lactose intoleran bisa diare ketika mereka mengkonsumsi susu atau produk susu. Diare yang disertai darah, suhu tubuh tinggi dan terdapat nyeri hebat pada perut kemungkinan disebabkan adanya infeksi peradangan usus (Crohn’s disease) perlu parawatan dari dokter.



Penanganan Diare


1. Terapi obat Diare termasuk self-limited disease merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri. Namun, dalam kasus berat dapat diberikan antibiotic jika diare disebabkan infeksi bakteri. Loperamide direkomendasikan untuk diare akut ataupun kronik. Golongan adsorben seperti kaolin-pektin, attapulgit digunakan untuk mengatasi gejala dimana mereka bekerja menyerap toksin.
2. Nutrisi dan suplemen
• Beras jelai atau air, sayuran segar juices (khususnya wortel dan seledri), miso broth, atau lainnya broths jelas membantu memulihkan benar cairan elektrolit dan keseimbangan.
• Probiotics - Lactobacillus acidophilus atau bifidobacteria yang membantu mempertahankan keseimbangan bakteri (flora normal) pencernaan.
• Glutamine (3000 mg tiga kali per hari) dapat membantu mengobati diare yang disebabkan oleh iritasi pada lapisan usus.
• Untuk orang dengan lactose-intoleran sebaiknya mengkonsumsi enzim lactase sebelum makan produk susu.
3. Tumbuh-tumbuhan (herbal) Jangan menggunakan tumbuh-tumbuhan untuk mengatasi diare sebelum konsultasi dulu dengan tenaga kesehatan, karena jika diare disebabkan karena infeksi, maka hal tersebut akan memperparah kondisi. Biasanya penggunaan tumbuh-tumbuhan tersebut digunakan sebagai teh.








Zat-zat aktif yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan:




Astringent tumbuhan, seperti daun blackberry (Rubus fruticosus) atau frambos daun (Rubus idaeus) membantu penyerapan cairan ke dalam membrane intestinal (usus). Dengan cara: membuat teh dengan 1 sendok teh daun yang kering per cangkir, kemudian diminum ½ cangkir per jam.

Serbuk carob (Ceratonia siliqua) yang kaya serat, diambil dari 1,5 g per 2,2 pon atau per kg berat badan. Dengan cara: melarutkan serbuk ke dalam air seperti pedialyte.

Ekstrak bilberry (Vaccinum myrtillus) juga mempunyai khasiat sebagai astringent. Jangan mengkonsumsi bilberry jika Anda juga mengkonsumsi obat antikoagulan.

Quercetin (250 - 500 mg dua sampai empat kali per hari), tanaman berbasis flavonoid, dapat membantu mengurangi radang.

Kamomil (Matricaria recutita) biasanya diambil sebagai teh. Larutkan 3 - 4 g bubuk (sekitar 3 sendok teh.) dalam 1 cangkir air panas, air hangat atau air dingin. Minum tiga kali per hari.
• Akar Marshmallow (Althea officinalis) dapat diambil sebagai air teh dingin. Rendam 2 potong akar dalam 1 liter air semalam. Minuman sepanjang hari.


Bubuk Slippery Elm (Ulmus fulva) atau bubuk akar marshmallow (Althaea officinalis) dapat mendinginkan perut.





Antidiare Antidiare adalah obat yang diberikan untuk mengatasi gejala diare.

Tipe
* Larutan elektrolit yang digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang dan garam-garam pada kasus akut.
* Agen yang besar seperti metilselulosa, gum guar, atau serat tanaman untuk mengatasi diare pada penyakit fungsional dan mengontrol pengeluaran ileostomi.
* Sebagai absorben zat raacun yang menyebabkan dare infektif. Metilseluosa merupakan absorben yang baik.
* Opiat yang transit lambat pada intestinum. Loperamid merupakan obat yang sering digunakan, namun ia tidak memiliki efek narkotik biasa.

Demam, batuk, pilek

Demam, batuk dan pilek sering disebut dengan influenza. Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan (malaise) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.



PENYEBAB

Virus influenza tipe A atau B. Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk atau bersin; atau melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita.



GEJALA

Influenza berbeda dengan common cold. Gejalanya timbul dalam waktu 24-48 jam setelah terinfeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba. Kedinginan biasanya merupakan petunjuk awal dari influenza. Pada beberapa hari pertama sering terjadi demam, bisa sampai 38,9-39,4?Celsius. Banyak penderita yang merasa sakit sehingga harus tinggal di tempat tidur; mereka merasakan sakit dan nyeri di seluruh tubuhnya, terutama di punggung dan tungkai. Sakit kepala seringkali bersifat berat, dengan sakit yang dirasakan di sekeliling dan di belakang mata. Cahaya terang bisa memperburuk sakit kepala. Pada awalnya gejala saluran pernafasan relatif ringan, berupa rasa gatal di tenggorokan, rasa panas di dada, batuk kering dan hidung berair. Kemudian batuk akan menghebat dan berdahak. Kulit teraba hangat dan kemerahan, terutama di daerah wajah. Mulut dan tenggorokan berwarna kemerahan, mata berair dan bagian putihnya mengalami peradangan ringan. Kadang-kadang bisa terjadi mual dan muntah, terutama pada anak-anak. Setelah 2-3 hari sebagian besar gejala akan menghilang dengan segera dan demam biasanya mereda, meskipun kadang demam berlangsung sampai 5 hari. Bronkitis dan batuk bisa menetap sampai 10 hari atau lebih, dan diperlukan waktu 6-8 minggu ntuk terjadinya pemulihan total dari perubahan yang terjadi pada saluran pernafasan. Pengobatan flu yang utama adalah istirahat dan berbaring di tempat tidur, minum banyak cairan dan menghindari kelelahan. Tirah baring sebaiknya dilakukan segera setelah gejala timbul sampai 24-48 setelah suhu tubuh kembali normal. Untuk penyakit yang berat tetapi tanpa komplikasi, bisa diberikan asetaminofenn, aspirin, ibuprofen atau naproksen. Obat lainnya yang biasa diberikan adalah dekongestan hidung dan penghirupan uap.

BATUK

Batuk


merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.

Batuk akut


adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang. Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari).


Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.

PENYEBAB BATUK
Ada beberapa macam penyebab batuk :
1. Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernafasan bagian atas yang merupakan gejala flu.
2. Infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA).
3. Alergi
4. Asma atau tuberculosis
5. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
6. Tersedak akibat minum susu
7. Menghirup asap rokok dari orang sekitar
8. Batuk Psikogenik. Batuk ini banyak diakibatkan karena masalah emosi dan psikologis.

Beberapa obat batuk yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain yang mengandung:

* Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant, dll). Yang harus diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah harus minum banyak air.
* Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin, Clarinase, Rhinos SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine ini dapat digunakan untuk menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip.

Tidak boleh digunakan jika ada penyakit darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun kecuali atas resep dokter anda.

BATU GINJAL

Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu urin saluran kemih adalah timbunan keras zat padat yang membantu di saluran pembuangan air seni. Sekitar 10% batu ginjal berasal dari masalah metabolisme dimana diperkirakan bahwa kelebihan asam urat dalam urin, tingkat kalsium yang tinggi dalam darah atau penyerapan garam dari asam oksalat di usus yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Protein juga bisa berperan dalam pembentukan batu urin dengan meningkatkan keasaman air seni dan meningkatkan pengeluaran air seni yang mengandung asam urat, fosfor dan kalsium.
Pada pasien dengan penyakit batu, lebih dari 1 dari 3 mekanisme umum cenderung menjadi aktif. Ini meliputi :

1 kemungkinan keberadaan atau kelebihan zat yang mempengaruhi terbentuknya kristal atau pembentukan batu kristal
2 kemungkinan kekurangan zat untuk menghalangi pembentukan kristal.
3 kemungkinan pengeluaran berlebihan atau konsentrasi garam dalam air seni yang mengarah pada kejenuhan dari kristal garam. Semakin besar tingkat kejenuhan, semakin besar tingkat perkembangan kristalnya.


Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang. Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.


Gejala


Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal dan di calix, rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.
Jenis-jenis batu ginjal
Batu yang paling umum adalah struvite (magnesium ammonium phosphate), calcium oxalate, urate, cystine dan silika.
Perawatan
Tujuan keseluruhan perawatan dari batu ginjal adalah

1
untuk mencegah kerusakan ginjal, yang dapat mengakibatkan rusaknya parenkim ginjal.
2
Mengurangi rasa sakit (nyeri). Bisa diberikan obat-obat golongan analgesic-anti inflamsi non steroid. Misalnya : ketorolak, ibuprofen, asam mefenamat.
3
Meluruhkan atau mengurangi batu.
4
Mencegah terbentuknya batu baru.

Terapi medis tergantung pada jenis batu yang dihasilkan. Individu dengan hiperkalsiuria yang disebabkan oleh pengendapan kapur dapat diterapi dengan diuretika golongan thiazid, seperti hidroklortiazid. Adanya infeksi perlu penanganan dengan antibiotika yang sesuai. Intervensi bedah mungkin diperlukan jika batu yang diproduksi terlalu tinggi dan menyebabkan sumbatan, terapi antibiotic tidak cukup menghilangkan infeksi, atau setelah infeksi untuk menghilangkan potongan-potongan batu. Batu asam urat dari air seni memerlukan alkalinization dengan sodium bikarbonat atau kalium sitrat dibagi dalam 4 dosis. Tingkat pH urin harus dipertahankan pada pH 7,5 atau lebih. Asam urat lebih larut dalam basa daripada urin yang asam. Allopurinol diindikasikan pada individu dengan batu urat dimana produksi asam urat melebihi normal.

ASMA

Asma


adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik. Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma.

Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya. Asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksiolah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan


GEJALA

Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksivirus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.


Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

Pengobatan


Pertama, non farmakologik (pengobatan tidak dengan obat-obatan)


1. Pendidikan pada penderita mengenai penyakitnya sehingga dia dapat menyikapi penyakitnya dengan baik
2. Menghindari penyebab/pencetus serangan (allergen), dan kontrol lingkungan hidupnya
3. Latihan relaksasi, kontrol terhadap emosi dan lakukan senam atau olah raga yang bermanfaat memperkuat otot pernapasan, misalnya berenang;
4. Fisioterapi, sehingga lendir mudah keluar.
Kedua, secara farmakologik (menggunakan obat-obatan)
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
1. Agonis reseptor beta-adrenergik


merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline (golongan metilxantin). Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengkonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.

2.Korticosteroid
Kortikosteroid (misalnya prednisone, metilprednisolon, dexametason) menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroidinhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroidoral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. karena dengan per-


3.Cromolin dan Nedocromil


Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
4.Antikolinergik


Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.


5.pengubah leukotrien
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).


Pencegahan
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Jumat, 25 Juni 2010

Hernia

Hernia adalah penonjolan suatu organ atau fasia organ melalui dinding rongga yang biasanya mengandung itu. A hiatus hernia terjadi ketika perut menjorok ke dalam mediastinum melalui pembukaan kerongkongan di diafragma .
Sejauh ini, umum hernia yang paling berkembang dalam perut , ketika sebuah kelemahan pada dinding abdomen berevolusi menjadi lubang lokal, atau "cacat", di mana jaringn adiposa , atau organ perut ditutup dengan peritoneum , dapat menonjol. Hernia umum lain melibatkan cakram tulang belakang dan menyebabkan sciatica .
Hernia mungkin atau mungkin tidak hadir baik dengan rasa sakit di situs ini, atau teraba benjolan terlihat, atau dalam beberapa kasus dengan gejala yang lebih samar-samar akibat tekanan pada organ yang telah menjadi "terjebak" dalam hernia, kadang-kadang menyebabkan disfungsi organ. jaringan lemak biasanya memasuki hernia pertama, tapi mungkin bisa diikuti oleh atau disertai dengan organ.
Sebagian besar waktu, hernia berkembang ketika tekanan dalam kompartemen organ yang berada meningkat, dan batas lemah atau melemah.
• Melemahnya otot berisi membran atau biasanya bawaan (yang menjelaskan bagian dari kecenderungan hernia untuk menjalankan dalam keluarga), dan meningkat dengan usia (misalnya, degenerasi dari fibrosus anulus dari cakram intervertebralis ), tapi mungkin bisa atas dasar penyakit lainnya, seperti sindrom Ehlers-Danlos atau sindrom Marfan , peregangan otot selama kehamilan, kehilangan berat badan pada orang gemuk, dll, atau karena bekas luka dari operasi sebelumnya.
• Banyak kondisi kronis peningkatan tekanan intra-abdomen, (kehamilan, ascites , COPD , dyschezia , hipertrofi prostat jinak ) dan perut hernia maka sangat sering. Peningkatan tekanan intracranial dapat menyebabkan bagian otak untuk herniate melalui bagian mempersempit rongga tengkorak atau melalui foramen magnum. Peningkatan tekanan pada diskus intervertebralis, yang diproduksi oleh angkat berat atau mengangkat dengan teknik yang tidak tepat, meningkatkan risiko herniasi.

Klasifikasi
's hernia sportman adalah sindrom dicirikan oleh kronis selangkangan ' rasa sakit dalam atlet dan melebar cincin dangkal dari kanalis inguinalis, hernia benar meskipun tidak hadir.

inguinalis
Sejauh ini, hernia yang paling umum (sampai 75% dari semua hernia perut) adalah hernia inguinalis yang disebut. Much insight is needed in the anatomy of the inguinal canal. Banyak wawasan diperlukan dalam anatomi kanalis inguinalis . Hernia inguinalis dibagi lagi menjadi lebih umum hernia inguinalis tidak langsung (2 / 3, digambarkan di sini), di mana kanalis inguinalis dimasukkan melalui kelemahan bawaan di pintu masuknya (cincin inguinalis internal), dan hernia inguinalis langsung jenis (1 / 3), di mana isi hernia mendorong melalui titik lemah di dinding belakang kanalis inguinalis. Hernia inguinalis adalah jenis yang paling umum hernia pada laki-laki dan perempuan. Hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki, tetapi perempuan masih mendapatkan lebih hernia inguinalis dari hernia femoralis
femoralis
hernia femoralis terjadi tepat di bawah ligamen inguinal , ketika isi perut masuk ke daerah lemah pada dinding posterior kanalis femoralis . Mereka dapat sulit dibedakan dari jenis inguinalis (terutama ketika naik cephalad): Namun, mereka umumnya tampak lebih bulat, dan, berbeda dengan hernia inguinalis, ada kekuatan yg lebih besar perempuan yang kuat dalam hernia femoralis. Insiden pencekikan dalam hernia femoralis tinggi. Perbaikan teknik serupa untuk femoralis dan hernia inguinalis .

pusar
Mereka melibatkan penonjolan isi rongga perut melalui kelemahan pada situs bagian dari tali pusat melalui dinding perut .Hernia ini sering menyelesaikan secara spontan. Hernia umbilikalis pada orang dewasa sebagian besar diperoleh, dan lebih sering terjadi di obesitas atau hamil perempuan. decussation abnormal dari serat pada linea alba dapat berkontribusi.

insisional
Sebuah Hernia insisional terjadi ketika cacat adalah hasil dari sembuh luka bedah tidak lengkap. Ketika hal ini terjadi di median laparotomi Insisi di linea alba , mereka disebut hernia ventral . Ini dapat menjadi paling frustasi dan sulit untuk mengobati, seperti memperbaiki memanfaatkan jaringan sudah dilemahkan.

diafragma
Lebih tinggi pada perut, sebuah (internal) "hernia diafragma" hasil ketika bagian dari perut atau usus menjorok ke dalam rongga dada melalui cacat di diafragma.
A hiatus hernia adalah varian tertentu dari jenis ini, di mana jalan normal melalui yang esofagus memenuhi lambung ( esophageal hiatus ) berfungsi sebagai cacat "fungsional", yang memungkinkan bagian dari perut ke (periodik) "herniate" ke dada . Hiatus hernia dapat berupa "geser," di mana persimpangan gastroesophageal sendiri slide melalui cacat ke dalam dada , atau non-geser (juga dikenal sebagai para-esofagus), dalam hal sambungan tetap tetap sedangkan bagian perut yang lain bergerak up melalui cacat. Non-geser atau Hernia para-esofagus dapat berbahaya karena dapat memungkinkan perut untuk memutar dan menghalangi. Repair is usually advised. Perbaikan biasanya disarankan.
A hernia diafragma kongenital adalah masalah yang berbeda, terjadi di sampai 1 tahun 2000 kelahiran, dan membutuhkan bedah anak . I organ usus dapat herniate melalui beberapa bagian diafragma , posterolateral (dalam Bochdalek's segitiga, mengakibatkan's hernia Bochdalek), atau anteromedial-retrosternal (di sela Larrey / Morgagni's foramen, sehingga-Larrey hernia Morgagni, atau 's hernia Morgagni ).
hernia Lainnya
Karena banyak organ atau bagian organ dapat herniate melalui banyak lubang, sangat sulit untuk memberikan daftar lengkap dari hernia, dengan semua sinonim dan eponyms . Artikel di atas sebagian besar berurusan dengan "mendalam hernia", di mana jaringan herniating muncul dalam rongga perut. hernia jenis lainnya dan jenis yang tidak biasa hernia mendalam yang tercantum di bawah ini, dalam urutan abjad:
• Cooper's hernia : hernia femoralis dengan dua kantung, yang pertama berada di kanal femoral, dan melewati kedua melalui cacat pada fasia superfisialis dan segera muncul di bawah kulit.
• Epigastrika hernia : hernia melalui linea alba di atas umbilikus .
• Hernia Hiatal : suatu hernia karena "kerongkongan pendek" - elongasi tidak cukup - perut dipindahkan ke dada
• Littre's hernia : hernia yang melibatkan 's divertikulum Meckel . Hal ini dinamai ahli anatomi Perancis Alexis Littre (1658-1726).
• Hernia Lumbar ( Bleichner's Hernia): suatu hernia di daerah lumbalis (tidak harus bingung dengan hernia lumbar disc), berisi entitas sebagai berikut:
o Petit's hernia : hernia melalui's segitiga Petit (segitiga lumbal inferior)). Hal ini dinamai ahli bedah Prancis Jean Louis Petit (1674-1750).
o Grynfeltt's hernia : hernia melalui-Lesshaft Grynfeltt segitiga (segitiga lumbal superior). Hal ini dinamai dokter Joseph Grynfeltt (1840-1913).
• Maydl Hernia : dua loop berdekatan usus kecil dalam kantung hernia dengan leher ketat.. Bagian selang DALAM usus perut adalah kekurangan pasokan darah dan akhirnya menjadi nekrosis.
• Obturatorium hernia : hernia melalui kanal obturatorius
• Hernia pantalon : suatu hernia langsung dan tidak langsung digabungkan, ketika kantung hernia menonjol di kedua sisi kapal epigastrika inferior
• Paraesophageal hernia
• Paraumbilical Hernia : jenis burut terjadi pada orang dewasa
• Perineal hernia : hernia perineal yang menonjol melalui otot-otot dan fasia perineum dari lantai. Ini mungkin utama tapi biasanya, diperoleh berikut perineal prostatectomy, reseksi abdominoperineal dari dubur, atau exenteration panggul.
• Properitoneal hernia : hernia langka yang terletak tepat di atas peritoneum, misalnya, ketika bagian dari proyek hernia inguinalis dari cincin inguinalis mendalam dengan ruang preperitoneal.
• Richter's hernia : hernia yang melibatkan hanya satu sisi luar ban dari usus, yang dapat mengakibatkan penjepitan usus menyebabkan perforasi melalui Iskemia tanpa menyebabkan gangguan pencernaan atau salah satu dari tanda-tanda peringatan. Hal ini dinamai ahli bedah Jerman Agustus Gottlieb Richter (1742-1812).
• Sliding Hernia : terjadi ketika organ menyeret sepanjang bagian dari peritoneum, atau, dengan kata lain, organ yang merupakan bagian dari kantung hernia. usus dan kandung kemih sering terlibat. Istilah ini juga sering merujuk pada sliding hernia perut .
• iskiadikus hernia : hernia ini dalam foramen iskiadika paling sering muncul sebagai massa tidak nyaman di daerah glutealis. obstruksi usus juga dapat terjadi. Jenis hernia hanya penyebab langka siatik neuralgia.
• Spigelian hernia dikenal sebagai hernia ventral lateral spontan
• Olahraga Hernia : suatu hernia ditandai dengan nyeri pangkal paha kronis pada atlet dan cincin dangkal melebar dari kanalis inguinalis.
• Velpeau Hernia : suatu hernia di groin di depan pembuluh darah femoralis
• Amyand's Hernia : vermiformis berisi lampiran dalam kantung hernia
Karakteristik
Hernia dapat diklasifikasikan menurut lokasi anatomi mereka:
Examples include: Contohnya termasuk:
• hernia perut,
• Hernia diafragma dan hiatus hernia (misalnya paraesophageal hernia, dari perut)
• obturator hernia Hernia panggul, misalnya, obturatorius hernia
• anal hernia
• discs hernia dari nukleus pulposus diskus intervertebralis
• intracranial hernias
• Hernia Spigelian
Setiap hernia di atas dapat dicirikan oleh beberapa aspek:
• congenital or acquired : Hernia bawaan terjadi atau sebelum lahir pada tahun pertama () s hidup, dan disebabkan oleh cacat bawaan, sedangkan yang diperoleh hernia atau diperoleh bawaan mengembangkan di kemudian hari dalam hidup. Namun, ini mungkin berada di dasar resistentiae minoris lokus (tempat Lat. setidaknya perlawanan) yang bawaan, tapi hanya menjadi gejala di kemudian hari, ketika degenerasi dan stres meningkat (misalnya, tekanan perut meningkat dari batuk pada PPOK ) memprovokasi hernia.
• lengkap atau tidak lengkap: misalnya, perut mungkin sebagian atau seluruhnya herniate ke dada.
• eksternal: eksternal atau internal yang herniate ke dunia luar, sedangkan hernia internal menonjol dari kompartemen normal mereka yang lain (misalnya, mesenterika hernia).
• intraparietal hernia : hernia that does not reach all the way to the subcutis , but only to the musculoaponeurotic layer. intraparietal hernia: hernia yang tidak mencapai semua jalan ke subkutis , tetapi hanya ke lapisan musculoaponeurotic.. Contohnya adalah hernia Spigelian .Intraparietal hernia dapat menghasilkan kurang jelas menonjol, dan mungkin kurang mudah terdeteksi pada pemeriksaan klinis.
• bilateral: dalam hal ini, perbaikan simultan dapat dipertimbangkan, kadang-kadang bahkan dengan tulangan palsu raksasa.
• tereduksi (juga dikenal sebagai dipenjara): isi hernia tidak dapat kembali ke situs normal dengan manipulasi sederhana.
Jika tidak tereduksi, hernia dapat mengembangkan beberapa komplikasi (sehingga, mereka dapat rumit atau tidak rumit):
• pencekikan: tekanan pada isi hernia dapat membahayakan suplai darah (terutama pembuluh darah, dengan tekanan yang rendah, peka, dan kongesti vena sering hasil) dan menyebabkan iskemia, dan kemudian nekrosis dan gangren , yang mungkin menjadi fatal.
• Obstruksi: misalnya, ketika sebuah bagian dari herniates usus, isi usus tidak dapat lagi melewati penyumbatan.. Hal ini menghasilkan kram, dan kemudian muntah, ileus , tidak adanya flatus dan tidak adanya buang air besar.
• disfungsi: komplikasi lain muncul ketika organ hernia itu sendiri, atau organ sekitarnya, mulai kerusakan (misalnya, hernia geser menyebabkan perut mulas, lumbar disc hernia menyebabkan saraf siatik sakit, dll).
Penyebab
Penyebab hernia hiatus bervariasi tergantung pada setiap individu. Di antara berbagai sebab, bagaimanapun, adalah penyebab mekanis yang meliputi: angkat besi berat yang tidak benar, keras batuk pertarungan, pukulan tajam ke perut , pakaian ketat dan salah postur.
Selain itu, kondisi yang meningkatkan tekanan rongga perut juga dapat menyebabkan hernia atau memperburuk yang sudah ada. Beberapa contoh adalah: obesitas, mengejan selama buang air besar atau buang air kecil, penyakit paru-paru kronis, dan juga, cairan dalam rongga perut.
Juga, jika otot melemah karena gizi buruk , merokok , dan terlalu keras , hernia lebih mungkin terjadi.
gejala
Gejala mungkin tidak hadir di beberapa hernia inguinalis sementara di beberapa hernia lainnya, termasuk inguinalis, mereka. Gejala dan tanda-tanda bervariasi tergantung pada jenis hernia. Dalam hal hernia dapat direduksi, Anda dapat melihat dan merasakan tonjolan di selangkangan atau di lain daerah perut. When standing, such bulge becomes more obvious. Ketika berdiri, tonjolan seperti menjadi lebih jelasSelain tonjolan, gejala lain termasuk sakit di pangkal paha yang juga mungkin termasuk berat atau menyeret sensasi, dan pada pria, kadang-kadang ada rasa sakit dan bengkak di skrotum sekitar testis daerah.
hernia hernia tereduksi atau dipenjara mungkin menyakitkan, tapi paling relevan gejala mereka adalah bahwa mereka tidak dapat kembali ke rongga perut ketika mendorong masuk Mereka mungkin menjadi kronis, meskipun menyakitkan, dan dapat menyebabkan tercekik. Mual , muntah , atau demam dapat terjadi di ini untuk kasus-kasus karena usus obstruksi. Juga, tonjolan hernia dalam kasus ini bisa berubah menjadi merah, ungu atau gelap.
. Hernia Strangulata selalu menyakitkan dan nyeri diikuti oleh kelembutan. Mual dan muntah juga dapat terjadi juga karena obstruksi usus. Pasien juga mungkin mengalami demam.
Faktor risiko
Bila hernia tidak diperbaiki, mungkin menjadi dipenjara atau terjepit. Ketika pencekikan terjadi, ada bahaya bahwa bagian dari usus ditangkap dalam hernia memotong suplai darah ke jaringan. Juga, ketika obstruksi usus terjadi, itu menyebabkan rasa sakit parah, muntah, mual dan ketidakmampuan untuk memiliki gerakan usus atau melewatkan gas. Pria lebih cepat untuk menderita hernia inguinalis daripada wanita, dan mereka resiko kerusakan testis mereka jika hernia menjadi terjepit. Selain itu, tekanan karena pada hernia itu sekitar jaringan dapat memperpanjang ke dalam skrotum menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
Pengobatan
Pada umumnya dianjurkan untuk memperbaiki hernia cepat untuk mencegah komplikasi seperti disfungsi organ, gangren , sindrom disfungsi organ multiple , dan kematian . Kebanyakan hernia perut dapat diperbaiki melalui pembedahan, dan pemulihan jarang memerlukan perubahan jangka panjang dalam gaya hidup.
Hernia tidak terkomplikasi terutama diperbaiki dengan mendorong kembali, atau "mengurangi", jaringan hernia, dan kemudian memperbaiki kelemahan dalam jaringan otot (sebuah operasi yang disebut herniorrhaphy ). Jika terjadi komplikasi, dokter bedah akan memeriksa kelayakan organ hernia, dan resect jika perlu.
penguatan otot teknik modern melibatkan bahan sintetis (a mesh prosthesis) yang menghindari over-peregangan jaringan sudah lemah (seperti dalam lebih tua, tetapi masih berguna metode). mesh ini juga ditempatkan di atas cacat (perbaikan anterior) atau lebih sebaiknya di bawah cacat (perbaikan posterior).. Pada saat staples digunakan untuk menyimpan mesh itu di tempatnya. mesh perbaikan metode ini sering disebut "Tension Free" perbaikan karena, tidak seperti metode tradisional yang lebih tua, otot tidak menarik bersama di bawah ketegangan.
Pengujian berdasarkan bukti awalnya menyarankan bahwa Ketegangan Gratis metode memiliki persentase terendah kambuh dan periode pemulihan tercepat dibandingkan metode menjahit perbaikan yang lebih tua. Namun, penggunaan mesh palsu tampaknya memiliki insiden tinggi infeksi dengan penggunaan mesh menjadi topik penelitian untuk Institut Kesehatan Nasional.
Sebuah penelitian mencoba mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan mesh infeksi dan menemukan bahwa sistem kekebalan (seperti diabetes) adalah factor. Mesh juga menjadi subyek dari penarikan kembali dan gugatan class action.
. Semakin, beberapa perbaikan dilakukan melalui laparoscopes .
Bedah laparoskopi juga disebut sebagai "operasi minimal invasif", yang membutuhkan satu atau lebih Insisi kecil untuk kamera dan instrumen untuk dimasukkan, sebagai lawan tradisional "terbuka" atau "mikroskopis" operasi, yang Operasi defensif dan menyesatkan mikroskopik merujuk pada perangkat pembesar yang digunakan selama operasi terbuka.
Banyak pasien dikelola melalui pusat operasi hari, dan dapat kembali bekerja dalam waktu satu atau dua minggu, sementara kegiatan intensif dilarang untuk jangka waktu lebih lama. Pasien yang telah mereka hernia diperbaiki dengan mesh sering sembuh dalam beberapa hari. Bedah komplikasi telah diperkirakan sampai 10%, tetapi kebanyakan mereka dapat dengan mudah diatasi. Mereka termasuk infeksi situs bedah, saraf dan pembuluh darah cedera, cedera pada organ di dekatnya, dan kambuh hernia.
Secara umum, penggunaan perangkat eksternal untuk mempertahankan pengurangan hernia tanpa memperbaiki cacat yang mendasari (seperti hernia gulungan , koper, ikat pinggang, dll), tidak disarankan. Pengecualian rumit insisional hernia yang muncul segera setelah operasi (hanya harus dioperasikan setelah beberapa bulan), atau pasien bisa dioperasi.
Sangat penting bahwa hernia tidak lebih lanjut kesal dengan melakukan kerja berat.
Komplikasi
Komplikasi mungkin timbul pasca-operasi, termasuk penolakan dari mesh yang digunakan untuk memperbaiki hernia. Dalam hal penolakan mesh, mesh akan sangat mungkin perlu dihapus. Mesh penolakan dapat dideteksi dengan jelas, kadang-kadang pembengkakan dan rasa sakit di sekitar wilayah mesh. debit terus-menerus dari bekas luka itu mungkin untuk sementara waktu setelah mesh telah dihapus.
Sebuah Hernia tidak diobati dapat mempersulit oleh:
• Inflammation
• Irreducibility
• Obstruction
• Strangulation
• Hidrokel pada kantung hernia
• Pendarahan
• Autoimmune problems
Pijat
Pijat adalah lokal kontraindikasi untuk hernia unreduced, dan sistemik kontraindikasi untuk hernia unreduced yang menunjukkan tanda-tanda infeksi. Untuk operasi baru-baru ini, protokol pascaoperasi harus diamati. Untuk operasi hernia tua, pijat ditunjukkan.

Demam berdarah

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Tanda dan gejala
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi (mialgia), sakit pada otot (artralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

• Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
• Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
• Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
• Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Diagnosis
Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.

Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.

Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.
Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.

Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.

Epidemiologi
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.

Sakit kepala

Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan.
Sakit Kepala DEFINISI Sakit Kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala.
Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius. Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.
Penyebab sakit kepala Penyebab sakit kepala
Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang jelas. Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata,hidung, tenggorokan, gigi dan telinga. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan perasaan berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun.
Biasanya dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan fisik. Kadang dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebabnya. Pungsi lumbal (pengambilan sejumlah kecil cairan dari kolumna spinalis untuk diperiksa dibawah mikroskop) dilakukan jika diduga penyebabnya adalah suatu infeksi (misalnya meningitis).
Hanya sebagian kecil sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau berkurangnya oksigen ke otak. Jika diduga suatu tumor, stroke atau kelainan otak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.
GEJALA Jenis sakit kepala
Membedakan Sakit Kepala.
Jenis atau Penyebab Ciri Khas Pemeriksaan Diagnostik Ketegangan otot Sakit kepala sering terjadi Nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat & dirasakan di kepala bagian depan & belakang, atau penderita merasakan kekakuan menyeluruh Pemeriksaan untuk menyingkirkan penyakit fisik Penilaian faktor psikis & kepribadian Migren Nyeri dimulai di dalam & di sekitar mata atau pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisi kepala, biasanya mengenai seluruh kepala tetapi bisa hanya pada satu sisi kepala, berdenyut & disertai dengan hilangnya nafsu makan, mual & muntah Jika diagnosisnya masih meragukan & sakit kepala baru terjari, dilakukan CT scan atau MRI atau diberikan obat migren untuk melihat efeknya Sakit kepala cluster Serangannya singkat (1 jam) Nyeri sangat hebat & dirasakan di satu sisi kepala Serangan terjadi secara periodik dalam sebuah kelompok (diselingi periode bebas sakit kepala) & terutama menyerang pria Disertai dengan pembengkakan mata, hidung meler & mata berair pada sisi yg sama dengan nyeri Obat migren diberikan untuk melihat efeknya (misalnya sumatriptan, metisergid atau obat vasokonstriktor, kortikosteroid, indometasin atau menghirup oksigen Tekanan darah tinggi (hipertensi) Jarang menyebabkan sakit kepala, kecuali pada tekanan darah tinggi yg berat karena adanya tumor di kelenjar adrenal Nyerinya berdenyut & dirasakan di kepala bagian belakang atau di puncak kepala Analisa kimia darah, pemeriksaan ginjal Kelainan mata (iritis, glaukoma) Nyeri dirasakan di kepala bagian depat atau di dalam & di seluruh mata, bersifat sedang sampai berat & seringkali memburuk jika mata dalam keadaan lelah Pemeriksaan mata Kelainan sinus Nyeri bersifat akut atau subakut (tidak menahun), dirasakan di kepala bagian depan, bersifat tumpul atau berat & biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari & memburuk dalam keadaan dingin atau lembab Rontgen sinus Tumor otak Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala Kelemahan di salah satu sisi tubuh semakin meningkat, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah, perubahan mental MRI atau CT scan Infeksi otak (abses) Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala Sebelumnya penderita mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru atau penyakit jantung rematik atau penyakit jantung bawaan MRI atau CT scan Infeksi pada jaringan di sekitar otak (meningitis) Nyeri baru dirasakan, menetap, berat & dirasakan di seluruh kepala, menjalar ke leher Penderita tampak sakit, disertai demam, muntah & sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernafasan, leher sulit ditekuk Pemeriksaan darah, pungsi lumbal Hematoma subdural Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul atau terus menerus, bersifat ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala, menjalar ke leher Sebelumnya telah terjadi cedera, bisa disertai penurunan kesadaran MRI atau CT scan Perdarahan subaraknoid Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat & menetap, kadang dirasakan di dalam & di sekitar mata, kelopak mata turun MRI atau CT scan, jika hasilnya negatif dilakukan pungsi lumbal Sifilis Tuberkulosis Kriptokokosis Sarkoidosis Kanker Nyeri bersifat tumpul sampai berat & dirasakan di seluruh kepala atau di puncah kepala Demam tidak terlalu tinggi dan terdapat riwayat sifilis, tuberkulosis, kriptokokosis, sarkoidosis aatau kanker Pungsi lumbal

Pengukuran Massa Atom dengan Spektrometer Massa

Perumpamaan :
•Apabila ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke arah samping maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan bergerak membelok ke arah samping karena adanya gaya luar tersebut.
•Misalkan anda sedang menghadapi sebuah bola meriam yang sedang melewati anda dan anda mau membelokkannya pada saat tepat lewat di depan anda. Dan alat yang anda punya hanyalah sebuah selang penyemprot air yang dihubungkan dengan sebuah pompa jet. Sejujurnya, apa yang anda lakukan .itu tidak akan berpengaruh banyak. Karena bola meriam itu sangat berat dan ia tidak akan membelok dari jalur lurusnya.
•Berapa besar penyimpangan yang akan terjadi karena gaya luar itu, tergantung pada massa benda tersebut (dalam hal ini bola). Apabila kecepatan bola dan besarnya gaya luar itu diketahui anda bisa menghitung massa bola tersebut jika sudah diketahui bagaimana pola pembelokan yang terjadi pada bola tersebut. Semakin kecil pembelokan yang terjadi, berarti semakin berat massa bola tersebut.(Perhitungan yang sebenarnya tidaklah terlalu sulit) Prinsip diatas tersebut dapat juga diterapkan pada benda atau partikel seukuran atom.
Prinsip dasar dalam alat spektrometer massa
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan.
Tahap –tahap yang terjadi dalam alat spektrometer massa :
1. Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan emengambilf satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
2. Tahap kedua : Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
3. Tahap ketiga : Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ediambilf pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
4. Tahap keempat : Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
Diagram alat spektrometer massa:
Photobucket
Penjelasan
1. Keadaan hampa udara
Photobucket

Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat bergerak lurus dalam mesin tanpa bertabrakan dengan molekul2 udara.
2. Ionisasi
Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang ionisasi. Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik emelepaskanf elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang mempunyai muatan positif.
Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi ion positif.
Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang sudah menjadi ion positif.
Ion-ion positif yang terbentuk ini ediajak keluarf dan masuk ke bagian mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif (Ion repellel).
Tambahan: Seperti yang anda akan lihat sebentar lagi, seluruh ruang ionisasi ini dilakukan dengan menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000 V). Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti lempengan tersebut mempunyai muatan lebih dari 10.000 V.
3. Percepatan
Photobucket
* Massa ion tersebut.
Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat.
* Muatan ion.
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1.
Dua faktor diatas digabungkan ke dalam Perbandingan Massa/Muatan. Perbandingan ini mempunyai simbol m/z (atau m/e)
Sebagai contoh: Apabila sebuah ion mempunyai massa 28 dan bermuatan +1, maka perbandingan massa/muatan ion tersebut adalah 28. Ion yang mempunyai massa 56 dan bermuatan +2 juga mempunyai perbandingan massa/muatan yang sama yaitu 28.
Pada gambar diatas, sinar A mengalami pembelokkan yang paling besar, yang berarti sinar tersebut terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang terkecil. Sedangkan sinar C mengalami pembelokkan yang paling kecil, berarti ia terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang paling besar.
Akan jauh lebih mudah untuk membahas masalah ini jika kita menganggap bahwa muatan semua ion adalah +1. Hampir semua ion-ion yang lewat dalam spektrometer massa ini bermuatan +1, sehingga besarnya perbandingan massa/muatannya akan sama dengan massa ion tersebut.
Tambahan: Anda juga harus mengerti bahwa kemungkinan adanya ion bermuatan +2(atau lebih), tetapi kebanyakan soal-soal akan memberikan spektrum massa dimana ion-ion nya hanya bermuatan +1. Kecuali bila ada petunjuk dalam soal tersebut, anda bisa menganggap bahwa ion yang sedang dibicarakan dalam soal tersebut adalah bermuatan +1
Jadi dengam menganggap semua ion bermuatan +1, maka sinar A terdiri dari ion yang paling ringan, selanjutnya sinar B dan yang terdiri dari ion yang paling berat adalah sinar C. Ion-ion yang ringan akan lebih dibelokkan daripada ion yang berat.
Pendeteksian
Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke pendetektor ion. Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan menerima elektron dan dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral tersebut akan dipisahkan dari spektrometer massa oleh pompa vakum.
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.
Mendeteksi ion-ion lainnya.
Bagaimana ion-ion lainnya dapat dideteksi – padahal sinar A dan sinar B sudah tidak ada lagi dalam mesin?
Ingat bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia mempunyai nilai m/z yang paling kecil(ion yang paling ringan bila bermuatan +1) Untuk membuat sinar ini sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan sinar tersebut dengan menggunakan medan magnet yang lebih kecil(gaya luar yang lebih kecil).
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar(ion yang berat bila bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan menggunakan medan magnet yang lebih besar.
Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka anda bisa membawa semua sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang. Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan magnet yang digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C.
Tambahan: Skala 12C adalah skala dimana isotop 12C mempunyai berat tepat 12 unit.
Bagaimana bentuk output dari spektrometer massa
Hasil dari pencatat diagram disederhanakan menjadi ediagram garisf. Ini menunjukkan arus listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai perbandingan m/z masing2.
Diagram garis Molybdenum (Mo) adalah sebagai berikut:
Photobucket
Garis tegak lurus itu menunjukkan besarnya arus listrik yang diterima oleh alat pencatat arus yang berarti banyaknya ion datang ke detektor. Seperti yang anda bisa lihat dari diagram diatas, ion yang paling banyak adalah ion yang mempunyai perbandingan m/z 98. Ion-ion lainnya mempunyai perbandingan m/z 92,94,95,96,97 dan 100.
Ini berarti molybdenum mempunyai 7 macam isotop. Dengan menganggap bahwa semua ion tersebut bermuatan +1 maka berarti massa dari ketujuh isotop tersebut adalah 92,94,95,96,97 ,98 dan 100.

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

I. PENDAHULUAN
Tekhnik analisa sederhana ini digunakan bangsa Roma dahulu untuk menguji zat warna. Sekitar 100 tahun lalu, ahli kimia Jerman Runge, Schoebien dan Goppelsroedn membuat kemajuan teknik ini sehingga lebih reprodusibel dan kuantitatif. Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. Juga dikembangkan oleh Egon Stahl dengan menghamparkan penyerap pada lempeng gelas, sehingga merupakan lapis tipis. KLT merupakan kromatografi serapan tetapi dapat juga merupakan kromatografi partisi karena bahan penyerap telah dilapisi air dari udara. Sistem ini segera populer karena memberi banyak keuntungan.

A. Keuntungan KLT dibanding dengan kromatografi lain :
1. KLT memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal memilih fase gerak.
2. Berbagai macam teknik untuk optimasi pemisahan seperti pengembangan 2 dimensi, pengembangan bertingkat, dan pembaceman penyerap dapat dilakukan pada KLT.
3. Proses Kromatografi dapat diikuti dengan mudah dan dapat dihentikan kapan saja.
4. Semua komponen dalam sampel dapat dideteksi.
5. KLT dibandingkan dengan kromatografi kolom serapan, keduanya mempunyai sistem fisika yang bersamaan.
6. KLT dibandingkan dengan kromatografi partisi kertas, keduanya mempunyai kesamaan dalam teknik eksperimennya.
7. Kromatografi kolom merupakan proses yang lambat, yang membutuhkan penyerap relatif dalam jumlah yang besar demikian pada cuplikan yang digunakan sedangkan dalam KLT hanya menbutuhkan penyerap dan cuplikan dalam jumlah sedikit dan noda-noda yang terpisahkan dilokalisir pada plat seperti pada lembaran kertas.
8. Bila dibandingkan dengan kromatografi kertas, metode KLT mempunyai keuntungan yang utama, yaitu membutuhkan waktu yang lebih cepat dan diperoleh hasil pemisahan yang lebih baik.
9. Penyerapan pada KLT mempunyai kapasitas yang lebih besar bila dibandingkan dengan kertas.
10. Sekarang pemisahan dengan KLT telah digunakan dalam kebanyakan lapangan-lapangan organik dan beberapa dalam kimia anorganik.

B. Penyerap-Penyerap
Dua sifat terpenting dari penyerap adalah besar partikel dan homogenitasnya, karena adhesi terhadap penyokong sangat tergantung pada mereka. Besar partikel yang biasa digunakan adalah1 - 25 mikron.

Penyerap-Penyerap dalam KLT

Zat padat Digunakan untuk memisahkan
Silika Asam-asam amino, alkaloid, gula, asam-asam lemak, lipida, minyak esensial, anion dan kation organik, sterol, terpenoid
Alumina Alkaloid, zat warna, fenol, steroid, vitamin-vitamin, karoten, asam-asam amino
Kieselguhr Gula, oligosakarioa, asam-asam dibasa asam-asam lemak, trigliserida, asam-asam amino, steroid
Bubuk selulose Asam-asam amino, alkaloid, nukleotida
Pati Asam-asam amino


II. IDENTIFIKASI DAN HARGA Rf
Identifikasi dari senyawa-senyawa yang terpisah pada KLT lebih baik dikerjakan dengan pereaksi lokasi kimia dan reaksi-reaksi warna. Sebagian besar teori kromatografi kolom juga dapat diterapkan pada KLT. Konsep ” lempeng teori” lebih sukar digambarkan disini, tetapi jelaslah bahwa pemisahan itu dilakukan oleh keseimbangan berturutan cuplika dalam dua fase, satu diantaranya bergerak terhadap yang lainnya. Terjadi proses penyebaran molekul cuplikan karena proses nonideal.
Tetapi lazimnya untuk identifikasi menggunakan harga Rf meskipun harga-harga Rf dalam KLT kurang tepat bila dibandingkan pada kertas.
Derajat retensi pada klomatografi lempeng biasanya dinyatakan sebagai faktor retensi Rf:

Jarak yang ditempuh senyawa terlarut
Rf =
Jarak yang ditempuh pelarut

Definisi koefisien distribusi K adalah

K = CS
CM

CS : kadar senyawa terlarut dalam fase diam
CM : kadar senyawa terlarut dalam fase gerak

Ada hubungan sederhana antara harga K dan Rf. Jarak tempuh rata-rata molekul terlarut berbanding langsung dengan kecepatan air pelarut dikalikan dengan fraksi waktu senyawa terlarut terdapat dalam fase gerak. Kemudian dapat dinyatakan sebagai jumlah molekul dalam setiap fase atau sebagai disrtibusi senyawa terlarut dalam dua fase:

jumlah mol senyawa terlarut dalam fase gerak
Rf =
Mol total senyawa terlarut dalam dua fase

= CM AM
CMAM + CSAS

Dimana AM dan AS adalah luas penampang melintang dua fase itu ( tegak lurus lempeng). Penjabaran lebih lanjut persamaan diatas, diperoleh:

Rf = AM = AM
AM + ASCS/CM AM + KAS

Harga–harga Rf untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga-harga standard. Perlu diperhatikan bahwa harga-harga Rf yang diperoleh hanya berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut dan penyerap yang digunakan, meskipun demikian daftar dari harga-harga Rf untuk berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat diperoleh.
Pengukuran yang sering dipakai lainnya adalah menggunakan pengertian RX atau RSTD yang didefinisikan sebagai berikut:
RSTD = Jarak yang digerakkan oleh senyawa tak diketahui

Jarak yang digerakkan oleh senyawa standard diketahui

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak noda dalam KLT yang juga mempengaruhi harga Rf:
1. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan.
2. Sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya. Biasanya aktifitas dicapai dengan pemanasan dalam oven, hal ini akan mengeringkan molekul-molekul air yang menempati pusat-pusat serapan dari penyerap. Perbedaan penyerap akan memberikan perbedaan yang besar terhadap harga-harga Rf meskipun menggunakan fase bergerak dan solute yang sama, tetapi hasil akan dapat diulang dengan hasil yang sama, hanya akan diperoleh jika menggunakan penyerap yang sama juga ukuran partikel tetap dan jika pengikat (kalau ada) dicampur hingga homogen.
3. Tebal dan keratan dari lapisan penyerap. Meskipun dalam praktiknya tebal lapisan tidak dapat dilihat pengaruhnya, tetapi perlu diusahakan tebal lapisan yang rata. Ketidakrataan akan menyebabkan aliran pelarut menjadi tidak rata pula dalam daerah yang kecil dari plat.
4. Pelarut (dan derajat kemurniannya) fase gerak. Kemurnian dari pelarut yang digunakan sebagai fase gerak dalam KLT adalah sangat penting dan bila campuran pelarut digunakan maka perbandingan yang dipakai harus betul-betul diperhatikan.
5. Derajat kejenuhan dari uap dalam bajana pengembang yang digunakan.
6. Teknik percobaan. Arah dalam mana pelarut bergerak diatas plat. (Metode aliran penaikan yang hanya diperhatikan, karena cara ini yang paling umum meskipun teknik aliran penurunan dan mendatar juga digunakan).
7. Jumlah cuplikan yang digunakan. Penetesan culikan dalam jumlah yang berlebihan memberikan tendensi penyebaran noda-noda dengan kemungkonan terbentuknya ekor dan efek tak keseimbangan lainnya hingga akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan pada harga-harga Rf.
8. Suhu. Pemisahan-pemisahan sebaiknya dikerjakan pada suhu tetap, hal ini terutama untuk mencegah perubahan-perubahan dalam komposisi pelarut yang disebabkan oleh penguapan atau perubahan-perubahan fase.
9. Keseimbangan. Ternyata bahwa keseimbangannya dalam lapisan tipis lebih penting dalam kromatografi kertas, hingga perlu mengusahakan atmosfer dalam bejana tidak jenuh dengan uap pelarut, bila digunakan pelarut campuran, makan akan terjadi pengembangan dengan permukaan pelarut yang terbentuk cekung dan fase bergerak lebih cepat pada bagian tepi-tepi daripada dibagian tengah. Keadaan ini harus dicegah.

III. FASE DIAM
Dalam KLT, fase diam harus mudah didapat. Keistimewaan KLT adalah lapisan tipis fase diam dan kemampuan pemisahnya.
1. Silika Gel
Pada umumnya sebagai fase diam digunakan silika gel. Untuk penggunaan dalam suatu tipe pemisahan perbedaan tidak hanya pada struktur, tetapi juga pori-porinya dan struktur lubangnya menjadi penting, di samping pemilihan fase gerak. Dalam perdagangan silika gel mempunyai ukuran 10-40µ. Ukuran ini terutama dipengaruhi oleh ukuran porinya yang bervariasi dari 20-50Å. Silika gel berpori 80-150 dinamakan berpori besar. Luas permukaan silika gel bervariasi dari 300-1000m2/g. Silika gel sangan higroskopis. Pada kelembapan relatif 45-75% dapat mengikat air 7-20%. Masalah aktivitasi silika gel tidak begitu mempengaruhi kebanyakan jenis pemisahan, tetapi deaktivitas silika gel merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Beberapa prosedur kromatografi terutama pemisahan yang menggunakan larutan pengembang anhidrat, mensyaratkan adanya kontrol kandungan air dalam silika. Kandungan air yang ideal adalah antara 11-12% b/b. Derajat deaktivitasi ditentukan oleh kelembapan relatif kamar dimana pemisahan dilakukan dan lempeng silika gel disimpan.


Ada beberapa macam silika gel yang beredar diantaranya:
a. Silika gel dengan pengikat. Umumnya sebagai pengikat adalah CaSO4 (5-15%). Jenis ini dinamakan Silica Gel G. Disamping itu ada juga pati sebagai pengikat dan dikenal sebagai Silica Gel S. Tetapi penggunaan pasti mempunyai kelemahan, terutama jika penentuan lokasi bercak dengan asam sulfat.
b. Silika gel dengan pengikat dan indikator fluoresensi. Jenis silika gel ini biasanya berfluoresensi kehijauan jika dilihat pada sinar ultraviolet panjang gelombang pendek. Sebagai indikator biasanya digunakan timah kadmium atau mangan-timah silika aktif. Jenis ini dikenal misalnya Silica Gel GF atau GF254.
c. Silika gel tanpa pengikat. Lapisan ini dibanding dengan yang mengandung CaSO4 menunjukkan lebih stabil. Beberapa produk dinamakan Silica Gel H atau Silica Gel N.
d. Silika gel tanpa pengikat tetapi dengan indikator Fluoresensi.
e. Silika gel untuk keperluan pemisahan prepartif. Untuk keperluan pemisahan preparatif dapat digunakan Silica Gel PF254 + 366.
Lempeng silika gel dapat dimodifikasi untuk membentuk penyerap fase terbalik dengan cara menbacemnya menggunakan parafin cair. Minyak silikon, atau dengan lemak. Lempeng fase terbalik jenis ini digunakan untuk identifikasi hormon-hormon steroid.

Bahan-Bahan Pembacem Silika

Bahan Pembacem Tujuan
Carbomer Identifikasi neomisin sulfat
Tetradekana Identifikasi sepradin dan atau identifikasi sefaklor
Tembaga sulfat 2% dan etilendiamin 2% Pemisahan 7 senyawa barbiturat
Tembaga sulfat 0,1% Pemisahan obat-obat golongan sulfonamida
Seng asetat 1% Pemisahan 7 obat golongan antihistamin
EDTA Pemisahan seratonin, epinrfrin, dan non-epinefrin

2. Alumina
Setelah silika gel,alumina merupakan fase diam yang paling banyak digunakan. Alumina termasuk kelompok fase dian dengan aktivitas tinggi. Alumina untuk KLT bersifat sedikit basa (pH 9), disamping itu ada juga alumina netral (pH 7) dan alumina asam (pH 4). Dalam banyak hal digunakan CaSO4 sebagai pengikat. Pengikat ini dapat menurunkan kebebasan alumina sampai batas tertentu. Seperti silika gel, alumina terdapat dengan atau tanpa bahan pengikat dan juga denga indikator fluoresensi. Simbol yang digunakan untuk suatu produk tertentu sama dengan yang digunakan untuk silika gel (G, H, P, F). Sekarang alumina paling banyak digunakan untuk pemisahan senyaw yang kurang polar. Setelah deaktivitasi penuh, dapat digunakan untuk pemisahan senyawa hidrofil kuat seperti gula atau asam amino.
3. Keiselguhr
Keiselguhr merupakan penyerap dengan aktivitas rendah. Tidak banyak digunakan dalam KLT. Penggunaan utama sebagai padatan pendukung untuk fase diam dalam kromatografi partisi.
4. Selulosa
Dengan digunakan selulosa untuk fase diam KLT, diperoleh mekanisme yang sama seperti kromatografi kertas. Perbedaan-perbedaannya terutama pada panjang serat, yang pada KLT panjang serat lebih pendek. Panjang serat bervariasi sari 2-20µ. Serat pendek menyebabkan difusi rendah selama pengembangan dan menghasilkan noda lebih kecil. Fakta ini memungkinkan pemisahan pada jarak lebih pendek daripada kromatografi kertas, juga waktu pemisahan lebih pendek. Tetapi dibandingkan dengan fase diam lain, misalnya fase diam anorganik, waktu yang diperlukan untuk suatu pemisahan lebih lama.
Selulosa untik KLT terbagi dalam dua bentuk
a. selulosa serat asli, misalnya MN 300
b. selulosa mikrokristal, misalnya Avicel.
Pada KLT selulosa digunakan untuk memisahkan senyawa hidrofil. Kriteria pemilihan pelarut pada kromatografi kertas padat diterapkan disini. Salah satu kelemahannya, tidak boleh menggunakan asam sulfat untuk menentukan letak noda.

Fase diam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, misalnya berdasarkan sifat kimianya, dapat dikelompokkan dalam senyawa organik dan anorganik. Jika dilihat dari mekanisme pemisahan, fase diam dikelompokkan:
1. Kromatografi serapan (Silika gel, alumina, keiselguhr)
2. Kromatografi partisi (Selulosa, keiselguhr, slika gel)
3. Kromatografi penukar ion (Penukar ion selulosa, resina penukar ion)
4. Kromatografi gel (Sephadex, Biogel)

Ada beberapa fase diam yang sulit dikelompokkan, misalnay poliamida, polimer organik berporiseperti Porapak. Setiap jenis fase diam sangat bervariasi, hal ini disebabkan oleh:
1. struktur fase diam
2. ukuran
3. kemurnian
4. zat tambahan sebagai pengikat dll.
Oleh karena itu data suatu publikasi tidak menjamin, walaupun semua cara percobaan telah dijelaskan tetapi spesifikasi fase diam tidak dinyatakan.


IV. FASE GERAK
Pemilihan dari fase bergerak tergantung pada faktor-faktor yang sama seperti dalam pemisahan kromatografi kolom serapan. Sebaiknya menggunakan campuran pelarut organik yang mempunyai polaritas serendah mungkin karena mengurangi serapan dari setiap komponen dari campuran pelarut. Jika komonen-komponen yang mempunyai sifat polar yang tinggi (terutama air) dalam campuran cukup akan merubah sistem menjadi sistem partisi. Campuran yang baik memberikan fase-fase bergerak yang mempunyai kekuatan bergerak sedang, tetapi sebaiknya dicegah sejauh mungkin mencampur lebih dari dua komponrn terutama karena campuran yang lebih kompleks cepat mengalami perubahan fase terhadap perubahan suhu. Kemurnian dari pelarut adalah lebih penting dalam KLT daripada bentuk-bentuk kromatografi lain, karena disini digunakan sejumlah materi yang sedikit. Sistem yang paling sederhana adalah dengan menggunakan campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat dengan mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal. Berikut ini adalah beberapa petunjuk dalam memilih dan mengoptimalkan fase gerak:
1. Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik yang sensitif.
2. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf solut terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan.
3. Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar seperti metil benzen akan meningkatkan harga RF secara signifikan.
4. Solut-solut ionik dan solut-solut polar lebih baik digunakan campuaran pelarut sebagai fase geraknya seperti campuran air dan metanol dengan perbandingan tertentu. Penambahan sedikit asam etanoat atau amonia masing-masing akan meningkatkan elusi solut-solut yang bersifat basa dan asam.


V. METODOLOGI
A. PEMBUATAN LEMPENG
Ukuran lempeng gelas yang sering digunakan 20x20, 20x10, dan 20x20. Sebelum dilapisi lempeng kaca ini dibersihkan dengan air dan deterjen, kemudian dikeringkan. Cuci lagi dengan aseton dan permukaan kaca yang bersih jangan sampai tersentuh. Penyerap dibentangkan diatas permukaan penyokong yang baik, biasanya digunakan plat kaca. Ukuran yang digunakan tergantung pada jenis dari pemisahan yang akan dilakukan dan jenis dari bejana kromatografi. Untuk pemisahan secara kualitatif yang cepat sering digunakan gelas mikroskop (microscope slide). Yang terpenting adalah bahwa permukaan dari plat harus rata.
Langkah yang pertama adalah membuat penyerap menjadi bubur dengan air, biasanya menggunakan perbandingan x gram penyerap dan 2x ml air. Bubur diaduk dengan baik dan dibentangkan diatas plat kaca dengan berbagai cara. Ratakan bubur itu untuk 4-5 lempeng (20x20 cm) dalam waktu 4 menit jika digunakan bahan pengikat dalam bubur penyerap itu dapat juga ditambahkan dapar untuk membuat keasaman tertentu atau kandungan air pada lapisan fase diam Tebal lapisan adalah merupakan faktor yang paling penting dalam kromatografi lapis tipis. Tebal standard adalah 250 mikron. Lapiasan-lapisan yang lebih tebal (0,5-0,2 mm) digunakan untuk pemisahan-pemisahan yang sifatnya besar, dengan menggunakan penyerap hingga 250 mg untuk plat dengan ukuran 20x20 cm. Salah satu kesukaran dengan lapisan tebal adalah adanya tendensi mengelupas bila kering. Pindahkan lempeng itu hati-hati pada rak dan setelah 30 menit keringkan pada 100-120oC selama 1 jam untuk mengaktifkan fase diam. Dinginkan dan simpan lempeng itu dalam desikator.
Pada dasarnya ada 4 cara yang digunakan dalam pembuattam lapis tipis, yaitu pembentangan, penuangan, penyemprotan dan pencelupan. Metode pembentangan dan penyemprotan dapat dikerjakan baik dengan tangan atau dengan alat. Banyak pemakai yang tidak menggunakan metode penuangan secara mekanik. Jika penyerap sangat halus dan partikel-partikelnya homogen dan jika tidak menggunakan pengikat, maka bubur dapat dituangkan diatas plat dan dibiarkan hingga melapisinya. Pembuatan dengan penuangan biasanya mudah dengan menggunakan jenis alumina yang tertentu tetapi dalam pembuatan bubur tidak menggunakan air, meliankan menggunakan cairan yang mudah menguap seperti etanol (atau campuran etanol-air) atau etil asetat.



Plat Kaca Kromatografi Lapisan Tipis, Ukuran 20 x 20 cm untuk Kromatografi Penaikan Satu Arah


Plat-plat yang kecil, seperti gelas mikroskop dapat dilapisi dengan pencelupan dalam bubur dari penyerap dalam kloroform atau zat cair mudah menguap yang lain. Sekali lagi tebal lapisan yang pasti tidak diketahui dan kemungkinan lapisan tidak dapat dibuat dengan baik, meskipun demikian metode ini cukup memuaskan untuk membuat sejumlah dari plat-plat untuk pemisahan secara kualitatif dengan cepat. Plat-plat yang dibuat dengan zat-zat cair organik yang mudah menguap tidak perlu pemanasan lebih lanjut. Penyentuhan dengan jari-jari akan merusak lapisan dan akan melepaskan partikel-partikel dari permukaan.

Perbandingan Bahan dan Pelarut untuk Pembuatan Lempeng

Nama Perbandingan bahan dan air
Silika gel 1 : 1,5
Silika gel G atau GF 1 : 2
Alumina 1 : 1,1
Alumina oksida G 1 : 2
Serbuk selulosa MN 300 1 : 5
Serbuk selulosa MN 300 G 1 : 6
Keiselguhr G 1 : 2
Serbuk poliamida 1 : 9 (kloroform-metanol 2 : 3)

B. PENOTOLAN CUPLIKAN
Pemisahan pada KLT yang optimal akan diperoleh hanya jika penotolan sampel dengan ukuran bercak sekecil dan sesempit mungkin. Sebagaimana dalam prosedur kromatografi yang lain, jika sampel yang digunakan terlalu banyak maka akan menurunkan resolusi. Penotolan dapat dilakukan dengan mikropipet atau dengan mikrosyringe, biasanya diperlukan 1-20 ul. Volume lebih besar dari itu dapat ditotolkan bertahan dalam bagian-bagian kecil dengan pengeringan di antara penotolan itu. Kelebihan beban menyebabkan bercak asimetri dan perubahan harga Rf, yang dapt dihindari cuplikan kurang dari 10-20 µg.
Pada lempeng KLT efisien tinggi (KLTET) (biasanya 10x10 cm atau 10x20 cm) hanya diperlukan cuplikan dalam nano sampai pikogram setiap bercak. Diameternya harus tidak lebih 0,2 µl. Diperlukan teknik penotolan khusus, yaitu dengan syringe 1 µl yang dihubungkan dengan skrup mikrometer atu sebuah kapiler platina iridium dalam aplikator otomatis.
Pada lempeng KLT konvensional (20x20 cm, 10x20 cm, 5x20cm, tebal 0,2 mm) cuplikan biasanya ditotolkan sebagai bercak bulat atau garis, 1,5-2,0 cm dari tepi bawah dan dimulai dan diakhiri kira-kira 0,5 cm dari samping kaca dan noda-noda diteteskan masing-masing pada jarak 1 cm dari pusat noda. Penempatan noda diatas plat kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya dimana ujung ini nantinya dicelupkan dalam pelarut. Bercak sebaiknya berukuran sama dan mempunyai diameter 3-6 mm. Kedudukan noda tidak dapat diberi tanda dengan pensil, seperti dikerjakan pada kertas, hingga penunjuk noda dapat digunakan, misalnya penggaris yang diletakkan si samping plat kaca.
Garis awal dapat diberi tanda pada ujung dari plat dengan pensil dan garis akhir dapat dibuat di bagian atas dengan menggoreskan pensil dan disebabkan goresan ini aliran pelarut akan ditahan bila permukaan pelarut sampai pada garis. Jangan terlalu lama mencelupkan plat dalam bejana bila permukaan pelarut telah mencapai garis akhir, karena oleh pengaruh difusi dan penguapan dapat menyebabkan pemancaran dari noda-noda yang terpisah. Ujung plat yang dicelupkan dalam fase bergerak jangan dibiarkan hingga rusak. Bila akan dilakukan pemisahan dua jalan, maka lapisan dari dua sisi yang berdekatan tidak perlu dihilangkan.

C. PENGEMBANGAN KROMATOGRAFI
Bila plat kromatografi telah disiapkan dan cuplikan telah ditempatkan di atasnya, maka ia dimasukkan dalam bejana yang cocok dengan ujung yang paling bawah, dimana cuplikan detempatkan, dicelupkan dalam fase bergerak yang telah dipilih sedalam kira-kira 0,5-1,0 cm. Biasanya dua plat dapat dimasukkan dalam bejana, dalam hal ini akan diperoleh kromatografi penaikan. Bejana diusahakan jangan sampai bocor. Sering tidak memerlukan waktu kesetimbangan, tetapi untuk meyakinkan homogenitas dari atmosfer dalam bejana, maka dinding dalam bejana dilapisi dengan lembaran kertas saring yang ujungnya direndam dalam fase gerak. Sedapat mungkin menggunakan bejana yang sekecil mungkin, sehingga atmosfer dalam bejana mempunyai volume sekecil mungkin. Untuk plat kaca yang kecil, microscope slide, sebagai bejana dapat dipakai gelas piala yang mempunyai kapasitas sekitar 500 ml, juga dinding sebelah dalamnya dapat dilapisi dengan kertas saring yang ujungnya dicelupkan dalam fase gerak. Permukaan pelarut yang terdapat di dalam jangan sampai terhubung dengan atmosfer luar, karena hal ini mengakibatkan komponen-komponen yang mudah menguap lepas oleh penguapan
Pengembangan menurun atau horisontal dapat digunakan dalam beberapa kasus,yaitu pada lapisan tebal atau dengan fase gerak kental. Fase gerak dialirkan pada lapisan melalui kertas saring. Pengembangan horisontal bisanya digunakan pada KLTET. Untuk memperbaiki pemisahan dapat dilakukan teknik sebahgai berikut:
1. Pengembangan Berlanjutan
Fase gerak dialirkan pada bagian atas dari lempeng pengembangan horisontal dan diisap oleh fase diam. Teknik ini terutama digunakan untuk senyawa yang mempunyai harga Rf 0,05-0,2 setelah pengembangan pertama.
2. Pengembangan Dua Dimensi
Cuplikan ditotolkan pada lempeng 3-4 cm dari salah satu pojok dan dikembangkan seperti biasanya. Lempeng kemudian diputar 90o sehingga pita pemisahan dari hasil pengembangan pertama terletak pada bagian bawah lempeng, dan kemudian dilakukan pengembangan kedua. Fase gerak harus diganti sehingga diperoleh pengaruh pemisahan berbeda pada arah kedua. Teknik ini berguna untuk cuplikan yang mengandung banyak senyawa penyusun.
3. Pengembangan Sirkuler
Pada kromatografi sirkuler fase gerak dialirkan dengan sebuah sumbu atau pompa melalui pipa kapiler di tengah lapisan fase diam. Senyawa terlarut bergerak cepat dari tengah penotolan menghasilkan lingkaran-lingkaran sempit.
4. Pengembangan Beberapa Kali
Pada fase gerak biasanya mudah menguap dapat diuapkan setelah pengembangan dan lempeng itu spat dikembangkan lagi dengan fase gerak sama atau fase gerak lain. Teknik ini dinamakan pengembangan beberapa kali. Bercak cuplikan berbentuk bulat telur dengan aksisi pendek kepada arah fase gerak bergerak.
5. Metode Identifikasi
Untuk melihat senyawa tak berwarna pada lempeng, biasanya digunakan metode sebagai berikut:
a. Melihat kromatografi di bawah sinar ultraviolet (254 atau 366 nm)
• Pada lapisan berfluoresensi, misalnya Silica gel GF254, bercak muncul sebagai noda hitam.
• Untuk senyawa berfluoresensi digunakan lapisan biasa, bercak terlihat berfluoresensi.
b. Menyemprot dengan pereaksi yang menghasilkan warna dan atau berfluoresensi.
6. KLT Preparatif
Pemisahan preparatif sering dilakukan pada lapisan yang agak tebal (0,5-2,0 mm). Cuplikan ditotolkan sebagai garis sempit dengan alat yang sesuai. Ukuran maksimum cuplikan tergantung pada jumlah relatif senyawa penyusun, perbedaan Rf-nya dan lebar lempeng. Jika selisih harga Rf lebih besar dari 0,2 dapat ditotolkan 50-1—mg cuplikan pada lempeng 20 cm.




Kromatografi lapis tipis
jenis penurunan

a. tempat pelarut
b. gulungan kertas
c. lapisan kromatografi


IV. CONTOH PERCOBAAN TEKNIK KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

A. PEMBUATAN LAPIS TIPIS KECIL
1. Dua buah mikroskop yang dilekatkan satu sama lain dicelupkan dala bubur silika gel. (Bubur silika gel dibuat dengan mencampurkannya dengan klofoform yang diaduk hingga benar-benar homogen)
2. Setekah dicekupkan diangkat kembali, biarkan hingga kering di udara. Setelah kering bagian sisi yang terletak disebelah dalam dari masing-masing gelas dibersihkan dengan kertas kering.

B. PEMBUATAN LAPIS TIPIS BESAR
1. Timbang silika gel sebanyak 12 gram, tambahkan air sebanyak 27 ml, diaduk sampai homogen. (Air yang digunakan adalah air suling)
2. Tuangkan pada gelas preparat besar ukuran 20x20 cm dan usahakan mendapatkan tebal permukaan yang serata mungkin dengan cara mengetap-ngetapkan di atas gabus.
3. Plat gelas yang telah dilapisi silika gel dikeringkan untuk di ”aktif” kan dengan jalan memanaskan dalam oven pada suhu sekitar 100oC selama 30 menit (semakin lama semakin baik).

C. PEMBUATAN CUPLIKAN
Dipakai zat dari tumbuh-tumbuhan misal kunir, daun atau bunga-buangaan, dapat juga zat organik yang tak berarna.
1. Kunir, daun atau buanga dipotong-potong dan dilumatkan sampai halus dalam lumpang porselin dan diekstrak dengan pelarut organik, kloroform (dapat menggunakan pelarut lain).
2. Ekstrak disaring, ambil bagian yang terlarut dalam kloroform kemudian diuapkan hingga diperoleh larutan yang pekat.

D. PEMBUATAN KROMATOGRAM
1. Di atas lapisan tipis teteskan zat yang akan dikromatografikan dengan pipa kapiler, pada jarak kira-kira 1 cm dari bagian bawah kaca. Untuk plat yang kecil noda berupa titik sedang plat yang besar, 20x20 cm berupa deretan titik-titik sehingga menbentuk garis. Biarkan beberapa saat hingga kering.
2. Lapisan tipis yang mengandung cuplikan dimasukkan dalam suatu bejana yang berisi fase gerak. (Untuk lapisan tipis yang kecil dapat ditempatkan dalam gelas piala). Bagian yang mengandung cuplikan dicelupkan dalam fase bergeak, noda jangan sampai tercelup dalam fase bergerak.
3. etelah fase bergerak naiksampai hampir ujung atas lapisan, lapisan tipis diambil dari bejana/gelas piala. Untuk plat kecil, batas fase bergerak dan noda-noda diberi tanda. Biarkan kering diudara.
4. Untuk mengetahui lokasi noda (bila noda tidak kelihatan), maka setelah lapisan tipis kecil kering dimasukkan dalam gelas piala yang di dalamnya telah diberi kristal yood.
5. Tentukan harga Rf untuk lapisan tipis yang kecil.
6. Penanganan plat yang besar selanjutnya.
Bila dikehendaki untuk mendapatkan hasil pemisahan maka pita-pita yang merupakan komponen-komponen senyawa masing-masing dikeruk dan dikumpulkan secara terpisah. Tiap-tiap bagian dicuci dengan kloroform yang kemudian perlu diuji lebih lanjut, dengan menggunakan lapisan tipis, untuk mengetahui apakah masing-masing bagian merupkan komponen tunggal atau masih merupakan campuran.































KEGUNAAN KLT UNTUK ANALISA OBAT

1. Adiploidon (Iodipamid)
(dalam Bulk)
Fase diam : Silika HF254
Fase gerak : n-butanol-asam asetat-air (4 : 1 :5)
Deteksi : UV 253 nm
Penyiapan sempel : Sebanyak 1 mg dilarutkan kedalam metanol 0,08%-NaOH

2. Alanin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : n-butanol-air-asam asetat (3 : 1 :1)
Deteksi : Ninhidrin
Penyiapan sampel : Dilarutkan kedalam etanol 60%

3. Albenazol
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metil klorid-asam asetat-eter (6 :1 : 1)
Deteksi :UV panjang gelombang pendek
Penyiapan sampel : Sebanyak 50 mg sampel dilarutkan kedalam 3,0 ml asam asetat lalu diencerkan sampai 50,0 ml dengan asam asetat. Sebanyak 1,0 ml larutan ini diencerkan sampai 100 ml dengan asam asetat.

4. Alfadolon Asetat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Toluen-etil asetat (1 : 1)
Deteksi : Seri sulfat
Penyiapan sampel : Dilautkan ke dalam metanol-kloroform (1 : 1)

5. Alkometason Dipropianat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Kloroform-aseton (7 : 1)
Deteksi : UV 350 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan ke dalam metanol-diklorometan
(1 :2)

(dalam krim)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Kloroform-aseton (7 : 1)
Deteksi : UV 350 nm
Penyiapan sampel : Ditambah metanol, dipanaskan pada suhu 60oC sampai sempel meleleh, bagian yang tidak larut dipindahkan, dan digojok kuat.

6. Alopurinol
(dalam bulk)
Fase diam : Selulosa
Fase gerak : Butanol-amonium hidroksida 5M (jenuh)
Deteksi : UV 254 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan kedalam dietilamin 10%

7. Amikasin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : metanol-kloroform-amonium hodroksida (60 : 30 : 25)
Deteksi : Ninhidrin
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam air

8. Amiodaron Hodroklorida
(dalam bulk)
Fase diam : Silika HF254
Fase gerak : Kloroform-metanol-asam asetat (80 : 15 : 5)
Deteksi : UV 254 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol.

9. Amitriptilin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metanol-Kloroform-NH4OH (15 : 135 : 1
Deteksi : UV 254 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol.

10. Amoksisilin
(dalam tablet, kapsul, suspensi)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metanol-pirimidin-kloroform-air (90 : 10 : 80 : 10)
Deteksi : Ninhidrin
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam HCl 01 N.

11. Ampisilin
(dalam kapsul, suspensi oral)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Aseton-toluen-air-asamasetat (650 : 100 : 100 : 25)
Deteksi : Ninhidrin
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam aseton-HCl 0,1 N (4 :1)

12. Apomorfin Hidroklorida
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Asetonitril-asam format- etil asetat-metilen klorid
(30 : 5 : 30 : 5)
Deteksi : Uap amonia
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol.

13. Artemether
Fase diam : Silika gel 50F-254
(10x10 cm with 250 µm)
Fase gerak : Toluen-etil asetat-asam format (8 : 2 : 0,3)
Deteksi : Asam sulfat-anisaldehid
Penyiapan sampel : Obat diekstraksi dengan 10 ml kloroform. Untuk memastikan ekstraksi larutan disonokasi selama 30 menit. Larutan yang dihasilkan dibiarkan selama 30 menit an supernatannya diambil lalu dilakukan penotolan, visualisasi, dam scanning.

14. Asam Askorbat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metanol-aseton-air (20 : 4 : 3)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etanol absolut.

15. Asam Folat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Etanol-propanol-amonium hidroksida (3 : 1 :1)
Deteksi : UV 350 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol-amonium hidroksida (9 : 2)

16. Asam Mefenamat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Isobutanol-amonium hidroksida (3 : 1)
Deteksi : UV 254 nm
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol-kloroform (1 : 3)

17. Asetaminofen
(dalam bulk)
Fase diam : Silika gel
Fase gerak : Heksan-aseton (75 : 25)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Sebanyak 1 g sampel dipindahkan kedalam tabung setrifus gelas 15 ml bertutup rapat lalu ditambah dengan 5 ml eter, digojok selama 30 menit, disentrifus selama 15 menit pada 1000 rpm.

18. Atropin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Kloroform-aseton-dietilamin (5 : 4 : 1)
Deteksi : Iodoplatinat
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol.

19. Atropin Sulfat
(dalam sediaan injeksi)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Kloroform-dietilamin (9 : 1)
Deteksi : Iodoplatinat
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etanol.

20. Azatadin Maleat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Toluen-2 ropanol-dietilamin (10 : 10 : 1)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol-toluen (1 : 1).

21. Baklofen
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Butanol-air-asam asetat (4 : 1 : 1)
Deteksi : Uap klor
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etanol-asam asetat ( (4 : 1).

22. Barbital
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Amonium hidroksida-kloroform-etanol (5 : 80 : 15)
Deteksi : UV 254
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etanol.

23. Basitrasin
(dalam bulk)
Basitrasin merupakan suatu polipeptida yang dihasilkan dari pertumbuhan organisme kelompok Licheniformis dan Bacillus subtitis.
Fase diam : Silika
Fase gerak : Butanol-pirimidin-etanol-asam asetat
(60 : 15 : 10 : 6 : 5)
Deteksi : Triketohidrinen hidrat 1% lalu dipanaskan
Penyiapan sampel : Dilarutka dalam metanol-toluen (1: 1)

24. Benorilat
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metilen klorid-asam asetat-eter (80 : 5 : 15), lalu dikeringkan dikembangkan lag dengan fase gerak kedua: 2,2,4-trimetilpenten-eter-asam format (45 : 45 : 10)
Deteksi : UV 254
Penyiapan sampel : Dilarutka dalam metanol-kloroform (1 : 9)

25. Benzokain (Etil aminobenzoat)
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak :Propanol-amonium hidroksida 10% (88 : 12)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam alkohol 40%

26. Benztropin
Fase diam : Silika
Fase gerak :Etanol-amonium hidroksida 13,5 M
Deteksi : Iodoplatinat
Penyiapan sampel : Diuapkan dan residu dilarutkan dalam aseton.

27. Biperidin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika (diperlakukan dengan basa)
Fase gerak : Toluen-metanol (965 : 35)
Deteksi : Iodoplatinat
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam kloroform

28. Bupivakain Hidroklorida
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Heksan-isopropilamin (97 : 3)
Deteksi : Char
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalan isopropilamin-kloroform
(1 : 99)

29. Dasatinib
Merupakan inhibitor tirosin kinase pertama yang disetujui.
Fase diam : Silika gel 60F-254
Fase gerak : Toluen-kloroform (7 : 3 v/v)
Deteksi : Densitrometri dilakukan pada 280 nm dengan mode absorbansi
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol

30. Deksklorfeniramin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Isopropanol-amonium hidroksida 10% (7 : 3)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etil asetat

31. Dekstrometorpan
Fase diam : Silika
Fase gerak : amonium hidroksida-metilen klorid-metanol-toluen-etil asetat (2 : 10 : 13 : 55 : 20)
Deteksi : Dragendroff
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol

32. Dekstromoramid
Fase diam : Silika
Fase gerak : Metanol
Deteksi : Dragendroff
Penyiapan sampel : Serbuk dicampur dengan metanol lalu dusaring

33. Desipramin
Fase diam : Silika
Fase gerak : Toluen-metanol (95 : 5)
Deteksi : Kalium dikromat
Penyiapan sampel : serbuk digojok dengan metanol, lalu disaring

34. Diazepam
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Heptan-etil asetat (1 : 1)
Deteksi : UV 254
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam aseton

35. Ketamin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika yang dilapisi dengan bufer fosfat
Fase gerak : Benzen-metanol-amonium hidroksida
Deteksi : Dragendroff
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol